Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre
: Romance, Comedy, others
NB
: banyak typo dimana2!!
No Copas,, No Plagiat
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT
Main
cast :
Kim
Jae Woon
Lee
Donghae
Kim
Jae Joong (Jae Woon’s father)
Second
cast :
Henry
Lau (Donghae’s oldfriend)
*Jae
Woon’s bestfriends :
1.
Shin Hye Kyung
2.
Park Soo Jin
3.
Park Soo Young
Author POV
----flasback
ON----
House
Kitchen : 10 years ago
Terlihat
seorang laki2 paruh baya dengan seorang anak perempuan berumur 10 tahun sedang
memasak berdua.
“suatu
saat nanti,,appa akan membuka restoran masakan Korea yang enak....dan membuat
para tamu tersenyum seperti Jae Woon” ujar sang appa pada putrinya, Jae Won.
“geureom
appa....nanti aku akan jadi waiter nya” ucap Jae Woon dengan semangat.
“waitress
Jae Woon,, bukan waiter.....” jawab appa Jae Woon.
----flashback
OFF----
Author
POV END
Kim
Jae Woon POV
*Korean
Treasure Restaurant
“andwae....andwae....lebih
baik aku mati dr pd harus memakai baju itu appa” ucapku menolak usulan appa
untuk mengenakan pakaian feminim seorang waitress.
“jebal
Jae Woon-ah,, restoran kita kekurangan tenaga kerja....hanya kau satu2nya
harapan appa” ujar appa masih bersikeras.
“andwae...andwae...andwae.....”
balasku. Segera aku meninggalkan restauran yang juga merangkap sebagai rumah
untuk pergi kesekolah. Gara2 perdebatan tadi, sekarang aku hampir telat ke
sekolah dan lupa untuk sarapan.
*skip
: Neul Parang High School : 5 menit sebelum masuk sekolah
Aku
mencorat-coret koran yang kubeli dalam perjalanan ke sekolah. Aku ingin
mendapatkan uang saku ku sendiri. Tapi bisnis appa sedang tidak baik. Harus
dimana aku mencari kerja sambilan.
“pokoknya
aku tidak akan memakai pakaian melambai2 itu” gumamku seraya menyandarkan
kepalaku di meja.
“apanya
yang melambai2??” tanya sahabatku tiba2 dan duduk di depan dan samping tempat
dudukku.
“OMO...kau
mengagetkanku Hyekyung-ah” ujarku.
“apa
lagi yang keluhkan sekarang??” tanya Soojin.
“ada
terlalu banyak masalah dalam hidupku” jawabku malas.
“aigoo...kalau
kau trs2an mengeluh,, kebahagianmu bisa kabur tau” ujar Sooyoung ketus.
Dasar
si kembar Soojin dan Sooyoung ini, selalu membuatku tak berkutik dg ucapannya.
“Jae
Woon-ah punya kebahagiaan?? Jinja?? Tunjukkan padaku!!” seru Hyekyung.
“sebagai
yeoja,, kau itu sama sekali tak peka,, jarang berdandan dan merawat diri”
lanjutnya.
“yak!!
Jaga ucapanmu...atau kubunuh kau” jawabku sambil berpura2 hendak memukul mereka.
“aigoo....dasar
nenek sihir” ledek Soojin.
“hei...itu
Kim-samnim sudah datang” ujar Sooyoung.
Kamipun
kembali ke tempat duduk masing2.
*skip
: Korean Treasure Restaurant/Jae Woon’s house
Saat
aku membuka pintu, tak seperti biasanya aku sudah disuguhi aroma yang sangat
harum. Hemmm....bau apa ini.
Aku
pun menelusuri jejak aromanya dan sekarang sampailah aku di dapur. Aku tertegun
saat melihat namja tampan di depanku. Sejak kapan appa punya kenalan namja
setampan dia.
“ada
apa yoeja alis botak?” tanyanya.
“mwo?
Alis botak?” tanyaku tak percaya dg ucapannya itu.
“yak!!...dia
siapa appa?” tanyaku saat appa baru saja keluar dr tempat penyimpanan.
“dia
Lee Donghae...dia koki baru yang akan bekerja ditempat kita dan segala urusan
restourant appa serahkan padanya” jelas appa.
“hah?”
aku masih tak mengerti.
“restourant
akan ditutup sementara...appa dan Donghae akan akan memulai persiapan”
“karena
dia ini memiliki pengalaman di berbagai restourant terkenal sebelumnya...jd
appa yakin dia bisa menjadikan retourant ini sesuai keinginan appa” jelas appa.
Setelah
mendengar penjelasan appa, lalu aku menarik tangan appa agar sedikit menjauh dr
Donghae.
“appa.....knp
org hebat itu mau bekerja disini? Memangnya kita sanggup bayar gajinya? Apa
appa tdk takut akan ditipu?” tanyaku sedikit berbisik.
“soal
itu...ditempatnya dulu, dia nggak cocok dg pegawainya...ehm,, lalu krn itulah
di pernah bekerja di kedai ramyun kenalan appa” jawabnya.
“tdk
usah berbisik..aku tau apa yg kalian bicarakan” ujar Donghae.
“kurasa
ada yg salah dr ucapan org ini?” ucapku tepat dihadapannya.
“tapi
sehebat apappun dia...awas saja kalau sampai merusak image restourant kita”
lanjutku.
“utk
ukuran yeoja yg tdk mau membantu usaha appanya..kau tak pantas mengatakan itu”
ujarnya.
“yak!!!
Jaga bicaramu...sekarang siapa yg mau memakai pakaian melambai2 seperti
itu...menjijikkan!!” jawabku.
“hemm..memang,,
kalau kau memakai pakaian itu kau bakal jd bahan tertawaan”
“dan
alis botak masih bisa kumaklumi...tapi rambut kasarmu itu...seperti benang
kusut saja” ujarnya seraya memegang rambutku.
“yak
namja sombong...terserah kau mau bilang apa...yg jelas aku tdk akan memakai
pakaian itu” jawabku dan beranjak menuju kamar.
“ohya
Jae Woon..krn gaji yg appa berikan tdk cukup utk nya menyewa sebuah kontrakan,,
jd appa menyuruhnya utk tinggal dg kita” lanjut appa.
“mwwooo?????......andwae...andwae!!!!”
ujarku makin tak percaya pada penjelasan appa.
*skip
: kelas 2-5 : istirahat
“bagus
kan kalau dia ganteng?!” ujar Soojin.
“tinggal
serumah lagi....” ucap Hyekyung.
“bikin
iri dech” goda Sooyoung.
“tolong
berhenti...kalian malah membuatku semakin stres” jawabku.
“tapi
kalau ada koki sehebat itu...mungkin saja nanti dia bakal masuk majalah” seru
Hyekyung seraya memberikan majalah khusus chef2 terbaik.
“tapi
dengan sifatnya yg kasar itu...mana mungkin dia masuk majalah” jawabku kemudian
membuka majalah itu.
“mwoo??
Ini kan dia!!!” ujarku kaget saat tahu foto Donghae ada disana.
“jeongmal?
dia kan Lee Donghae....koki masakan itali dan korea yg terkenal” ucap Soojin.
“dan
gosipnya,, kerena keahliannya Lee Donghae lah divisi masakan Internasional
Korean Restaurant menjadi terkenal”
“karena
itulah Jae Woon-ah,, bersabarlah dg sifat buruknya” ucap Sooyoung.
“lain
kali..kami akan datang untuk datang..jangan lupa kenalkan pada kami ya?!” pinta
Hyekyung.
OMO....ini
mimpi indah atau mimpi buruk.
*skip
: Jae Woon’s house
Saat
aku pulang appa dan Donghae sibuk dengan menu baru yg dikembangkan oleh Donghae
sampai tidak menyadari kedatanganku. Tapi saat mereka menyadari kehadiranku
tiba2 Donghae membawaku masuk ke dalam kamar mandi. Ia kemudian mengunci
pintunya.
“yak!!...apa
yg mau kau lakukan?!” tanyaku curiga.
“sudah..diam
saja!!” jawabnya kemudian menundukkan kepalaku ke arah bath up.
Ia
menyiram kelapaku dg air dan setelahnya mencuci rambutku.
Hem...pijatan
tangannya dikepalaku sangat lembut.
“sudah”
ujarnya dan mendongakkan kepalaku ke arah cermin.
“pakailah
ini 2 hari sekali...itu baik untuk rambutmu” lanjutnya kemudian keluar
meninggalkanku yg masih tertegun di dpn cermin.
Sekarang
rambutku terasa sangat lembut. Aku tahu, ia pasti melakukan semua ini agar aku
mau bekerja sbg waitress.
*skip
: keesokan sorenya
“eottoke?
Cocok tidak?” tanyaku pd appa dan Donghae saat aku memakai pakaian feminim
waitress yg appa idam2kan.
“aigoo....putri
appa cantik sekali” ujar appa dg mata berbinar.
“kyaa...apa2an
penampilanmu itu Jae Woon” ujar Soojin, Sooyoung dan Hyekyung.
“ka...kalian...sejak
kapan kalian disini?” tanyaku gugup.
“sudah
jangan ribut...Jae Woon kemarilah!!” ucap Donghae kemudian menarik tanganku
masuk ke kamar mandi.
“ganti
bajumu...pakailah ini” ucapnya seraya memberiku bungkusan warna coklat kemudian
pergi keluar. Segera kubuka bungkusan itu.
“ini
pakaian normal” gumamku senang.
Setelah
mengagganti pakaianku, aku segera keluar. Saat aku menuju dapur, aku melihat
Donghae sedang asyik berbicara dengan Sooyoung, Soojin dan Hyekyung.
“sekarang
restourant akan resmi dibuka...Jae Woon, Donghae bersiap2lah” ujar appa.
“ne
appa” jawabku.
“baiklah...kalau
gitu,, ayo kita pesan sesuatu” ujar Hyekyung. Kemudian mereka mencari tempat
duduk utk mereka sendiri.
*skip
: 20.00 KST
“gomawoyo
sudah datang” ujarku pada tamu yg hendak pulang.
“aku
pasti datang lagi!!...makanannya enak,, gadis penyambutnya jg manis” ucapnya kemudian
pergi.
“dengar
gak? Katanya aku manis” ucapku menyombongkan diri pada Donghae.
“ne..ne..palli
kembali kerja” jawabnya.
“apa
masih ada tempat?” tanya seorang pelanggan.
“antar
mereka Jae Woon” suruh appa.
“ne...”
jawabku
Saat
aku mengantar pelanggan2 itu, aku mencium bau sake dr mulut mereka. Dan
pelanggan2 lainnya juga mengeluhkan hal yg sama, tp mereka hanya berbisik2.
“anda
mau pesan apa?” tanyaku.
“kamu
pesan bir” jawab ahjussi 1.
“kalau
pesan kakak ini saja” lanjut ahjussi 2 dan tiba2 menyentuh boko*gku.
“apa
yg anda lakukan?” tanyaku.
Tp
ahjussi itu malah memelukku.
“jebal...lepaskan!!”
ujarku seraya mencoba melepas pelukan ahjussi itu. Pelanggan lain tdk ada yg
berani bertindak.
“sayang
sekali...karena restoran kami tdk menyediakan daging manusia” seru Donghae seraya
menarik tubuhku dr pelukan ahjussi itu. Donghae jg mencengkram lengan ahjussi
itu dg kuat.
“apa2an
ini? Mau berbuat kasar pd tamu ya?” gertaknya.
“anda
ingin hiburan lbh meriah? Gimana kalau saya kenalkan dg polisi wanita?” jawab
Donghae seraya mengeluarkan ponsel.
“dasar
kurang ajar” umpat ahjussi itu kemudian berjalan keluar restourant.
“woow...hebat
sekali...hebat!!!” para tamu bersorak senang saat ahjussi2 itu pergi.
Aku
segera berlari ke kamar mandi. Donghae mengejarku.
“aku
kesal...sangat kesal”
“Cuma
begitu saja aku tdk bisa menghadapinya”keluhku.
“sudahlah....kau
tdk usah memaksakan diri...aku tdk tau apa yg sedang kau pikirkan...tp diam
begini saja kau sudah manis kok”
“jadi
gak usah mencoba untuk memaksakan diri...memangnya buat apa aku disini” ucapnya
seraya mengelus rambutku pelan lalu pergi meninggalkanku.
Hemm..aku
kalah telak...dia mengakui usahaku...memperlakukanku seperti wanita.
“Gomawoyo
Donghae-ssi” gumamku pada diri sendiri.
*skip
: keesokan paginya : kamar mandi
Hari
ini tidak biasanya, restourant sekaligus rumahku mengalami pagi yang tenang.
“bertambah
ya...sepertinya karena kerja terus aku jd berotot” gumamku di dpn cermin yang
ada di dekat kamar mandi dengan hanya mengenakan bra dan lilitan handuk untuk
menutupi tubuhku bagian bawah.
“abbonim....bisa
tolong ambilkan aku shampoo?!”
Tiba-tiba
saja seseorang muncul dr dalam kamar mandi dengan hanya memakai handuk.
“kyyaaa..........”
aku sontak berteriak saat tahu kalau orang itu adalah Donghae.
Kim
Jae Woon POV END
*skip
: ruang makan
Lee
Donghae POV
“yak!!..kau
jangan seenaknya memanggil appaku dg sebutan abbonim...panggil dia ahjussi”
“dan
jangan seenaknya memakai kamar mandi....aku tdk mau kejadian hr ini terulang” ujar
Jae Woon.
“tdk
usah kau beri tau aku juga malas mengulangnya...tdk ada yg bisa dilihat”
jawabku santai sambil memakan roti.
“yak!!!...apa
maksudmu?” tanyanya berteriak.
“tubuhmu
itu seperti dandang” ucapku.
“PLAKK!!”
tiba2 ia memukul kepalaku.
“dasar
namja PERVERT!!!......sudahlah,, aku berangkat sekolah saja” ujarnya kemudian
mengambil tas dan keluar rumah.
“Jae
Woon-ah,, bawalah bekalmu” ujar abbonim saat Jae Woon hendak keluar.
“andwae!!!....suruh
saja si mulut pedas itu yg makan” jawabnya.
“abbonim...apakah
ia selalu seperti itu?!” tanyaku pada abbonim saat Jae Woon sudah keluar.
Jae
Jong abbonim hanya menanggapi pertanyaanku dengan tersenyum dan ia kembali
meneruskan makannya.
Lee
Donghae POV END
*skip
: istirahat sekolah : kelas 2-5 : 11.00 KST
Kim
Jae Woon POV
“mwoo?
Kau lupa membawa bekal cinta dr Donghae?!” seru Sooyoung.
“apanya
yg penuh cinta...gara2 dia pagiku jd buruk”
“nah..kalian
kan selalu makan bekalku dikit..sekarang bagi aku bekal kalian juga” lanjutku.
“bukannya
kau dapat upah kerja sambilan di restourantmu?” tanya Soojin.
“aniyo...keuangan
sedang krisis” jawabku malas.
“dasar
kau..seharusnya kau bahagia bisa tinggal bersama Donghae-ssi” ucap Soojin.
“sudah
tinggi,, tampan..mau memuatkan bekal lagi” sambung Hyekyung.
“biarpun
sifatnya sedikit buruk, tp gak masalah...asal bisa liat senyumnya tiap hari”
ujar Sooyoung santai.
“sedikit
apanya?!!!!” teriakku.
“senyumnya
itu Cuma digunakan waktu kerja aja..dia itu jarang ngomong,, bisanya cuma
ngomel...dia jg membuatku kerja sampai capek bgt...memangnya aku
budak!!!...benar2 belagu!!!...cuma bikin emosi saja!!!” seruku dengan emosi.
Tssiing....mereka
hanya melihatku dengan bingung.
“tapi
tetap saja...semakin sering bertengkar ada yg bilang malah bikin semakin
dekat...iri deh” ucap Hyekyung menanggapi omonganku.
*skip
: kelas 2-5 : 11.15 KST
“nggak
kenyang” keluhku seraya merebahkan kepalaku di meja.
“jangan
cerewet,, itu jg sudah untung kami mau membaginya” ujar Sooyoung.
“jeongmal....dasar
pelit” gumamku.
“mwo??”
tanya Sooyoung.
“ani...kajja
kita makan” jawabku.
*skip
: pulang sekolah : perjalanan pulang
Aku
berhenti sejenak untuk membeli minuman kaleng. Kurogoh sakuku dan kutemukan
koinnya. Saat koinnya sudah masuk aku menekan tombol minuman yang mau kupilih.
Tapi nihil, minumannya tdk mau keluar.
“dasar
sialan!!” umpatku dan kutendang kaleng kosong yang ada disamping kakiku
sembarangan.
“AWW”
ucap seseorang yg tdk sengaja terkena lemparan kaleng kosongku.
“mianhe.......”
“ohh...kau rupanya...ini benar2 keberuntunganku” ujarku saat mengetahui kalau
ternyata orang itu adalah Donghae.
“dasar
PABO kau!!” ucapnya dan mengelus2 keningnya.
“yak!!!...mau
kmn kau? Knp kau tdk jaga toko?” tanyaku.
“hari
sabtu toko tutup lebih awal...aku mau mengunjungi tempat kerjaku sebelumnya....kau
mau ikut?” tanyanya.
Wah...ide
bagus, dengan begitu aku bisa mengetahui keburukannya di tempat kerjanya yg
dulu. Jadi aku nanti punya alasan untuk memecatnya.
“yak!!...knp
kau senyum2 sndri? Kau mau ikut atau tdk?” tanyanya.
“ne...tp
kau yg bayar,, aku tdk punya uang” jawabku santai.
*skip
: Internasional Korean Restaurant
“rasanya
aku dan appa pernah kesini...waktu itu kau ada disini gak ya?” tanyaku.
“jangan
celingak celinguk begitu” jawabnya
“selamat
datang..ma’af saat ini kami sedang persiapan buka...silahkan anda menunggu
disana” sambut seorang namja paruh baya.
“pak
pemilik...lama tdk bertemu” sapanya.
“Donghae...kau
rupanya...apa yg kau lakukan disini?” tanya orang itu dg ketus.
“aku
ingin memberitahumu tempat kerjaku sekarang” jawabnya.
“paling2
kau sebentar lg jg akan di pecat...buang2 waktu saja” ujar pemilik restourant
kemudian pergi meninggalkan kami.
Hihihi...ternyata
dr dulu sikapnya memang buruk.
“yo...kau
masih sering pindah tempat kerja ya Fishy” ujar seorang namja saat melihat
Donghae.
“mwo?
Kau masih kerja disini Mochi?” balasnya.
Fishy?
Mochi? Apa itu?
“jangan
panggil aku Mochi” seru namja itu.
“Bwahahaha......Fishy
katanya...hahaha....yg satu lg orangnya agak bule tp namanya Mochi...ahahaha”
aku tdk bisa menahan tawa saat menyadari kalau Fishy dan Mochi adalah julukan
untuk mereka.
“tumben
kau bawa yeoja...keliatannya dia gak sopan” ujar namja si teman Donghae.
“dia
anak pemilik restourant tempat bekerjaku sekarang”
“oh...Donghae,,
lama tdk bertemu,, ohya..kami ada menu baru yg utk musim panas ini” ujar koki2
junior itu.
“perlihatkan
padaku!!” perintahnya.
Eh...mereka
itu menghormatinya atau takut padanya?
“kok
begini..seharusnya mereka gak suka padanya” gumamku.
“maksudmu
Donghae? Kudengar ia pindah krn sering buat masalah di tempat kerjanya”
“aku
sih memang kesal pdnya,, tp koki2 junior itu sangat kagum pdnya...mulut dan
sikapnya yg angkuh itu jg bikin pak pemilik kesal padanya...krn kesal..aku
mencoba mengusirnya dr sini” lanjut si Mochi.
Orang
seperti itu wajar saja kalau di benci..tapi kalau sekarang aku
mengeluarkannya.......
“kau
pasti dibuat kesal oleh orang itu kan?” tanya si Mochi membuyarkan lamunanku
seraya menyentuh bahu kiriku dg tangannya.
“biar
kuperkenalkan diriku dulu...Henry Lau imnida...aku orang Kanada,, tp kakekku
orang Korea..kau sendiri?” tanyanya.
“Kim
Jae Woon imnida..kayaknya sih aku orang Korea asli” jawabku.
“Jae
Woon nama yg bagus..nggak baik ngobrol sambil berdiri,, gimana kalau sambil
minum teh?” ajaknya seraya memelukku dr belakang.
“lepaskan!!”
ujarku.
Tiba2
Donghae datang dan berusaha melepas pelukan Henry dr tubuhku. Krn itu tdk
sengaja pula tubuhku terhempas dan tak sengaja menyenggol vas bunga
dibelakangku. Dan tak sengaja pula pecahan vasnya mengenai tanganku dan
menyobek telapak tangan kiriku cukup panjang.
“Jae
Woon-ah,, gwenchana?” tanya Donghae yg langsung menghampiriku.
“itu...itu...darah...ouhhh”
bukannya menolong. Henry malah pingsan saat melihat darah keluar.
Sekarang
para koki junior itu sibuk mengurusi Henry yg pingsan.
“3
blok dr sini ada dokter yg bisa mengobati lukamu...bisa jalan?” tanya Donghae
padaku.
“ahh..oohh..”
kepalaku pusing, dan aku tdk bisa menjawabnya.
“payah..angkat
sendiri tanganmu!!” serunya kemudian menggendong tubuhku.
“bukakan
pintunya” perintahnya.
*skip
: Klinik Myeongdong
“knp
pakai dijahit segala?..dokter itu berlebihan” ujarku saat dalam perjalanan
pulang. Tiba2 saja Donghae memberikan jaketnya padaku.
“pakailah”
ucapnya.
“ani...aniyo...ehm...nanti
kotor” jawabku gugup.
“sudahlah...pakai
saja” perintahnya.
Bagaimana
ini...kenapa aku jd malu begini?!
“mianhe...”
ujarnya. Dan berjalan didepanku.
Eottoke?!....kenapa
dia malah bicara seperti itu?!...perasaanku jd campur aduk kan?!
*skip
: sesampainya dirumah : malam hari : ruang makan
“appa
sedang kumpul dg teman2 appa..makanan sudah appa siapkan..dimakan ya?!” kubaca
surat yg ditinggalkan appa di atas meja makan.
“kumpul
apanya...paling jg appa sedang asyik jln2” ujarku.
“selamat
makan!!” ucap Donghae.
Jadi...malam
ini aku hanya berdua saja dengan Donghae? Appa ini ada2 saja.
Saat
akan makan, aku kesusahan memegang sumpitnya. Jadi kuletakkan kembali sumpitnya
dan beranjak berdiri.
“ada
apa?” tanyanya.
“aku
nggak bisa pakai sumpitnya” jawabku malas.
“buka
mulutmu” balasnya seraya menyodorkan makanan ke arahku.
Situasi
apa ini?...Seolah kami...Ada apa dg ku sih?!...Dari td berlebihan gini?!
“kalau
tanganmu gak cepet sembuh..restourant bs kerepotan” ujarnya membuyarkan
lamunanku.
“PLAKK”
kutepis tangannya.
“wae..waeyo?...”
tanyanya.
****Ting..Tong****
“ada
tamu” ujarku beralasan dan berjalan ke arah pintu depan.
Kenapa
saat kurasa dia baik, ternyata kebaikannya hanya demi restourant. Rugi aku
berdebar-debar karena dia.
“Jae
Woon-ah!!!!”
Seru
tamu itu seraya memelukku saat aku membukakan pintu.
“Kyaaa....”
teriakku dan segera melepas pelukan Henry.
“knp
kau kemari?” tanyaku pdnya.
“utk
menjenguk keadaanmu dan minta ma’af pd orangtuamu” jawabnya.
“appaku
sdg keluar,, kalo eommaku sdh tiada” ujarku.
“UWAAA...tinggal
berdua saja dg yeoja SMA...dasar namja mesum” ucapnya saat melihat Donghae
menghampiriku.
“aku
Cuma menginap disini karena di suruh appa-nya” jawab Donghae santai.
“oohh....Jae
Woon,, tanganmu eottoke?” tanya Henry pdku.
“Cuma
dijahit sedikit...bukan masalah besar” jawabku seraya menunjukkan tanganku yg
diperban.
Tapi
tiba2 Henry menggenggam tanganku dan mengecupnya.
“appoyo?!”
tanyanya.
“aa...ani..”
jawabku dan melepas genggamannya.
Melihat
hal itu Donghae kembali ke dalam dan masuk kekamarnya. Aku malas
memperdulikannya. Yang aku inginkan hanya aku diperlakukan seperti wanita.
*skip
: 3 hari kemudian : sore
“lagi2
kau menyisakan bekalmu...kemarin2 jg” keluh Donghae.
“itu
krn kau memasukkan banyak gorengan di dlmnya” jawabku.
“oi
cakkaman...aku blm selesai” ucapnya sedikit berteriak saat aku akan keluar.
“aku
buru2,, teman2ku menunggu” jawabku.
Saat
membuka pintu tiba di hadapanku sudah ada Henry dan lagi2 ia mencoba untuk memelukku. Untungnya aku sudah hafal dan bisa
menghindar.
“jebal
Henry-ssi,, jangan lakukan itu lagi” ujarku.
“tapi
aku kan merindukanmu Jae Woon-ah” jawabnya.
“eh...kenalanmu
dtg lagi?” tanya appa saat tahu aku sdg berbincang dg seseorang.
“lho...lho...Henry?!...lama
tdk bertemu ya?!” ujar appa saat tahu kenalanku adl Henry.
“heh?”
ucap ku dan Donghae kompak.
“eh...Kim
Jae Woon....” Henry menoleh pdku.
“jd
ia putri Jae Jong-nim?” tanya Henry bingung.
“ia...dia
putriku” jawab appa.
“kok
tdk mirip dg-mu?” tanya Henry.
Chapter
1 END – next Chapter 2
Be Good Reader!! Don't be Dark Reader
After Read,, Leave Your Comment^^v
HARGAI AUTHOR *\(^.^)/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar