Sabtu, 01 September 2012

Sinopsis Miss Panda and Hedgehog Eps. 2

Pan Da terjatuh saat memasang kepala boneka panda untuk hiasan kafenya, dengan sigap Seungji yang baru saja datang segera menopang Pan Da, mereka bertemu pandang...di sebrang jalan Choi Won dan adiknya Won Yi melihat kejadian itu tanpa tahu apa yang sebenarnya terajadi dan berlalu pergi.



Pan Da yang masih di bawah alam sadar malah memejamkan matanya yang membuat Seungji heran dan bertanya "mengapa kau memejamkan matamu, kau tahu ini sangat berat...", Pan Da yang mendengar itu langsung membuka matanya dan memcoba berdiri lagi. Tapi Pan Da tidak bisa berdiri tegap, tulang belakangnya sakit apa lagi saat ponselnya berdering dan jatuh, Pan Da tidak bisa membungkuk untuk mengambil ponselnya, Sengji membantunya untuk berdiri dan membawanya untuk duduk. Dong goo yang bekerja di kafe panda keluar, dan heran apa yang terjadi pada Pan Da dan malah menertawakannya.


Dong goo malah mengajak Seungji bicara.
"apa yang kau lakukan...???" tanya Dong goo.
"apa...." Jawab Seungji singkat.
"apa...?? aku tanya apa yang kau lakukan...."
tapi seungji tidak menghiraukan kata-kata ahjussi itu.

Di dalam mobil, Won Yi adik Choi Won menjelaskan, kalau tadi dia melihat kejadian itu (Pan Da dan Seung Ji) sampai akhir, dan tidak terjadi apa-apa.
"ahhh.. kenapa lampu merah hari ini lama sekali..." Choi Won terbakar cemburu.
"Oppa... ada baiknya kau kembali dan menemuinya, kau muncul setelah 15 tahun tidak bertemu, kau jadi sangat cemburu, jangan berpikir seperti itu, itu akan menghancurkan image mu..." bujuk Won Yi.
tapi Choi Won malah meng'Gas mobil dengan kecepatan tinggi setelah melihat lampu hijau menyala.


Dong goo terus menerus saja mengintrogasi Seung Ji, Pan Da yang merasa tidak enak pada Seung Ji, akhirnya ia berteriak pada ahjussi (Dong goo) itu dan meminta Dong goo itu untuk membelikan obat untuk nyeri pinggang.
tapi Dong goo itu malah meminta uang pada panda untuk membeli obat itu. Karena dia bilang dia tidak ada uang Cash, lalu Pan Da menyuruhnya pakai kartu kredit, dan ahjussi itu bilang kalau kartu kreditnya juga sudah tidak bisa. Seeungji yang mendengar percakapan mereka hanya tertawa dan ia malah memberi ahjussi itu uang untuk membeli obat.


Pan Da menyuruh Seung Ji untuk menunggu di dalam cafe, kemudian ia masuk kerumahnya. saat keluar rumah Pan Da melihat pelanggan yang tempo hari komplain sedang mengintip di luat jendela kafe.
"kau sedang apa...???" tanya Pan Da.
"ah.. apa kau mempunyai karyawan baru...??"
"apa,,,??"
"lihat, siapa dia...."
"a,..ap..apa yang sedang ia lakukan di dapur itu..." tanya Pan Da heran.
"ah.. apa kau mennganti chef...???"
"ti..tttiii... tidak...."
"kalau begitu kau harus merekrutnya (Seungji) sebagai chef di kafe mu ini... coba kau cium aromanya....aku bisa mencium aroma Hyun Bin pada dirinya" ucap pelanggan.

Saat Seung Ji menyelesaikan menghias kue di dapur kafe, ia terkejut karena Pan Da dan pelanggan sudah menunggunya dan melihat kue itu dengan penuh nafsu.
"aku melihat kue itu di dapur dan terlihat jelek, jadi aku merubahnya...."

Pan Da dan Customer itu menyicipi kue yang dibuat Seung Ji dengan lahap, bahkah mereka nambah, tapi saat mereka menoleh ke dapur, Seung Ji sudah pergi dan meninggalkan pesan di brosur Pan Da dengan gambar Hedgehog (Landak) dan menuliskan dia akan kembali lagi.


Setelah dari kafe Panda, Seungji mengajak/ mentraktir teman-temannya makan daging. Saat mereka sedang makan, tiba-tiba kakek Seung Ji datang dan melemparkan sebuah map lalu pergi tanpa berkata apa-apa. Temannya mengambil map itu dan ada pas foto Seung Ji yang di cetak besar untuk melamar pekerjaan.
jadi Kakek Seung Ji tak sengaja melewati dtudio foto, dan di depan studio itu di pasang foto Seung Ji, yang membuat kakek seung ji sedikit kecewa, karena tahu Seungji ingin bekerja di tempat lain.


Seung Ji pulang, ia ragu saat ingin masuk ke kamar kakeknya. Kakek Seungji menangis di dalam kamarnya sambil melihat foto-foto Seung Ji saat kecil.

Sedangkan Choi Won masih mondar-mandir dikamarnya, ia masih memikirkan ada hubungan apa Seung Ji dan Pan Da, Won Yi mencolek kepala Choi Won dan mengungkapkan pendapatnya tentang Seung Ji dan Pan Da. Dia bilang Seungji terlihat miskin dan Pan Da jadi menderita karena dia. Tapi Choi Won tidak mengerti apa yang diucapkan adiknya itu, ia meminta adiknya untuk menjelaskannya dengan bahasa inggris, Won Yi mencoba menjelaskannya dengan bahasa inggris walau sangat sulit karena bahasa inggris Won Yi tidak bagus. "Pan Da sangat terkejut saat itu" ucap Won Yi, dan Choi Won pun setuju kalau Pan Da sangat terkejut apa lagi kalau kau melihatnya berciuman.

Saat mendengar kata berciuman, Won Yi bertanya pada Won apa dia pernah encium sesorang sebelumnya, Choi Won mengaku kalau ia belum pernah berciuman dengan siapapun, bahkan kakaknya itu tidak pernah pergi ke club malam. dan Won Yi menyuruh kakaknya itu agar lebih banyak belajar tentang wanita.
Motto Choi Won itu "Keep Calm and Carry on", tapi Won yi memberitahu bahwa sekarang bukan saatnya untuk tenang. karena ibu mereka merencanakan kencan buta.

Seung Ji pulang dan bertengkar dengan kakeknya, Seung Ji bilang pada kakeknya kalu ia ingin bicara sebagai sesama manusia lalu mereka pergi minum. mereka terus saja berdebat walau saat menuangkan minuman, kakenya meminta Seung Ji janagn bertindak seperti ini lagi karena kakeknya sudah menemukan tempat yang labih baik.
"ah apa kau sedang ada masalah dengan seorang gadis, apa kau menghamili seorang gadis...??" tanya kakeknya.
"ya... aku tidak menghamili gadis manapun... apa Ahjumma tidak mau pindah karena rumah itu terlalu kecil kek...??"
"itu karena dia menganggap rumah itu begitu spesial baginya, jadi dia hanya datang kala terdesak saja.."

di tempat lain, Bibi pan Da membantu mengobati sakit pinggangnya Pan Da, Pan Da menceritakan pertemuannya dengan Seung Ji, sedangkan Seung Ji menceritakan pada kakeknya kalau ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Pan Da. Da Na adik Pan Da bilang kalau orang melihat Pan Da pasti akan mengira kalau Pan Da sedang Hamil kerena cara berjalannya yang aneh karena sakit pinggang itu.

Keesokan harinya, ayah tiri Won Il (Choi Won II) sedang marah-marah, dan ibunya memuji tentang bagaimana menawannya ayahnya itu. Won mengatakan bahwa dia bos manipulasi. Ayah tiri-Nya pergi ke dapur untuk menilai para pelamar. Beberapa dimarahinya sementara beberapa dipuji. Won melihat dengan kecewa. Asisten ayah tiri Nya memberitahu dia bahwa Won melihatnya dari tadi.


Kakek Seung Ji masuk ke kamar Seung Ji untuk membangunkan Seung Ji sehabis mabuk tadi malam.
"ahhh kakek.. aku tidak bisa melanjutkan mimpiku, kenapa kau tidak membiarkanku tidur lagi...Kakek.. aku akan membantumu dan akan mengumpulkan uang untukmu" ucap Seung Ji masih dalam keadaan mabuk.
"bagaimana bisa aku memakai uangmu...." jawab kakeknya asal.
"Kenapa... karena kau menyayangiku dan aku menyayangimu kek....hehe"

Kakeknya mengatakan kepadanya bahwa dia akan merawatnya. Teman-temannya datang untuk membantu untuk memulihkan Seung Ji yang masih mabuk dan membantu Seung Ji untuk memuntahkannya, tapi yang ada Seung Ji malah menggigit jari temannya itu. temannya Seungji yang satunya pun akhirnya berinisiatif untuk memasukkan semua jari-jarinya ke dalam mulut Seungji agar ia dapat langsung muntah. dan cara ini pun berhasil.



Kakeknya membuat kue dan Seung Ji datang untuk mengatakan bahwa dia akan keluar untuk menemui seorang gadis dan mengambil kue. Dia melihat kue dan mengatakan bahwa kue harus dibuat dengan kebahagiaan yang kakeknya pernah mengatakan hal itu kepadanya.


Dikantor Saint Honore, Choi Won masih saja terfikir oleh tindakan ayahnya. saat ia menuju teras kantor di lantai 2, tanpa sengaja Choi won melihat taksi milik bibi Pan Da. tak lama setelahnya Pan Da keluar dari taksi sambil dibantu oleh bibi dan adiknya, itu karena sakit pinggangnya masih belum sembuh.
Ketika melihat hal itu, Choi won langsung turun dan ikut membantu Pan Da. Pan Da yang masih belum mengenali Choi won terlihat bingung.
"Da Yang (Pan Da)....apakah kau baik-baik saja???? jika masih sakit kenapa kamu mesti datang???" ujar Choi won yang terlihat cemas.
"tentu saja untuk interview" jawab Pan Da yang masih terlihat bingung.
"Ya ampun...kau sungguh bodoh...."
"ayo masuk.....aku akan menjaganya" lanjut Choi won pada bibi Pan Da.
"ah ya......."
"hei....siapa dia???" tanya bibi pada Da Na.
"bibi....kau tak tau Presdir???" jawab Da Na.
"hah.....pemuda itu Presdir???" ujar bibi terkejut.
"ya....dia anak bos disini" jawab Da Na sekali lagi.
mereka masih saja bingung kenapa Presdir Choi won bisa kenal dengan Pan Da. biibinya menyangka kalau mereka pasti memiliki takdir.


Setelah sampai di dalam, (tentu saja diikuti oleh Eunbi dan 1 sekretasis lainnya) Choi won membantu Pan Da untuk duduk dan meminta Eunbi untuk membawakan obat, dan Pan Da langsung menyahut bahwa ia juga ingin dibawakan kue dan air. Eunbi menurutinya sambil menggerutu dan ditarik-tarik oleh sekretaris satunya.
diluar kedua sekretaris itu membicarakan Choi won dan Pan Da yang terlihat akrab. sedangkan di dalam (Choi won dan Pan Da) sibuk dengan perbincangan mereka, dan baru Pan Da ketahui kalau Choi won adalah teman masa kecilnya itu. sata berbincang, reflek Pan Da menyentuh pipi Choi won, karena sejak kecil mereka biasa melakukannya, tanpa sengaja Eunbi melihat kejadian itu, Eunbi langsung pergi. di dalam mereka masih terus berbincang, dan untuk kedua kalinya Pan Da lagi-lagi menyentuh pipi Choi won, dan Choi langsung merasa malu. 

di lain tempat --toko anak kakek Seungji-- Seungji terlihat sedang menunggu seseorang, dan ternyata ia sedang menunggu kedatangan anak kakek (bibi Park Mi Hyang). di dalam, Seungji menyuguhkan kue yang ia bawa, dan bilang kalau itu adalah buatan kakek. Seungji tanpa basa basi lagi meminta bibi Mi Hyang untuk tinggal bersama kakek. ia pun menakuti bibi Mi Hyang kalau kakek sedang sakit parah.
"apa yang kau maksud dengan sakit???? apa nama penyakitnya??? seberapa parah penyakitnya???" tanya bibi Mi hyang terlihat cemas.
"dia (kakek) bilang padaku kalau aku tak boleh mengatakannya....."
"bibi tak boleh bilang ya kalau aku pernah kesini???" lanjut Sungji.



--kembali lagi ke Saint Honore-- berakhir sudah perbincangan mereka. ketika mengantar Pan Da keluar, mereka masih meneruskan obrolan mereka, dan Choi won menambahkan kalau Pan Da diterima bekerja part time di Saint Honore, reflek Pan Da langsung mengangkat kedua tanggannya (sambil bilang "BANZAI") dan seketika pula sakit punggung Pan Da hilang. ia pun berterima kasih pada Choi won, karena dia, ia bisa sembuh.
Choi won mengantar Panda sampai di luar dan membawakan Pan Da kue. ia (Choi won) memperkenalkan dirinya pada bibi dan Da Na. bibi mengatakan kalau ia pernah bertemu dengan Choi won. Da Na juga mengatakan kalau ia bekerja di Saint Honore.






perjalanan menuju pulang Seungji berbincang dengan bibi Mi hyang. Seungji bercerita bahwa ia belajar membuat kue saat dipenjara, saat ia (Seungji) keluar, kakek datang membantuku dari kebingungan dan kesusahan, kakek merawatnya selama 5 tahun.
"aku masih saja bingung kenapa kakek begitu baik padaku???.....'jika aku baik padamu, mungkin saja anakku nantinya akan mendapatkan keberuntungan'....aku masih tidak mengerti"
"aku masih benci pada kakek...tapi ia tetap saja berlalu....aku terlihat sedih dan aku tak pernah bertanya kenapa kakek punya hari yang melelahkan bahwa ia sangat menunggu kedatangan anaknya" cerita Seungji.
"bagaimanapun...aku harus membalas kakek...jika aku mau membantunya, kau harus menolongku" lanjut Seungji pada bibi Mi hyang.

--ditoko-- kakek terlihat sedang menghias kue, kemudian membongkar hiasannya lagi. terlihat seperti orang yang bingung.
--dirumah-- bibi Mi hyang mencoba kue yang diberikan Seungji, setelah mencobanya bibi Mi hyang menangis.
--perjalanan pulang-- Seungji berbicara sendiri, kemudian ada telpon masuk, ternyata telpon dari bibi Mi hyang. ia mengatakan bahwa ia bersedia untuk tinggal dengan kakek. Seungji meyuruhnya untuk cepat-cepat pindah kerumah kakek.


Kemudian ia (Seungji) menelpon Pan Da untuk memastikan kontrak kerjanya. setelah berbicara sebentar dengan Pan Da ditelpon, Seungji pun langsung pergi menuju Cafe Panda. perjalanan menuju Cafe Panda, Seungji bertemu dengan orang yang dari kemarin ia kejar, dan ia kembali mengejarnya.

sedangkan di Cafe Panda, orang-orang disana (Pan Da, Da Na) terlihat sedang mengagumi kue Saint Honore yang masih tersisa. Pan Da menyisakan kue itu untuk Seungji, agar Seungji bisa membuat kue seperti itu. paman Dong goo mencibir sikap Pan Da. namun tiba-tiba saja bibi pelanggan datang dan langsung memakannya, otomatis Pan Da dan Da Na ramai memarahi bibi itu. saat sedang sibuk memperebutkan kue, Seungji sampai di depan Cafe Panda. ia mengurungkan niatnya untuk masuk. dan Seungji pun pergi.

--dirumah-- Choi won mondar mandir kebingungan. ia kemudian mendekati adiknya yang saat itu sedang asyik membaca komik.
"apa yang kamu tahu tentang Amaga???...punggungnya tidak terlihat bagus" tanya Choi won.
"tapi..tidakkah hyung kira kalau pattisier itu lebih baik dari Amaga???...wanita itu (Pan Da) tidak nengerti apa-apa" jawab Won yi.
"gimana kalau aku ajak dia nonton???" tanyanya lagi pada Won yi.
"Pan Da pasti sangat menyukainya...."
"menonton film dengan wanita...dia pasti langsung jatuh ketanganmu" lanjut Won yi dengan semangat.
"adik....kau sangat tahu banyak mengenai hubungan y??" puji Choi won.
"haha...kalau kau berterima kasih beri aku uang" lanjut Won yi.
"cari sendiri" ujar Choi won dan disambut dengan wajah kecewa Won yi.


--dirumah-- kakek sibuk menata kasur dengan bibi Mi hyang. Seungji datang dan melihat hal tersebut, ia mengurungkan niatnya untuk pulang.

--di taman-- Seungji menelpon kakeknya bahwa ia berbohong dengan mengatakan kalau ia tidak bisa pulang karena di toko tempat ia bekerja akan ada rapat, jadi ia harus menginap di sana dan bekerja pagi-pagi.

--di kamar-- Seungji masuk ke kamar tidur salah satu temannya, dan memutuskan untuk menginap disana untuk malam ini. Seungji dengan seenaknya tidur di kasur dan menyuruh hyung-nya itu untuk tidur di bawah. hyung-nya hanya bisa menghela napas, karena ia tahu kalau Seugji sekarang sedang tak enak hati.


Pagi harinya, Choi won sudah berada di depan Cafe Panda, ia sedang menelpon seseorang dan menyuruh orang itu untuk segera datang. dan ia juga menelpon toko bungan untuk segera mengantar pesanan bunga yang sudah ia pesan.

tak lama setelahnya Seungji datang, Choi won melihatnya dengan tatapan heran dan bingung. tapi Seungji dengan santainya langsung masuk ke teras Cafe Panda dan tidur di kursi tanpa menghiraukan pandangan Choi won.


Cr : My smile @chumaychingu.blogspot.com
dan sebagian lagi adalah hasil karya pemikiran saya @ratnadira1902

Tidak ada komentar:

Posting Komentar