Author
: nadira/hedgehog
Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre
: Romance, sad, and others
NB
: banyak typo dimana2!!
No Copas,, No Plagiat
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT
Main
cast :
Park
Minyoung
Lee
Donghae
Cho
Gaeul (Minyoung’s bestfriend)
Second
cast :
Cho
Kyuhyun (Gaeul’s oldbrother)
Park
Jungsoo (Minyoung’s oldbrother)
Lee
Hyorin (Donghae’s oldsister)
Shin
Hyesung (Hyorin’s bestfriend/Donghae’s exgirlfriend)
*skip
: sementara itu dikediaman keluarga Lee (kamar Donghae) : 21.00 KST
Lee
Donghae POV
“palli...palli...palli....”
ucap Hyorin noona menarik selimutku.
“aniyoooo....”
aku berusaha mempertahankan selimutku agar tetap menutupi tubuhku.
“palliiii........”
kali ini Hyorin noona berusaha lebih keras menarik selimutku.
“aniyo
noonaaaa....a..kuu....mengan..tuk...” aku memperkuat mempertahankan selimutku.
Tiba2...
“PLAK!!!” pukulan Hyorin noona mendarat dg manis di kepalaku.
“AAWW..appoyo
noona” ujarku meringis kesakitan.
“kalo
gitu ayo cpt bangun...!!! kau sehbs pulang sekolah hanya tidur saja...atau mau
kupukul lg?” ucapnya seraya mengangkat tangan kirinya hendak memukulku lg.
“ne
ne ne ne...aku bangun” jawabku sambil menutupi kepalaku dg bantal.
“AWAS
kalau kau tdk segera bangun, mandi, dan makan malam...kubunuh kau!!” ancamnya
kemudian berjalan keluar kamar.
“ne...dasar
yeoja tua tak laku” ujarku setengah berbisik.
“mwo???”
Hyorin noona berbalik dan menghampiriku lg.
“kau
td blg apa?” tanyanya.
“aniyo...aku
tdk blg apa2,, kha..keluar sana,, aku mau mandi” jawabku seraya mendorong tubuh
Hyorin noona keluar kamar kemudian mengunci kamarku.
Kupatuhi
perintah noona utk segera mandi...aku tak mau melawannya...aku masih sayang
pada nyawaku.
Setelah
mandi aku langsung turun ke bawah. Kulihat Hyorin noona sedang sibuk menelpon
seseorang, mungkin Kyuhyun hyung. Saat tahu aku turun, ia menghentikan
pembicaraan dan sedikit menjauhkan ponselnya dari mulut dan telinganya.
“ohh..kau
sudah turun rupanya..cepat makan!!” perintahnya kemudian melanjutkan
perbincangannya di telpon.
Selalu
seperti ini, sendiri. Tak apalah, toh aku sudah berprinsip kalo aku tdk punya
orangtua. Kuhabiskan makananku dg cepat kemudian duduk disamping noona dan
mengganti chanel TV.
“PLAKK”
lg2 ia memukul kepalaku, aku hanya meringis dan mengusap2 kepalaku.
“yak!!...knp
kau ganti? Aku msh menonton” omelnya.
“noona..tak
bisakah kau bicara baik2? Selalu saja kepalaku yg kau incar utk dipukul”
ucapku.
“kalo
gitu jangan ganti channelnya!!!” ujarnya sedikit berteriak.
“kau
kan td tdk menontonnya?! Knp skr tdk blh kuganti?” aku balas berteriak.
“td
Kyuhyun oppa menelpon,, skr kan sudah selesai!!” lagi2 ia berteriak.
“dasar
yeoja TUA!!!” ejekku kemudian segera berlari ke arah kamar.
“yak!!!...berhenti
kau!!!!” balas Hyorin noona seraya bangkit dr duduknya dan mengejarku.
Dengan
cepat aku mengunci pintuku saat sudah sampai di dalam. Aku tertawa penuh
kemenangan.
Ddokk...ddokk...ddokk...
“yak!!..cepat
buka kamarmu!!!” ujarnya sambil terus memukul2 pintuku.
“tidak
akan yeoja TUA....hahahha” jawabku riang.
“AWAS
SAJA KAU...tak akan kubiarkan kau hidup!!!” ancamnya kemudian berlalu.
Hahhh...kejar2an
dengan Hyorin noona benar2 memacu adrenalin. Lelah sekali rasanya. Sepertinya
lebih baik aku tidur.
Lee
Donghae POV END
*skip
: 11.00 KST : kantin sekolah
Park
Minyoung POV
Aku
menikmati makananku di kantin sekolah sendiri. Aku sedang tidak ingin bicara
dengan Gaeul, aku masih sakit hati saat mengetahui kalau ternyata oppa Gaeul
sudah mempunyai yeojachingu. Aku benar2 merasa dibohongi. Saat sedang makan
tiba2 aku dikejutkan oleh kedatangan seorang namja.
“annyeong
Minyoung-ah...boleh aku duduk disini?” tanya namja itu yang ternyata Donghae
oppa.
“ne..duduklah”
jawabku malas.
“Minyoung-ah..knp
makananmu hanya kau aduk2 saja?” tanyanya.
“aniyo...aku
hanya sedang tak ingin makan...oppa,, tolong jangan ajak bicara aku lagi, aku
malas ditatap oleh yeojadeul seperti itu?” jawabku sambil melirik sedikit ke
arah yeojadeul yang menatapku seakan hendak menerkamku.
“hahaha....
biarkan saja,, mereka memang seperti itu”
“ehmm...knp
kau sendiri? Gaeul-ah eodisso?” lanjutnya.
“molla
oppa...mgkn dia di kelas” jawabku agak malas.
“ohya,,
hbs ini kau ada acara apa?” tanyanya lagi sambil meneruskan makan.
“makanlah
dulu oppa...jangan bicara sambil makan,, nanti kau bisa tersedak” ujarnya.
“eemmhh....”
jawabnya.
Donghae
oppa benar2 lucu kalau makan, terlihat seperti anak kecil. Sisa nasi dan
makanannya tercecer di sekitar meja. Ternyata benar, tidak ada orang yang
sempurna. Ku akui dia memang tampan, tapi kebiasaannya saat makan benar2 tak
terduga. Tapi cuckuplah untuk membuatku sedikit tersenyum melihat tingkahnya
itu.
“nah...aku
sudah selesai makan,, skr jawab pertanyaanku!” ucapnya.
“aniyo
oppa...mungkin hanya bermain games,, wae?” tanyaku.
“kau
mau keluar dg ku? Aku ingin mengajakmu jalan2...tolong jangan tolak
permintaanku ini...JEBAL!!!” pintanya seraya menangkupkan kedua tangannya.
“hahaha...ne
oppa...tapi cepat turunkan kedua tanganmu itu oppa,, aku tidak mau orang2 salah
paham” jawabnya.
“gomawo
Minyoung-ah....gomawoyo” ujarnya bahagia. Segera kami bertukar no.ponsel dan
aku memberi tahunya alamat rumahku.
“kalau
gitu aku masuk kelas dulu ne oppa?! Aku tidak mau terlambat!” pamitku.
“ne....”
jawabnya dengan senyum sumringah.
Saat
berdiri, aku tau aku menjadi pusat perhatian yeojadeul itu, tak kuhiraukan
mereka dan berjalan menuju kelas.
*skip
: di kelas 1-4
“Minyoung-ah,,
kau dr mana saja? Knp tidak mengajakku?!” tanya Gaeul saat melihatku masuk
kelas dan duduk dibangkuku.
“kantin...aniyo,,
aku hanya ingin sendiri” jawabku berbohong.
“geuraeyo??
Kau tdk sedang berbohongkan?” tanyanya lagi.
“ne...”
jawabku.
“kau
bohong!! Katakan padaku Minyoung-ah,, kau sudah tdk menganggapku sahabat
eoh?” ujarnya dan sedikit terisak. Aku
jadi tidak tega melihatnya.
“nan
gwenchana Gaeul-ah....sudah,, jangan sampai kau menangis,, aku tidak mau
melihat wajah jelekmu itu” ujar ku sedikit bercanda.
“aahh...aku
tidak jelek,, kau yang jelek” jawabnya. Ia kemudian memelukku.
“kalau
kau ada masalah katakan padaku Minyoung-ah...” ujarnya kemudian melepaskan
pelukannya.
“ne...ohya,,
aku ingin bilang sesuatu,, tp kau jangan marah ne?!” tanyaku.
“ne...palli,,
kau mau bilang apa!” jawabnya.
“ehhmm...Donghae
oppa mengajakku keluar td,, kau tdk marahkan?!” aku bertanya dengan hati2.
“mwo?
Kau mau keluar dengan Donghae oppa?!” ujarnya setengah berteriak. Kontan
langsung kututup mulutnya. Aku tidak mau yeoja 1 kelas memusuhiku hanya gara2
hal tidak penting.
“sssttt....jangan
keras2 Gaeul-ah!!” ucapku kemudian melepas tanganku.
“aahhh
ne ne....tenang saja Minyoung-ah,, aku tidak marah kok” jawabnya meyakinkanku.
“tenang
saja Gaeul-ah,, kami sedang tidak berkencan kok,, ia hanya mengajakku keluar
saja” jelasku. Aku tidak mau Gaeul marah dan salah paham.
“gwenchana
Minyoung-ah...aku tidak mencintainya kok,, aku hanya penggemar setianya”
ujarnya.
“hehe...gomawo”
ucapku.
Tak
lama setelahnya Shin-samnim masuk kekelas.
Park
Minoyung POV END
*skip
: 19.00 KST
Lee
Donghae POV
“hei.....tumben
kau cepat pulang Hae-ah??” tanya Hyorin noona saat tahu aku masuk ke rumah. Tak
kuhiraukan pertanyaannya, aku segera berjalan ke kamarku.
“yak!!!
Jawab pertanyaanku kalau aku tanya!!!” ucap Hyorin noona berteriak. Aku tetap
diam.
Setelah
di dalam kamar, aku langsung mengambil ponselku di dalam tas dan meng-sms
Minyoung.
To
: Park Minyoung
Annyeong
Minyoung-ah...hr jadi kan?? (sent)
2
menit kemudian. Dert..dert..
From
: Park Minyoung
Ne
oppa....jam brp kau menjemputku??
To
: Park Minyoung
Jam
20.00 KST,, bersiap2 lah^^
Yes!!!
Akhirnya aku keluar dengan Minyoung. Aku pun segera mandi dan bersiap2.
Kulihat
jam dan menunjukkan pukul 19.30 KST,, aku harus berangkat sekarang,, aku tidak
mau mengecewakan pujaan hatiku. Kusambar helm dan mengambil kunci sepeda
motorku kemudian berjalan keluar kamar.
“Hae-ah,,
eodisso?” tanya Hyorin noona saat melihatku berpakaian rapi.
“rahasia....ohya
noona,, helm mu dmn? Aku pinjam!” tanyaku.
“di
kamar,, ambil saja!!” ujarnya.
Aku
ke kamar noona dan mengambil helm miliknya. Kemudian kupacu sepedaku menuju
rumah Minyoung.
*skip
: 19.57 KST : Park Minyoung’s house
Wah....rapi
sekali rumahnya. Tamannya indah. Aku kemudian membunyikan bel rumahnya.
Ting..tong..
Cklek...tak
lama kemudian pintu terbuka.
“kau
sudah sampai rupanya....cakkaman ne oppa,, aku pamit dulu” ujarnya.
Saat
Minyoung hendak berbalik, ku tahan ia.
“cakkaman
Minyoung-ah,, biarkan aku juga minta ijin ke orangtuamu” pintaku.
“ne...kajja”
jawabnya.
Aku
mengikutinya dari belakang untuk menemui orangtua Minyoung.
“eomma,,
appa,, aku keluar dulu ne?!” pamitnya pada kedua orangtuanya.
“ahjumma,,
ahjussi,, aku ajak Minyoung keluar dulu ne?!” ujarku melanjutkan ucapan
Minyoung.
“ne...hati2,,
tolong jaga anakku!!” jawab appa Minyoung.
“jangan
pulang malam2 ne?!” lanjut eomma Minyoung.
Setelah
berpamitan aku kemudian membonceng Minyoung menuju Menara N Seoul.
*skip
: Menara N Seoul
Setelah
sampai di tujuan, kuajak ia untuk naik ke atas menara. Pemandangan dari atas
lebih indah dari pada hanya melihat2nya dr bawah menara.
“kyaa....areumdaptta....neomu
areumdaptta” ujar Minyoung saat sudah sampai di atas.
“haengbokkeyo?”
tanyaku.
“hem...haengbokke”
jawabnya.
Kubiarkan
ia sibuk menikmati indahnya malam di atas menara N Seoul.
“oppa...gomawo”
ucapnya dan menghadapkan wajahnya ke
arahku.
“ne....gwenchana”
jawabku.
“oppa...aku
blh tanya sesuatu?” tanyanya dan kembali melihat ke depan.
“ne...silahkan”
jawabku.
“kau
pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan?” tanyanya dengan mimik wajah
serius.
“geureom....”
jawabku.
“jinjayo?
kau kan sangat populer oppa,, bgmna bisa?” ia kembali bertanya.
“haha...aku
tdk sepopuler itu Minyoung-ah” ujarku merendah.
“ceritakan
padaku oppa,, bgmna bisa kau ditolak oleh yeoja?!” pintanya.
“geurae...dulu
aku pernah menyukai chingu noona-ku,, aku menyukainya sejak kelas 1 SMA,, tapi
sayangnya ia sudah mempunyai namjachingu”
“ia
sempat putus dengan namjachingunya,, lalu kemudian aku mencoba untuk
mendekatinya dan 1 bulan setelahnya kami berpacaran,, aku benar2 bahagia saat
itu,, sayangnya...aku kurang beruntung” jelasku.
“wae
oppa? Kau kan sudah mendapatkannya” tanyanya.
“ternyata
diam2 ia masih sering berhubungan dengan mantannya,, dan ia juga berselingkuh
dariku,, saat memutuskan berpacaran denganku,, ia juga sudah berbaikan dg
namjachingunya” lanjutku.
“OMO....jahat
sekali dia oppa....lalu?” ia kembali bertanya.
“aku
memutus hubunganku dengannya...aku tak mau berlarut2 dalam kenanganku itu”
jawabku seraya tersenyum.
“kau
sangat kuat oppa...kau hebat” ujarnya dan mengacungkan 2 jempol tangannya ke
hadapanku.
“hahaha...aku
tidak sekuat itu” ucapku.
“Minyoung-ah,,
skr blh aku yang ganti bertanya?” sambungku.
“ne
oppa” jawabnya.
“tak
ingin kah kau mencoba utk menjadi yeojachinguku? Tak apa meski kau tak
mencintaiku,, kalau kau sudah tdk nyaman lg berpacaran dg-ku,, kau blh
memutusku kpn saja” ucapku.
“oppa,,
knp bicara spt itu? lagipula,, kalau aku menyetujuinya,, aku takut aku akan
menjadi yeoja yg jahat oppa” jelasnya.
“aniyo...aku
tak akan berfikiran seperti itu Minyoung-ah,, eottoke?” tanyaku memastikan.
“ehhmmmm....jika
aku menyetujuinya,, gwenchanayo?” ia balik bertanya.
“ne...gwenchana...aku
tak akan membocorkan rahasia kita” jawabku.
“geurae...tp
aku tdk menjamin akan memilihmu oppa” ujarnya.
“tak
apa,, apa salahnya mencoba?! Dan kita lihat hasil akhirnya nanti” kataku
meyakinkan.
“kalau
begitu,, skr kita resmi berpacaran ne?!” tanyaku seraya mendekatkan wajahku ke
wajahnya.
Spontan
ia mendorong tubuhku. Wajah Minyoung terlihat memerah.
“op..oppa....jgn
lakukan hal itu,, kau membuatku malu” ucapnya.
“haha...aku
kan tdk melakukan apa2,, atau kau mau melakukan apa2?” tanyaku sambill memasang
wajah semringai.
“ani...aniyo”
ia menjawabnya dg gugup.
“”aku
hanya bercanda Minyoung-ah...hehe” ujarku seraya mengusap2 lembut rambutnya.
Tiba2
terdengar suara...kruuukk....kruuukkk...
“emmhh...oppa...aku
lapar” ujarnya agak malu2.
“OMO...aku
lupa blm mengajakmu makan,, kajja kita makan malam dulu,, baru hbs itu aku
mengantarmu pulang” ajakku.
Ia
hanya mengangguk tanda menyetujui ucapanku. Ku genggam tangannya saat kami
turun. Heemm...sungguh malam yang indah.
Lee
Donghae POV END
*skip
: 1 bulan kemudian : libur sekolah musim panas
*kediaman
keluarga Park : dapur
Park
Minyoung POV
Dosirak
sudah selesai kusiapkan,, saatnya mandi dan bersiap2. Aku pun segera masuk ke
kamar untuk mandi. Selesai mandi, aku menuju almari, ku ambil atasan yg agak
panjang berwarna biru dan hot-pants putih. Ku poles wajahku dg make-up tipis.
Sekarang aku sudah siap. Kulirik arlojiku,, ternyata sudah pukul 10.00 KST.
Ku
sambar tas biru kecil yang sepadan dengan atasan yang kupakai, kutaruh dompet,
kacamata hitam, dan make-up seperlunya.
Ku
sambar ponselku, kutekan speed dials number 4. 10 detik kemudian aku sudah
tersambung.
Donghae
: yeobseyo Minyoung-ah
Minyoung
: ne..oppa,, kau tdk lupa dg janji mu kan??
Donghae
: aniyo....ini aku sudah mau berangkat kerumahmu
Minyoung
: oke...jaljayo oppa
Donghae
: ne
Tuut..tuut..
setelah sambungan telpon terputus, aku segera turun kebawah.
“neo
eodisso?” tanya Jungsoo oppa saat melihatku turun dr kamar.
“jalan2....eomma
appa eodisso?” tanyaku.
“tadi
pagi mereka bilang mau pergi kencan” jawabnya.
“ahh...ne”
aku mengangguk2.
Sambil
menunggu kedatangan Donghae oppa,, aku memilih duduk di depan TV menemani
Jungsoo oppa.
“Minyoung-ah,,
kpn kau akan mengajak Gaeul-ah menginap disini lagi?” tanyanya memulai
pembicaraan.
“mollayo
oppa” jawabku. Beberapa hari yang lalu aku mengajak Gaeul menginap dirumahku
karena ada tugas yang harus segera kami selesaikan. Begitu melihat Jungsoo
oppa, Gaeul tak henti2nya memuji Jungsoo oppa. Kasihan Gaeul, dia sudah salah menilai
orang.
“lain
kali ajak dia kemari!” ujar Jungsoo oppa.
“wae
oppa? Jangan2......” sengaja aku tak meneruskan ucapanku.
“ani...aku
tdk menyukainya” jawabnya.
“yg
bilang kau menyukainya siapa oppa? Aku kan tdk blg spt itu” ujarku menggodanya.
“aiisshh....dasar
kurang ajar kau!!...sudahlah lupakan!!” ucapnya.
“hahaha...oppa,,
wajahmu memerah...blg saja kalau kau menyukainya” ledekku.
“aniyo....sudah,,
pergi sana!!” ujarnya seraya memalingkan wajahnya dan pura2 serius menonton TV.
“oppaku
jatuh cinta...oppaku jatuh cinta...oppaku jatuh cinta” ucapku kembali
menggodanya.
Jungsoo
oppa tiba2 memukulku dengan bantal yang ia bawa. Aku tak mau kalah, kubalas ia.
Hingga akhirnya kami perang bantal.
Ting..tong...
Perang
bantal kami terhenti saat mendengar suara bel rumah berbunyi. Itu pasti Donghae
oppa. Aku pun segera membuka pintu. Ternyata benar itu Donghae oppa. Aku
mengajak Donghae oppa ke dalam untuk berpamitan ke Jungsoo oppa. Selesai
berpamitan, aku ambil dosirak dan kupakai sepatu kets dengan warna putih. Hari
ini kami naik mobil karena cuaca sedang panas2nya.
*skip
: Pantai Eurwangni pukul : 11.47 KST
“indahnya......pantai
di musim panas adalah yang terbaik” ucapku saat kami berdua sudah sampai.
“geureom.....makanya
aku mengajakmu kemari” ujarnya.
“hehe...gomawo
oppa” jawabku.
Kami
segera melepas alas kaki yang kami pakai. Aku dan Donghae oppa menuju bibir
pantai agar lebih puas menikmati pantai. Kami bermain air sepuasnya disana.
Setelah
lelah bermain air, kami akhirnya menuju tempat yang agak jauh dr bibir pantai.
Disana aku dan Donghae oppa bersantai menikmati semilirnya angin musim panas
sambil mengeringkan pakaian kami yg basah gara2 bermain air tadi.
Semenjak
berpacaran dengan Donghae oppa aku benar2 merasakan kebahagiaan. Tetap saja tak
bisa kupungkiri, aku masih menginginkan Kyuhyun oppa. Tapi entah mengapa akhir2
ini jantungku selalu tak aman saat berada dekat Donghae oppa. Berdetak lebih
cepat seakan akan lepas dr tubuhku. Setiap kata romantis yang diucapkannya pun
selalu mampu mampu membuat wajahku bersemu merah. Aku belum berani menyimpulkan
kalau mungkin saja aku mulai mencintainya. Itu masih terlalu cepat.
“chagi-ya....ayo
kita ambil dosirakmu...aku sudah lapar” ujarnya membuyarkan lamunanku.
“ne...kajja”
jawabku.
Kami
berdua kembali menuju mobil dan mengambil dosirak serta tikar kecil untuk alas
kami duduk. Setelah itu kami kembali menuju pantai.
Kemudian
kami memilih tempat yang lumayan jauh dr bibir pantai. Disana kami menikamti
dosirak yang kubuat.
“mashita!!!”
ujar Donghae oppa dengan mulut yang penuh dg makanan.
“jangan
bicara saat makan oppa” balasku.
Selesai
makan, kubereskan tempat bekalku, kemudian duduk mendekat ke Donghae oppa.
Kusandarkan kepalaku di pundaknya.
“kau
mau pulang sekarang atau menunggu sunset?” tanyanya.
“sudah
lama aku tidak melihat sunset” jawabku.
“baiklah....kita
tunggu sunset,, baru kemudian kau ku antar pulang” lanjutnya.
Aku
tak menjawab perkataannya. Kupejamkan mataku menikmati momen indah ini.
Park
Minyoung POV END
Lee
Donghae POV
“chagi-ya...kau
tidur?” tanyaku pada Minyoung.
“aniyo
oppa,, aku hanya ingin menenangkan pikiranku” jawabnya.
Kubiarkan
ia terpejam dan kurangkul pinggangnya. Cukup lama kami terdiam hingga akhirnya
sunset yang kami tunggu datang. Benar2 pemandangan yang indah.
“kyeopta....”
ujarnya tetap dalam posisi semula.
Kulepas
rangkulanku, ku ubah posisiku menjadi merangkulnya dr belakang.
Ku
ciumi rambutnya perlahan dan semakin lama ciuman ku turun ke pundaknya.
Sekarang Minyoung makin mempererat pelukanku.
Kuputar
tubuhnya dan kuhadapkan wajahnya ke arahku. Semakin lama wajahku dan wajahnya
hanya berjarak beberapa centi saja. Ku dekatkan lagi, dan sekarang ku tempelkan
bibirku dengan bibirnya. Kucium lembut bibir mungilnya, dan ia membalas
ciumanku. Cukup lama kami berciuman hingga akhirnya aku melepaskan ciumanku.
Kemudian ku cium ke dua pipinya.
Lee
Donghae POV END
Park
Minoyung POV
Sekarang
aku benar2 akan mati. Saat Donghae oppa menciumku, jantungku seakan berhenti
berdetak. Itu tadi benar2 maniss.....batinku.
“msh
mau lagi?” tanyanya menggodaku.
“aniyo
oppa,, aku tidak mau mati muda” jawabku.
“wae?”
ia kembali bertanya.
“ketika
kau menciumku tadi,, jantungku rasanya tiba2 berhenti bekerja” jelasku.
“haha..ada2
saja kau ini....atau.....itu td ciuman pertamamu?” tanyanya.
“ne...”
jawabku seraya menunduk. Aku benar2 malu.
“kalau
begitu,, itu sama2 ciuman pertama kita” ujarnya sambil tersenyum.
“jinjayo?
kukira kau sering berciuman oppa” ucapku.
“aniyo....aku
tdk akan memberikan ciuman pertamaku pd sembarang yeoja...hanya yang benar2 kusuka
saja baru aku akan memberikannya” jelasnya.
“oppa....kau
membuatku makin malu” jawabku dan menutup wajahku.
“tak
usah malu chagi....palli jangan menutup wajahmu lagi!” perintahnya.
Kujauhkan
kedua tanganku dari wajahku.
“begitu
baru cantik” ujarnya menggodaku.
“kajja
kita pulang...aku tdk mau membuat orangtuamu khawatir” ajaknya.
Kami
berdua bergegas menuju mobil. Kemudian kami sudah duduk, Donghae oppa memacu
mobilnya mengantarku pulang.
“oppa...knp
kau tdk pernah menceritakan ttg keluargamu?” tanyaku saat kami dalam perjalan
pulang.
“tak
ada yg spesial dr keluargaku yg bisa kuceritakan” jawabnya singkat.
“ayolah
oppa...aku kan sdh sering menceritakan keluargaku,, skr giliranmu” ujarku.
“ne...ne...dasar
keras kepala”
“aku
sama spt mu,, 2 bersaudara. Bedanya,, kakakku adalah yoeja. Kami berdua sangat2
akrab,, meskipun sering kali noona menyiksaku. Orangtuaku berbeda dg orangtuamu
yg tiap selalu ada dirumah,, orangtuaku selalu sibuk dengan pekerjaannya,, dan
jarang sekali ada dirumah” lanjutnya.
“kau
tak merindukan mereka oppa?” tanyaku.
“aniyo....aku
lbh merindukan noonaku jika ia tak disampingku” jawabnya dengan wajah sedikit
memendam perasaan rindu.
“secantik
apa noonamu oppa? Apa lbh cantik dr aku?” candaku.
“tentu
saja lbh cantik noonaku” jawabnya seraya tertawa meledekku.
“jeongmal?
pasti lbh cantik aku” ujarku tak mau kalah.
“haha..ne,,
kau yg paling cantik” ucapnya menghiburku.
“kpn2,,
kenalkan aku pd noonamu oppa ne?!,, aku ingin tahu knp kau sampai bgtu
menyayanginya” pintaku.
“ne...pasti
akan ku kenalkan” jawabnya.
Tak
lama kemudian aku tertidur.
*skip
: 30 menit kemudian : kediaman keluarga Park
“chagi-ya...palli
ireona,, kita sudah sampai” sayup2 aku mendengar suara Donghae oppa. Kubuka
mataku perlahan.
“kita
sudah sampai dirumahmu chagi...kajja kita masuk” ajaknya.
Donghae
oppa mengantarku sampai dalam rumah. Kemudian ku panggil eomma dan appa utk
menemui Donghae oppa. Setelah berpamitan, kuantar ia sampai di dpn pintu.
“tidur
yg nyenyak chagi...” ucapnya seraya mengecup keningku lalu berbalik dan
berjalan keluar.
“ne
oppa...jaljayo!!” jawabku.
Kupandangi
tubuhnya dari belakang. Tiba2 saja, aku sudah merindukannya sekarang.
Park
Minyoung POV END
Chapter
2 END – next Chapter 3
Be Good Reader!! Don't be Dark Reader!!
After Read,, Please Leave Your Comment^^v
HARGAI AUTHOR *\(^.^)/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar