Sabtu, 05 Januari 2013

FanFiction - When Playgirl Falling in Love [chapter 1]

Author : nadira/hedgehog
Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre : romance, and others

Main cast :
1. Han Gain
2. Kim YoonAh (Gain’s best friend)
3. Park Leeteuk as Leeteuk
4. Shin Yesung as Yesung
5. Lee Donghae as Donghae
6. Choi Kangin as Kangin (YoonAh’s boyfriend/husband)

Other cast :
1. Choi Siwon (Gain’s classmate in Inha University)
2. Kim Ryeowook (Gain’s Hoobae in Neul Paran High School)
3. Kim Kibum (Gain’s friendchat)
4. Cho Kyuhyun (Gain’s Hoobae in different unversity)

 

Author POV
“kyaaa eomma....aku lulus” ujar Gain riang saat memasuki rumah.
“syukurlah, bagaimana dg nilainya?” nyonya Han bertanya pada putri semata wayangnya itu.
“tak usah khawatir eomma, nilaiku paling tertinggi, dan eomma tahu apa yg kudapat?” ucap Gain yang membuat sang eomma penasaran.
“mwoya Gain-ah? jangan buat eommamu penasaran” tiba2 tuan Han menyambung ucapan mereka.
“hehe,, mianhe appa eomma,, aku tadi diberi tahu oleh Park-seongsamnim kalau aku diterima di SMA Neul Paran tanpa tes dan aku juga dpt beasiswa” jawab Gain.
“jinjayo? aigoo...eomma sungguh bangga padamu Gain-ah” ujar nyonya Han senang seraya memeluk putri kesayangannya itu.
Auhtor POV END

----skip : 5 bulan kemudian----
Han Gain POV
“bosan...aku bosan” gerutuku sambil memainkan bolpoin.
“hei, ayo catat Gain, kalau kau tdk mencatat aku nanti pinjam siapa?” tegur sahabatku ini.
Ya,, sahabatku. Namanya Kim YoonAh. Dia sedikit tomboy, baik, tapi pemalas. Aku mulai mengenalnya saat berkeliling sekolah untuk melihat keadaan.
“nde..dasar kau” aku pun melanjutkan acara menulisku dg enggan.
30 menit kemudian....bel pergantian jam berbunyi.
“oke,, sampai disini pelajaran hari ini, jangan lupa pertmuan selanjutnya kita ulangan matematika” ujar Lee-seongsamnim.
“nde....” murid2 menjawab kompak.
“huft...knp saat aku sedang malas samnim(guru) malah mengadakan ulangan?” aku mengacak rambutku sendiri.
“aku padamu ya Gain..hehe” ujar YoonAh santai.
Argghh...ingin kubuang sahabatku ini, dia malah membuatku makin frustasi.

----skip : 10 bulan kemudian----
Tak terasa sekarang aku sudah kelas 2 SMA, dan lagi2 aku satu kelas dg sahabatku ini. Haahh...saat ini aku benar2 iri dg YoonAh sdh punya namjachingu sedangkan aku belum.
“dorr...” YoonAh mengagetkanku.
“aishh...sekali lagi kau mengagetiku, kubunuh kau” kataku sambil mengelus dada.
“hehe..kau juga sih, buat apa jauh2 ke perpustakaan kalau kau hanya melamun?” tanyanya.
“terserah aku” sahutku.
“aigoo..pemarah sekali sahabatku ini. Ohya, bsk sore kau ada acara tdk?” tanyanya lagi.
“eobso..wae??” aku balik bertanya.
“kau mau ikut kencan dgku? Nanti aku kenalkan teman namjachinguku, orangnya tampan lho” ajaknya.
“geurae..jam brp kencanmu itu?” tanyaku.
“oke...kita ketemu di kafe mobit(Mouse&Rabbit) jam 3, skr ayo kita msk kelas bel sdh berbunyi, aku tdk mau dihukum Jang-seongsamnim”
Kami berduapun berlari menuju kelas.
Han Gain POV END

Author POV
---- skip : keesokan paginya saat sarapan----
“eomma..appa eodisso?” tanya Gain.
“ohya eomma blm blg ya, appamu td pagi2 sdh brkt ke Jepang, ada urusan bisnis” jawab nyonya Han.
Appa Gain adalah seorang pebisnis yang bergerak di bidang seni.
“ohya eomma, nanti sore aku mau keluar dg YoonAh, bolehkah?” ijin Gain.
“eodisso?” tanya nyonya Han.
“cafe mobit eomma, boleh ne eomma, jebal?!” Gain mulai menunjukkan poppyeyes miliknya.
“aishh...kau selalu melakukan itu. Geurae, tapi hati2, jangan pulang terlalu malam, arraseo?” perintah nyonya Han.
“arraseo eomma, gamshahamnida” Gain langsung memeluk dan mencium pipi nyonya Han.
“ohya, nanti eomma saja ya yg beritahu appa....” ujar Gain sedikit berteriak seraya berlari menuju kamarnya.
“yak...habiskan dulu sarapanmu!!” perintah nyonya Han sambil berteriak.
“aku sudah kenyang eomma!!” balas Gain sambil ikut berteriak.

----skip : 15.00 KST cafe mobit----
“Gain....kemarilah!!” YoonAh sedikit berterikak dan melambaikan tangan agar Gain tahu.
“nde....”
“mana orang yg mau kau kenalkan padaku?” tanya Gain.
“sabar, kata Kangin oppa, dia sedang dlm perjalanan” jelas YoonAh.
“hei...itu dia...oppa, disini” panggil YoonAh pd namjachingunya.
“annyeong...mianhe kami berdua telat, td jalanan macet” sapa Kangin sambil duduk.
“gwenchana oppa, kami jg baru datang kok” balas YoonAh.
“ohya, aku sampai lupa, nan Park Kangin imnida, namjachingu YoonAh, dan ini temanku Kim Leeteuk” terang Kangin.
“Leeteuk imnida” sapa Leeteuk sambil tersenyum.
“nde...nan Kim YoonAh iminida, yoejachingu Kangin oppa, dan ini temanku Han Gain” terang YoonAh.
“Gain imnida” sapa Gain.
“YoonAh-ya Leeteuk oppa kyeopta..kyyyaaa~~ neomu kyeota” bisik Gain pada YoonAh.
“aku tidak salah pilih kan??” ujar YoonAh setengah meledekku.
“kalian sudah pesan minuman?” tanya Kangin.
“belum oppa” jawab YoonAh.
“kalian mau pesan apa? Biar aku yang traktir” usul Leeteuk.
“jinja? Gomawo oppa...hemm, kalo gitu aku pesan 1 cappucino coffe dan 1 chocolate muffle, kau?” tawar YoonAh pada Gain.
“ehm..sama dg kau saja” jawab Gain.
“kalau gitu gimana jika kita semua pesan yang sama saja? Biar tdk repot” usul Kangin.
“nde....bagus juga, pelayan!” panggil Leeteuk.
“nde....mau pesan apa?” tanya pelayan itu.
“4 cappucino coffe dan 4 chocolate muffle” jawab Leeteuk.
“geurae...cakkaman ne” balas pelayan itu.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Leeteuk pun mulai berani mendekati Gain. Tak perlu waktu lama untuk mereka saling mengakarbkan diri. Sedangkan Kangin dan YoonAh hanya tersenyum melihat mereka berdua.
Setelah dari mobit, mereka ber4 pergi menuju bisokop. Kangin membeli tiket kemudian mengajak Leeteuk membeli popcorn dan soda, Gain dan YoonAh masuk duluan untuk mencari tempat duduk mereka.
Jam menunjukkan pukul 21.00 KST saat film selesai, mereka pun memutuskan untuk pulang. Kangin mengantarkan YoonAh pulang, sedangkan Leeteuk mengantar Gain pulang karena ternyata rumah mereka searah.

----skip : saat perjalanan----
“ehmm Gain, bolehkah aku bertanya padamu?” Leeteuk memulai pembicaraan.
“nde oppa” jawab Gain.
“mungkin ini terlalu cepat, tp maukah kau menjadi yeojachinguku?” tanya Leeteuk.
“mwo? Kau serius oppa? Kita kan baru saja kenal” Gain terlihat kaget dg ucapan Leeteuk.
“tapi entah knp aku sdh merasakan cocok dgmu...eottoke?” Leeteuk balik bertanya.
“ehhmmm.....geuraeyo oppa...akupun merasakan hal itu, hanya saja blm terlalu ykn dg perasaanku sendiri” jawab Gain.
“gomawo Gain...blhkah aku memanggilmu chagi? Jebal!” bujuk Leeteuk.
“nde oppa...” ujar Gain malu-malu.

22.00 KST sampailah mereka berdua dirumah Gain.
“aku masuk dulu ne chagi....” pamit Gain.
“cakkaman, ada yg mau kuberi, mendekatlah” perintah Leeteuk.
“ada ap.....” ucapan Gain terpotong oleh ciuman yang diberikan Leeteuk, meskipun sebentar, tapi berhasil membuat Gain tercengang dan tanpa disadari memegang bibirnya, Gain tak tahu harus bilang apa.
“gomawo chagi..pai-pai” Leeteuk pamit dan langsung mengendarai sepeda motornya pulang meninggalkan Gain yang masih diam ditempat.
Author POV END.

Han Gain POV
“eomma...aku pulang” ujarku.
“nde...segeralah istirahat, sudah malam” nasihat eommaku.
“nde eomma...selamat malam” balasku.
Sampai di dalam kamar aku tidak bisa memejamkan mataku sama sekali.  Kyaa...Leeteuk oppa benar-benar membuatku insomnia. Knp harus secepat itu dia menciumku? Aku kan ingin first kiss ku lbh romantis lg. Dasar Leeteuk oppa.
Tak setelah melamunkan kejadian barusan, akupun tertidur, entah karena terlalu senang, atau karena lg sendu yg selalu kuputar saat aku dikamar.

----skip : setelah kelulusan SMA di Neul Paran----
Tak terasa aku sudah 2tahun menjalin hubungn dengan dg Leeteuk oppa. Kata putus sambung kerap menghampiri hubungan kami. Dan sekarang aku telah lulus SMA. Aku dan YoonAh sama2 diterima di Universitas Inha. Hanya saja aku diterima di pengembangan IT, sedangkan YoonAh di jurusan bisnis, ia berniat meneruskan bisnis ayahnya. Karena jarak rumah kami berdua jauh dr kampus, kami memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah kecil.

Beberapa hari yang lalu YoonAh mengabariku kalau ia akan bertunangan dg Kangin oppa. Aku ikut senang mendengar kabar itu. Sayangnya Leeteuk oppa yang mengetahui kabar itu tak mau kalah, ia juga mengajakku untuk bertunangan, tapi aku menolaknya dg halus, aku masih betah dg kehidupanku yg skr tanpa hrs dikekang yang berlebihan.
“aisshh...sudah 1 jam aku menunggu, kemana sebenarnya dia?” gurutku sambil bolak balik melihat arloji.
“nah....itu dia!” ujarku senang.
“mianhe chagi, jeongmal mianhe, td jln benar2 macet, aku khawatir kau meninggalkanku pulang tadi” jelasnya.
“gwenchana chagi, yg penting skr kau sudah disini” ujarku dan tersenyum padanya.
“gomawo chagi” balas Leeteuk oppa sambil mencium keningku.
Ini yang kusuka darinya, Leeteuk oppa pria yang romantis. Kami pun berjalan menikmati sore yang cerah ini di museum. Jarang sekali kami bisa berdua seperti ini, Leeteuk oppa sama seperti appa, dia sbk dg usahanya.
“chagi..benarkah kau tak mau bertunangan seperti YoonAh?” tanyanya.
“andwae chagi, itu terlalu cepat, aku msh ingin bersenang-senang” jawabku.
“geurae...tapi berjanjilah untuk tdk meninggalkanku?!” sahut leeteuk oppa.
“yaksoe chagi” balasku.
Kami menghabiskan waktu kami hingga pukul 22.00 KST, setelah itu Leeteuk oppa mengantarku pulang.
Han Gain POV END

Author POV
----skip : 1 tahun kemudian----
“tak usah menemuiku lagi, lbh baik kita putus saja!!” teriak Gain dg lawan bicaranya di telpon.
“oke kalau itu maumu, kau memang tdk dewasa sama sekali!!” balas Leeteuk.
“kau yg tdk dewasa...PABO!!!” ...tut...tut...tut... Gain lgsg menutup sambungan telponnya.
Kali ini ia benar2 kesal. Leeteuk kembali melakukan kesalahan yang sama seperti sebelum2nya. Overprotektif seakan sudah menjadi bagian dari dirinya.
Setelah menghabiskan waktu 1 jam untuk menumpahkan air matanya, Gain keluar menuju supermarket. Jika sedang kesal Gain lbh suka melampiaskannya pada makanan.

----skip : supermarket----
“yak...kau tak punya mata?” teriak Gain saat seseorang menabraknya.
“mianhe...jeongmal mianhe...aku tdk sengaja” balas orang itu yang ternyata seorang namja.
Gain menoleh dan tak berkedip. Ia terpesona oleh namja yang tak sengaja menabraknya.
“nde...nado mainhe, seharusnya aku tak berkata kasar spt itu” balas Gain.
“gwencahan agassi” balas namja itu sambil tersenyum.
“ohya, Gain imnida” ujar Gain sambil mengulurkan tangannya pd namja itu.
“annyeong Gain-ssi..Yesung imnida” Yesung membalas uluran tangan Gain.
“sedang apa...ehm, aku hrs memanggilmu oppa atau Yesung-ssi?” tanya Gain.
“brp umurmu agassi?” Yesung balik bertanya.
“20 tahun, kalau kau?” tanya Gain.
“kalau gitu panggil aku oppa, aku 4 tahun lbh tua dr mu” jawab Yesung sambil menunjukkan senyumnya yang menawan.
“Yesung oppa hendak belanja apa? Mau kutemani?” usul Gain.
“good idea, kau bisa memasak?” tanya Yesung.
“nde...wae oppa?” Gain balik bertanya.
“kalau gitu bantu aku membeli bahan2 utk membuat somay...kajja” ajak Yesung.
Mereka berdua terlihat sangat asyik mengobrol. Setelah selesai berbelanja, mereka tak lupa saling bertukar no.hp dan alamat rumah. Setelah berpisahm, Gain langsung pulang dan ia terkejut mendapati YoonAh sedang menangis di kamarnya.
“waeyo YoonAh? Kau terlihat pucat” tanya Gain khawatir.
“aku...aku...aku...” YoonAh tak sanggup meneruskan kalimatnya. YoonAh langsung memeluk Gain dan menangis lbh keras.
“menangislah dulu...kalau kau sudah siap, baru kau lanjut bicara” ujar Gain sambil mengusap lembut rambut YoonAh.
Tak lama, YoonAh langsung duduk bersandar di tembok. Matanya terlihat seperti mata panda, lingkaran itu sangat jelas mengitari kedua mata sipit YoonAh.
“jebal..jangan ceritakan ini pd siapa2, termasuk kedua orangtuaku” pinta YoonAh.
“nde...sebenarnya kau knp?” tanya Gain bingung.
“aku hamil...dan sudah memasuki 8 minggu” jawab YoonAh.
“jeongmal? jinjayo? dg siapa?” Gain mulai bertanya pada YoonAh.
“jeongmal Gain-ah, aku hamil dg Kangin oppa” cerita YoonAh.
“apakah dia sdh tahu? Knp kau tdk beritahu saja orangtuamu? Kalian kan sudah bertunangan” balas Gain.
“sudah, kemarin aku baru memberitahunya, tp aku tdk berani memberitahukan appa dan eomma” sahut Gain.
“suruh saja Kangin oppa yg memberitahu orangtuamu, dia harus bertanggung jawab!” ujar Gain sedikit emosi.
“sudah, lusa ia akan minta ijin dr kantornya untuk datang kerumahku, tapi aku takut Gain” ujar YoonAh.
“tenang YoonAh...pasti semuanya akan baik2 saja!” Gain berusaha menenangkan sahabatnya itu.
Author POV END

Han Gain POV
----skip : 2 bulan kemudian, ruang tunggu pengantin----
“cantik...kau sungguh cantik YoonAh” pujiku.
Dia memang cantik, dg gaun pengantin yang membalut tubuhnya. Dan pada akhirnya ia menikah dg Kangin oppa, meskipun pada awalnya appa YoonAh sempat marah habis2an.
“hehe...kau bisa saja” ujar YoonAh malu2.
“aniyo...tp kau memang benar2 cantik YoonAh” yakinku padanya.
“gomawo chagi...ohy, siapa namja yg kau ajak itu? Knp tdk mengajak Leeteuk oppa?” tanyanya.
“dia teman dekatku, Yesung oppa. Ohya aku blm memberitahumu y, aku sdh putus dg Leeteuk oppa 2 bulan lalu” jawabku.
“waeyo?” tanyanya lagi.
“nanti saja aku ceritakan padamu, skr bersiap2lah” ujarku.
“nde...cerewet!!” omelnya.
“hahaha..biar saja, kutunggu kau diluar” sahutku sambil berlalu meninggalkan YooAh dan berjalan menghampiri Yesung oppa.
“oppa..kajja kita duduk” ajakku.
“nde saeng...” balasnya.
Setelah kami duduk, 15 menit kemudian acara di mulai. Kangin oppa dan YoonAh mengucap janji setia sbg suami istri. Wajah mereka terlihat bahagia. Tak kusadari aku menitikkan air mataku krn terharu.
“gwenchanayo saeng?” tanya Yesung oppa.
“gwenchana oppa, aku hanya terlalu bahagia melihat sahabatku menikah” jawabku.
Pengucapan janji setia oleh kedua mempelai telah selesai dan skr saatnya menyantap hidangan yang disajikan.
“oppa...kajja kita makan, aku lapar” ajakku.
“nde...nado” balasnya.
Saat sedang asyik2nya makan sambil ngobrol, tiba2 ponsel Yesung oppa bergetar.
“yeobseyo?” ujarnya
“.......”
“nde..eodisso?”
“.......”
“geurae..kapan?”
“.......”
“oke, aku akan bersiap2 skr” akhirnya Yesung oppa menutup telponnya itu.
“mianhe saeng, aku ada rapat penting akr, jd aku tdk bisa mengantarmu pulang, jeongmal mianhe” ujar Yesung oppa.
“gwenchana oppa, nanti aku bisa naik taksi, pergilah!” balasku.
“gomawo..kau memang saengku yg paling cantik dan baik. Ohya. Sampaikan salamku pd temanmu, annyeong!” pamitnya.
Tak lama berselang setelah kepergian Yesung oppa, didepan pintu masuk aku melihat seseorang yang sangat kukenal masuk ke dalam ruangan. Ya...dia Leeteuk oppa. Terlihat tampan dg setelan jas hitam yang dikenakannya. Aku berusaha menyembunyikan wajahku, tp rasanya itu tidak berhasil, krn skr ia malah berjalan ke arahku.
“annyeong Gain-ssi, bagaimana kabarmu?” sapanya.
“nde..nado annyeong oppa...nan gwenchana” jawabku cuek.
“kau terlihat cantik sore ini” pujinya.
“gomawo oppa,, ohya knp kau tdk menemui pengantinnya oppa? Aku sedang ingin sendiri” sahutku asal.
“geurae,, bye” lalu Leeteuk oppa pun berjalan menjauh dariku.
Tak bisa kupungkiri, 3 tahun bersamanya hatiku msh menginginkannya, tapi egoku mulai tak yakin akan perasaanku.
20.00 KST, pesta selesai, tamu undangan satu persatu mulai meninggalkan ruangan. Begitu pula aku, setelah berpamitan dg Kangin oppa dan YoonAh, aku segera bergegas pulang. Saat sedang menunggu taksi, tiba2 ada mobil berhenti tepat di depanku. Kemudian diturunkannya kaca mobil yang menutupi wajah sang pemilik. Spt yang kuduga, ternyata dia Leeteuk oppa.
“hai...mau kuantar pulang?” ajaknya.
“andwae...gomawo” balasku.
“jangan begitu, tdk baik perempuan pulang sendiri malam2” Leeteuk oppa masih bersikeras.
“ehm..geurae..” akupun menyetujuinya.

----skip : di perjalanan pulang----
“Gain-ah, knp kau diam saja? Gwenchana?” tanyanya.
“nde oppa...nan gwenchana” balasku.
“Gain-ah, blh aku bertanya 1 hal padamu?” pintanya.
“mwo?” sahutku.
“mianhe atas sikapku dulu, aku berjanji akan memperbaikinya, maukah aku menjadi yeojachinguku lg?” pintanya lagi.
“mollayo oppa...aku binggung” jawabku.
“ayolah...aku tidak akan mengecewakanmu...yaksoe!!” ujarnya.
“aku tak yakin oppa”
“jebal, hanboman!!” pintanya.
“baiklah oppa...aku akan mencobanya” balasku.
“gomawo chagi” ujarnya riang.
Sekali lagi, aku benar2 tidak tahu apakah keputusanku benar atau tidak.

----skip : keesokan harinya----
Dert~~dert~~
“yeobseyo?” jawabku
“hehe..kau pasti baru bgn tidur ya saeng? Ayo bangun, dasar pemalas” tanya seseorang disebrang sana.
“Yesung oppa!!” teriakku senang dan langsung bangun dr tidur.
“nde..tak usah berteriak, aku tidak tuli saeng,, ohya sore ini kau ada acara kampus atau tdk?” tanyanya.
“aniyo oppa,, wae?” aku balik bertanya.
“aku mau mengajakmu jalan2, eottoke?” tawarnya.
“nde...nde...nde...jemput aku ne oppa?” pintaku.
“nde saeng..sampai ketemu nanti sore jam 3, pai-pai” ujarnya.
Setelah menerima telpon dr yesung oppa, 1 menit kemudian ponselku kembali berdering, dari Leeteuk oppa.
“yeobseyo oppa” jawabku.
“chagi...nanti sore kita jalan2 yuk..jebal!!” pintanya. Kali ini entah knp aku merasa tak ingin bertemu dengan Leeteuk oppa.
“tidak bisa oppa, tugasku sedang menumpuk, aku harus segera menyelesaikannya segera” aku membuat alasan yang kurasa masuk akal.
“kuharap kau tidak bohong chagi...kalau begitu kapan2 saja pai-pai” jawabnya.
Mianhe oppa, aku benar2 sedang tak ingin bertemu dgmu.

----skip : 15.00 KST----
Setelah 2 jam memilih baju2 yang akan kupakai, akhirnya acara ku berdandan selesai juga. Skr saatnya menunggu kedatangan Yesung oppa.
Tin...tin...terdengar bunyi klakson mobil diluar pagar. Itu Yesung oppa, batinku riang. Segera saja aku bergegas keluar menemuinya.
“wow...kau terlihat lebih manis jika berpakaian seperti itu” pujinya.
“hehe...gomawo oppa...kajja kita berangkat” ajakku.
“nde..” Yesung oppa segera mengendarai mobilnya menuju tempat arena bermain dunia fantasy.
“eottoke? Heangbokkeyo?” tanyanya.
“nde oppa...aku sudah sangat jarang kemari” jawabku.
“kalau bagitu, ayo kita jelajahi arena ini...kajja kita mulai” ajaknya sambil menggandeng tanganku. Sontak perlakuannya membuatku kaget, dan entah kenapa jantungku tak henti-hentinya berdetak.
Selama menjelajahi arena bermain tdk henti2nya aku tersenyum, tangannya tak pernah lepas dari tanganku (kecuali saat menaiki permainan). Yesung oppa benar2 membuatku lupa diri, dan makin terhanyut ke dalam persaanku terhadapnya.
Sudah 2 jam kami menjelajahi arena bermain, perutku terasa lapar. Untung saja Yesung oppa segera mengajakku makan.
“Gain-ah, aku ingin mengatakan sesuatu” ujarnya.
“wajahmu serius sekali oppa?” tanyaku.
“sudah 2 bulan lebih aku mengenalmu, sedikitpun aku tak menganggapmu sebagai adik, aku menyukaimu Gain-ah” ungkapnya.

Chapter 1 END – next Chapter 2

Don't be Dark Reader
Leave Comment after you Read
HARGAI AUTHOR *\(^_^)/*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar