Author
: nadira/hedgehog
Rating
: 1-17 (enaknya berapa??)
Genre
: romance, and others
Main
cast :
1.
Han Gain
2.
Kim YoonAh (Gain’s best friend)
3.
Park Leeteuk as Leeteuk
4.
Shin Yesung as Yesung
5.
Lee Donghae as Donghae
6.
Choi Kangin as Kangin (YoonAh’s boyfriend/husband)
Other
cast :
1.
Choi Siwon (Gain’s classmate in Inha University)
2.
Kim Ryeowook (Gain’s Hoobae in Neul Paran High School)
3.
Kim Kibum (Gain’s friendchat)
4.
Cho Kyuhyun (Gain’s Hoobae in different unversity)
Author
POV
“kyaaa
eomma....aku lulus” ujar Gain riang saat memasuki rumah.
“syukurlah,
bagaimana dg nilainya?” nyonya Han bertanya pada putri semata wayangnya itu.
“tak
usah khawatir eomma, nilaiku paling tertinggi, dan eomma tahu apa yg kudapat?” ucap
Gain yang membuat sang eomma penasaran.
“mwoya
Gain-ah? jangan buat eommamu penasaran” tiba2 tuan Han menyambung ucapan
mereka.
“hehe,,
mianhe appa eomma,, aku tadi diberi tahu oleh Park-seongsamnim kalau aku
diterima di SMA Neul Paran tanpa tes dan aku juga dpt beasiswa” jawab Gain.
“jinjayo?
aigoo...eomma sungguh bangga padamu Gain-ah” ujar nyonya Han senang seraya memeluk
putri kesayangannya itu.
Auhtor
POV END
----skip
: 5 bulan kemudian----
Han
Gain POV
“bosan...aku
bosan” gerutuku sambil memainkan bolpoin.
“hei,
ayo catat Gain, kalau kau tdk mencatat aku nanti pinjam siapa?” tegur sahabatku
ini.
Ya,,
sahabatku. Namanya Kim YoonAh. Dia sedikit tomboy, baik, tapi pemalas. Aku
mulai mengenalnya saat berkeliling sekolah untuk melihat keadaan.
“nde..dasar
kau” aku pun melanjutkan acara menulisku dg enggan.
30
menit kemudian....bel pergantian jam berbunyi.
“oke,,
sampai disini pelajaran hari ini, jangan lupa pertmuan selanjutnya kita ulangan
matematika” ujar Lee-seongsamnim.
“nde....”
murid2 menjawab kompak.
“huft...knp
saat aku sedang malas samnim(guru) malah mengadakan ulangan?” aku mengacak
rambutku sendiri.
“aku
padamu ya Gain..hehe” ujar YoonAh santai.
Argghh...ingin
kubuang sahabatku ini, dia malah membuatku makin frustasi.
----skip
: 10 bulan kemudian----
Tak
terasa sekarang aku sudah kelas 2 SMA, dan lagi2 aku satu kelas dg sahabatku
ini. Haahh...saat ini aku benar2 iri dg YoonAh sdh punya namjachingu sedangkan
aku belum.
“dorr...”
YoonAh mengagetkanku.
“aishh...sekali
lagi kau mengagetiku, kubunuh kau” kataku sambil mengelus dada.
“hehe..kau
juga sih, buat apa jauh2 ke perpustakaan kalau kau hanya melamun?” tanyanya.
“terserah
aku” sahutku.
“aigoo..pemarah
sekali sahabatku ini. Ohya, bsk sore kau ada acara tdk?” tanyanya lagi.
“eobso..wae??”
aku balik bertanya.
“kau
mau ikut kencan dgku? Nanti aku kenalkan teman namjachinguku, orangnya tampan
lho” ajaknya.
“geurae..jam
brp kencanmu itu?” tanyaku.
“oke...kita
ketemu di kafe mobit(Mouse&Rabbit) jam 3, skr ayo kita msk kelas bel sdh
berbunyi, aku tdk mau dihukum Jang-seongsamnim”
Kami
berduapun berlari menuju kelas.
Han
Gain POV END
Author
POV
----
skip : keesokan paginya saat sarapan----
“eomma..appa
eodisso?” tanya Gain.
“ohya
eomma blm blg ya, appamu td pagi2 sdh brkt ke Jepang, ada urusan bisnis” jawab
nyonya Han.
Appa
Gain adalah seorang pebisnis yang bergerak di bidang seni.
“ohya
eomma, nanti sore aku mau keluar dg YoonAh, bolehkah?” ijin Gain.
“eodisso?”
tanya nyonya Han.
“cafe
mobit eomma, boleh ne eomma, jebal?!” Gain mulai menunjukkan poppyeyes miliknya.
“aishh...kau
selalu melakukan itu. Geurae, tapi hati2, jangan pulang terlalu malam,
arraseo?” perintah nyonya Han.
“arraseo
eomma, gamshahamnida” Gain langsung memeluk dan mencium pipi nyonya Han.
“ohya,
nanti eomma saja ya yg beritahu appa....” ujar Gain sedikit berteriak seraya
berlari menuju kamarnya.
“yak...habiskan
dulu sarapanmu!!” perintah nyonya Han sambil berteriak.
“aku
sudah kenyang eomma!!” balas Gain sambil ikut berteriak.
----skip
: 15.00 KST cafe mobit----
“Gain....kemarilah!!”
YoonAh sedikit berterikak dan melambaikan tangan agar Gain tahu.
“nde....”
“mana
orang yg mau kau kenalkan padaku?” tanya Gain.
“sabar,
kata Kangin oppa, dia sedang dlm perjalanan” jelas YoonAh.
“hei...itu
dia...oppa, disini” panggil YoonAh pd namjachingunya.
“annyeong...mianhe
kami berdua telat, td jalanan macet” sapa Kangin sambil duduk.
“gwenchana
oppa, kami jg baru datang kok” balas YoonAh.
“ohya,
aku sampai lupa, nan Park Kangin imnida, namjachingu YoonAh, dan ini temanku
Kim Leeteuk” terang Kangin.
“Leeteuk
imnida” sapa Leeteuk sambil tersenyum.
“nde...nan
Kim YoonAh iminida, yoejachingu Kangin oppa, dan ini temanku Han Gain” terang
YoonAh.
“Gain
imnida” sapa Gain.
“YoonAh-ya
Leeteuk oppa kyeopta..kyyyaaa~~ neomu kyeota” bisik Gain pada YoonAh.
“aku
tidak salah pilih kan??” ujar YoonAh setengah meledekku.
“kalian
sudah pesan minuman?” tanya Kangin.
“belum
oppa” jawab YoonAh.
“kalian
mau pesan apa? Biar aku yang traktir” usul Leeteuk.
“jinja?
Gomawo oppa...hemm, kalo gitu aku pesan 1 cappucino coffe dan 1 chocolate
muffle, kau?” tawar YoonAh pada Gain.
“ehm..sama
dg kau saja” jawab Gain.
“kalau
gitu gimana jika kita semua pesan yang sama saja? Biar tdk repot” usul Kangin.
“nde....bagus
juga, pelayan!” panggil Leeteuk.
“nde....mau
pesan apa?” tanya pelayan itu.
“4
cappucino coffe dan 4 chocolate muffle” jawab Leeteuk.
“geurae...cakkaman
ne” balas pelayan itu.
Tak
lama kemudian pesanan mereka datang. Leeteuk pun mulai berani mendekati Gain. Tak
perlu waktu lama untuk mereka saling mengakarbkan diri. Sedangkan Kangin dan
YoonAh hanya tersenyum melihat mereka berdua.
Setelah
dari mobit, mereka ber4 pergi menuju bisokop. Kangin membeli tiket kemudian
mengajak Leeteuk membeli popcorn dan soda, Gain dan YoonAh masuk duluan untuk
mencari tempat duduk mereka.
Jam
menunjukkan pukul 21.00 KST saat film selesai, mereka pun memutuskan untuk
pulang. Kangin mengantarkan YoonAh pulang, sedangkan Leeteuk mengantar Gain
pulang karena ternyata rumah mereka searah.
----skip
: saat perjalanan----
“ehmm
Gain, bolehkah aku bertanya padamu?” Leeteuk memulai pembicaraan.
“nde
oppa” jawab Gain.
“mungkin
ini terlalu cepat, tp maukah kau menjadi yeojachinguku?” tanya Leeteuk.
“mwo?
Kau serius oppa? Kita kan baru saja kenal” Gain terlihat kaget dg ucapan
Leeteuk.
“tapi
entah knp aku sdh merasakan cocok dgmu...eottoke?” Leeteuk balik bertanya.
“ehhmmm.....geuraeyo
oppa...akupun merasakan hal itu, hanya saja blm terlalu ykn dg perasaanku
sendiri” jawab Gain.
“gomawo
Gain...blhkah aku memanggilmu chagi? Jebal!” bujuk Leeteuk.
“nde
oppa...” ujar Gain malu-malu.
22.00
KST sampailah mereka berdua dirumah Gain.
“aku
masuk dulu ne chagi....” pamit Gain.
“cakkaman,
ada yg mau kuberi, mendekatlah” perintah Leeteuk.
“ada
ap.....” ucapan Gain terpotong oleh ciuman yang diberikan Leeteuk, meskipun
sebentar, tapi berhasil membuat Gain tercengang dan tanpa disadari memegang
bibirnya, Gain tak tahu harus bilang apa.
“gomawo
chagi..pai-pai” Leeteuk pamit dan langsung mengendarai sepeda motornya pulang
meninggalkan Gain yang masih diam ditempat.
Author
POV END.
Han
Gain POV
“eomma...aku
pulang” ujarku.
“nde...segeralah
istirahat, sudah malam” nasihat eommaku.
“nde
eomma...selamat malam” balasku.
Sampai
di dalam kamar aku tidak bisa memejamkan mataku sama sekali. Kyaa...Leeteuk oppa benar-benar membuatku
insomnia. Knp harus secepat itu dia menciumku? Aku kan ingin first kiss ku lbh
romantis lg. Dasar Leeteuk oppa.
Tak
setelah melamunkan kejadian barusan, akupun tertidur, entah karena terlalu
senang, atau karena lg sendu yg selalu kuputar saat aku dikamar.
----skip
: setelah kelulusan SMA di Neul Paran----
Tak
terasa aku sudah 2tahun menjalin hubungn dengan dg Leeteuk oppa. Kata putus
sambung kerap menghampiri hubungan kami. Dan sekarang aku telah lulus SMA. Aku
dan YoonAh sama2 diterima di Universitas Inha. Hanya saja aku diterima di
pengembangan IT, sedangkan YoonAh di jurusan bisnis, ia berniat meneruskan
bisnis ayahnya. Karena jarak rumah kami berdua jauh dr kampus, kami memutuskan
untuk mengontrak sebuah rumah kecil.
Beberapa
hari yang lalu YoonAh mengabariku kalau ia akan bertunangan dg Kangin oppa. Aku
ikut senang mendengar kabar itu. Sayangnya Leeteuk oppa yang mengetahui kabar
itu tak mau kalah, ia juga mengajakku untuk bertunangan, tapi aku menolaknya dg
halus, aku masih betah dg kehidupanku yg skr tanpa hrs dikekang yang
berlebihan.
“aisshh...sudah
1 jam aku menunggu, kemana sebenarnya dia?” gurutku sambil bolak balik melihat
arloji.
“nah....itu
dia!” ujarku senang.
“mianhe
chagi, jeongmal mianhe, td jln benar2 macet, aku khawatir kau meninggalkanku
pulang tadi” jelasnya.
“gwenchana
chagi, yg penting skr kau sudah disini” ujarku dan tersenyum padanya.
“gomawo
chagi” balas Leeteuk oppa sambil mencium keningku.
Ini
yang kusuka darinya, Leeteuk oppa pria yang romantis. Kami pun berjalan
menikmati sore yang cerah ini di museum. Jarang sekali kami bisa berdua seperti
ini, Leeteuk oppa sama seperti appa, dia sbk dg usahanya.
“chagi..benarkah
kau tak mau bertunangan seperti YoonAh?” tanyanya.
“andwae
chagi, itu terlalu cepat, aku msh ingin bersenang-senang” jawabku.
“geurae...tapi
berjanjilah untuk tdk meninggalkanku?!” sahut leeteuk oppa.
“yaksoe
chagi” balasku.
Kami
menghabiskan waktu kami hingga pukul 22.00 KST, setelah itu Leeteuk oppa
mengantarku pulang.
Han
Gain POV END
Author
POV
----skip
: 1 tahun kemudian----
“tak
usah menemuiku lagi, lbh baik kita putus saja!!” teriak Gain dg lawan bicaranya
di telpon.
“oke
kalau itu maumu, kau memang tdk dewasa sama sekali!!” balas Leeteuk.
“kau
yg tdk dewasa...PABO!!!” ...tut...tut...tut... Gain lgsg menutup sambungan
telponnya.
Kali
ini ia benar2 kesal. Leeteuk kembali melakukan kesalahan yang sama seperti
sebelum2nya. Overprotektif seakan sudah menjadi bagian dari dirinya.
Setelah
menghabiskan waktu 1 jam untuk menumpahkan air matanya, Gain keluar menuju
supermarket. Jika sedang kesal Gain lbh suka melampiaskannya pada makanan.
----skip
: supermarket----
“yak...kau
tak punya mata?” teriak Gain saat seseorang menabraknya.
“mianhe...jeongmal
mianhe...aku tdk sengaja” balas orang itu yang ternyata seorang namja.
Gain
menoleh dan tak berkedip. Ia terpesona oleh namja yang tak sengaja menabraknya.
“nde...nado
mainhe, seharusnya aku tak berkata kasar spt itu” balas Gain.
“gwencahan
agassi” balas namja itu sambil tersenyum.
“ohya,
Gain imnida” ujar Gain sambil mengulurkan tangannya pd namja itu.
“annyeong
Gain-ssi..Yesung imnida” Yesung membalas uluran tangan Gain.
“sedang
apa...ehm, aku hrs memanggilmu oppa atau Yesung-ssi?” tanya Gain.
“brp
umurmu agassi?” Yesung balik bertanya.
“20
tahun, kalau kau?” tanya Gain.
“kalau
gitu panggil aku oppa, aku 4 tahun lbh tua dr mu” jawab Yesung sambil
menunjukkan senyumnya yang menawan.
“Yesung
oppa hendak belanja apa? Mau kutemani?” usul Gain.
“good
idea, kau bisa memasak?” tanya Yesung.
“nde...wae
oppa?” Gain balik bertanya.
“kalau
gitu bantu aku membeli bahan2 utk membuat somay...kajja” ajak Yesung.
Mereka
berdua terlihat sangat asyik mengobrol. Setelah selesai berbelanja, mereka tak
lupa saling bertukar no.hp dan alamat rumah. Setelah berpisahm, Gain langsung
pulang dan ia terkejut mendapati YoonAh sedang menangis di kamarnya.
“waeyo
YoonAh? Kau terlihat pucat” tanya Gain khawatir.
“aku...aku...aku...”
YoonAh tak sanggup meneruskan kalimatnya. YoonAh langsung memeluk Gain dan
menangis lbh keras.
“menangislah
dulu...kalau kau sudah siap, baru kau lanjut bicara” ujar Gain sambil mengusap
lembut rambut YoonAh.
Tak
lama, YoonAh langsung duduk bersandar di tembok. Matanya terlihat seperti mata
panda, lingkaran itu sangat jelas mengitari kedua mata sipit YoonAh.
“jebal..jangan
ceritakan ini pd siapa2, termasuk kedua orangtuaku” pinta YoonAh.
“nde...sebenarnya
kau knp?” tanya Gain bingung.
“aku
hamil...dan sudah memasuki 8 minggu” jawab YoonAh.
“jeongmal?
jinjayo? dg siapa?” Gain mulai bertanya pada YoonAh.
“jeongmal
Gain-ah, aku hamil dg Kangin oppa” cerita YoonAh.
“apakah
dia sdh tahu? Knp kau tdk beritahu saja orangtuamu? Kalian kan sudah
bertunangan” balas Gain.
“sudah,
kemarin aku baru memberitahunya, tp aku tdk berani memberitahukan appa dan
eomma” sahut Gain.
“suruh
saja Kangin oppa yg memberitahu orangtuamu, dia harus bertanggung jawab!” ujar
Gain sedikit emosi.
“sudah,
lusa ia akan minta ijin dr kantornya untuk datang kerumahku, tapi aku takut
Gain” ujar YoonAh.
“tenang
YoonAh...pasti semuanya akan baik2 saja!” Gain berusaha menenangkan sahabatnya
itu.
Author
POV END
Han
Gain POV
----skip
: 2 bulan kemudian, ruang tunggu pengantin----
“cantik...kau
sungguh cantik YoonAh” pujiku.
Dia
memang cantik, dg gaun pengantin yang membalut tubuhnya. Dan pada akhirnya ia
menikah dg Kangin oppa, meskipun pada awalnya appa YoonAh sempat marah habis2an.
“hehe...kau
bisa saja” ujar YoonAh malu2.
“aniyo...tp
kau memang benar2 cantik YoonAh” yakinku padanya.
“gomawo
chagi...ohy, siapa namja yg kau ajak itu? Knp tdk mengajak Leeteuk oppa?”
tanyanya.
“dia
teman dekatku, Yesung oppa. Ohya aku blm memberitahumu y, aku sdh putus dg
Leeteuk oppa 2 bulan lalu” jawabku.
“waeyo?”
tanyanya lagi.
“nanti
saja aku ceritakan padamu, skr bersiap2lah” ujarku.
“nde...cerewet!!”
omelnya.
“hahaha..biar
saja, kutunggu kau diluar” sahutku sambil berlalu meninggalkan YooAh dan
berjalan menghampiri Yesung oppa.
“oppa..kajja
kita duduk” ajakku.
“nde
saeng...” balasnya.
Setelah
kami duduk, 15 menit kemudian acara di mulai. Kangin oppa dan YoonAh mengucap
janji setia sbg suami istri. Wajah mereka terlihat bahagia. Tak kusadari aku
menitikkan air mataku krn terharu.
“gwenchanayo
saeng?” tanya Yesung oppa.
“gwenchana
oppa, aku hanya terlalu bahagia melihat sahabatku menikah” jawabku.
Pengucapan
janji setia oleh kedua mempelai telah selesai dan skr saatnya menyantap
hidangan yang disajikan.
“oppa...kajja
kita makan, aku lapar” ajakku.
“nde...nado”
balasnya.
Saat
sedang asyik2nya makan sambil ngobrol, tiba2 ponsel Yesung oppa bergetar.
“yeobseyo?”
ujarnya
“.......”
“nde..eodisso?”
“.......”
“geurae..kapan?”
“.......”
“oke,
aku akan bersiap2 skr” akhirnya Yesung oppa menutup telponnya itu.
“mianhe
saeng, aku ada rapat penting akr, jd aku tdk bisa mengantarmu pulang, jeongmal
mianhe” ujar Yesung oppa.
“gwenchana
oppa, nanti aku bisa naik taksi, pergilah!” balasku.
“gomawo..kau
memang saengku yg paling cantik dan baik. Ohya. Sampaikan salamku pd temanmu,
annyeong!” pamitnya.
Tak
lama berselang setelah kepergian Yesung oppa, didepan pintu masuk aku melihat
seseorang yang sangat kukenal masuk ke dalam ruangan. Ya...dia Leeteuk oppa.
Terlihat tampan dg setelan jas hitam yang dikenakannya. Aku berusaha
menyembunyikan wajahku, tp rasanya itu tidak berhasil, krn skr ia malah
berjalan ke arahku.
“annyeong
Gain-ssi, bagaimana kabarmu?” sapanya.
“nde..nado
annyeong oppa...nan gwenchana” jawabku cuek.
“kau
terlihat cantik sore ini” pujinya.
“gomawo
oppa,, ohya knp kau tdk menemui pengantinnya oppa? Aku sedang ingin sendiri”
sahutku asal.
“geurae,,
bye” lalu Leeteuk oppa pun berjalan menjauh dariku.
Tak
bisa kupungkiri, 3 tahun bersamanya hatiku msh menginginkannya, tapi egoku
mulai tak yakin akan perasaanku.
20.00
KST, pesta selesai, tamu undangan satu persatu mulai meninggalkan ruangan.
Begitu pula aku, setelah berpamitan dg Kangin oppa dan YoonAh, aku segera
bergegas pulang. Saat sedang menunggu taksi, tiba2 ada mobil berhenti tepat di
depanku. Kemudian diturunkannya kaca mobil yang menutupi wajah sang pemilik.
Spt yang kuduga, ternyata dia Leeteuk oppa.
“hai...mau
kuantar pulang?” ajaknya.
“andwae...gomawo”
balasku.
“jangan
begitu, tdk baik perempuan pulang sendiri malam2” Leeteuk oppa masih
bersikeras.
“ehm..geurae..”
akupun menyetujuinya.
----skip
: di perjalanan pulang----
“Gain-ah,
knp kau diam saja? Gwenchana?” tanyanya.
“nde
oppa...nan gwenchana” balasku.
“Gain-ah,
blh aku bertanya 1 hal padamu?” pintanya.
“mwo?”
sahutku.
“mianhe
atas sikapku dulu, aku berjanji akan memperbaikinya, maukah aku menjadi
yeojachinguku lg?” pintanya lagi.
“mollayo
oppa...aku binggung” jawabku.
“ayolah...aku
tidak akan mengecewakanmu...yaksoe!!” ujarnya.
“aku
tak yakin oppa”
“jebal,
hanboman!!” pintanya.
“baiklah
oppa...aku akan mencobanya” balasku.
“gomawo
chagi” ujarnya riang.
Sekali
lagi, aku benar2 tidak tahu apakah keputusanku benar atau tidak.
----skip
: keesokan harinya----
Dert~~dert~~
“yeobseyo?”
jawabku
“hehe..kau
pasti baru bgn tidur ya saeng? Ayo bangun, dasar pemalas” tanya seseorang
disebrang sana.
“Yesung
oppa!!” teriakku senang dan langsung bangun dr tidur.
“nde..tak
usah berteriak, aku tidak tuli saeng,, ohya sore ini kau ada acara kampus atau
tdk?” tanyanya.
“aniyo
oppa,, wae?” aku balik bertanya.
“aku
mau mengajakmu jalan2, eottoke?” tawarnya.
“nde...nde...nde...jemput
aku ne oppa?” pintaku.
“nde
saeng..sampai ketemu nanti sore jam 3, pai-pai” ujarnya.
Setelah
menerima telpon dr yesung oppa, 1 menit kemudian ponselku kembali berdering,
dari Leeteuk oppa.
“yeobseyo
oppa” jawabku.
“chagi...nanti
sore kita jalan2 yuk..jebal!!” pintanya. Kali ini entah knp aku merasa tak
ingin bertemu dengan Leeteuk oppa.
“tidak
bisa oppa, tugasku sedang menumpuk, aku harus segera menyelesaikannya segera”
aku membuat alasan yang kurasa masuk akal.
“kuharap
kau tidak bohong chagi...kalau begitu kapan2 saja pai-pai” jawabnya.
Mianhe
oppa, aku benar2 sedang tak ingin bertemu dgmu.
----skip
: 15.00 KST----
Setelah
2 jam memilih baju2 yang akan kupakai, akhirnya acara ku berdandan selesai
juga. Skr saatnya menunggu kedatangan Yesung oppa.
Tin...tin...terdengar
bunyi klakson mobil diluar pagar. Itu Yesung oppa, batinku riang. Segera saja
aku bergegas keluar menemuinya.
“wow...kau
terlihat lebih manis jika berpakaian seperti itu” pujinya.
“hehe...gomawo
oppa...kajja kita berangkat” ajakku.
“nde..”
Yesung oppa segera mengendarai mobilnya menuju tempat arena bermain dunia
fantasy.
“eottoke?
Heangbokkeyo?” tanyanya.
“nde
oppa...aku sudah sangat jarang kemari” jawabku.
“kalau
bagitu, ayo kita jelajahi arena ini...kajja kita mulai” ajaknya sambil
menggandeng tanganku. Sontak perlakuannya membuatku kaget, dan entah kenapa
jantungku tak henti-hentinya berdetak.
Selama
menjelajahi arena bermain tdk henti2nya aku tersenyum, tangannya tak pernah
lepas dari tanganku (kecuali saat menaiki permainan). Yesung oppa benar2
membuatku lupa diri, dan makin terhanyut ke dalam persaanku terhadapnya.
Sudah
2 jam kami menjelajahi arena bermain, perutku terasa lapar. Untung saja Yesung
oppa segera mengajakku makan.
“Gain-ah,
aku ingin mengatakan sesuatu” ujarnya.
“wajahmu
serius sekali oppa?” tanyaku.
“sudah
2 bulan lebih aku mengenalmu, sedikitpun aku tak menganggapmu sebagai adik, aku
menyukaimu Gain-ah” ungkapnya.
Chapter
1 END – next Chapter 2
Don't be Dark Reader
Leave Comment after you Read
HARGAI AUTHOR *\(^_^)/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar