Author
: nadira/hedgehog
Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre
: Romance, sad, and others
NB
: banyak typo dimana2!!
No Copas,, No Plagiat
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT
Main
cast :
Park
Minyoung
Lee
Donghae
Cho
Gaeul (Minyoung’s bestfriend)
Second
cast :
Cho
Kyuhyun (Gaeul’s oldbrother)
Park
Jungsoo (Minyoung’s oldbrother)
Lee
Hyorin (Donghae’s oldsister)
Shin
Hyesung (Hyorin’s bestfriend/Donghae’s exgirlfriend)
*skip
: klinik sekolah : 15 kemudian
Hemm...bau
apa ini...aku dimana....
Perlahan2
aku mulai membuka kedua mataku. Kali ini kulihat Minyoung di hadapanku dg wajah
cemasnya.
“oppa...kau
sudah bangun?” tanyanya.
“neo
gwenchana Hae-ah?” kali ini Eunhyuk yang bertanya.
Aku
tdk bisa menjawab pertanyaan mereka. Kepalaku benar masih terasa sakit.
“oppa....kita
ke rumah sakit ne?!...kau terlihat pucat sekali” ujar Minyoung.
Aku
hanya menggelengkan kepalaku pelan.
“jangan
keras kepala Hae-ah,, akan ku telpon RS sekarang” ucap Eunhyuk.
Langsung
saja kupegang tangan Eunhyuk yang saat itu ada disampingku.
“aku...baik....baik....saja”
jawabku terputus2.
“kali
ini jangan keras kepala!!” ujar Eunhyuk kemudian melepas tanganku dan ia
langsung menelpon rumah sakit.
“oppa.......”
seru Minyoung seraya menangis.
“jangan
menangis chagi.....aku hanya sakit biasa” jawabku memaksakan tersenyum.
Minyoung
mengabaikan ucapanku, ia masih terus menangis.
Aku
tak bisa berkata banyak. Aku lelah. Aku ingin tidur.
*skip
: RS Samsung Medical Center : ruang perwatan
Kali
ini dimana lagi aku...kenapa bau obatnya sangat menyengat.
Aku
kembali membuka mataku perlahan. Kulihat Minyoung dan Eunhyuk.
Saat
aku mencoba bangun, tubuhku serasa sangat sakit. Sampai2 Eunhyuk harus
membantuku untuk duduk.
“kau
knp Hae-ah?” tanya Eunhyuk.
“aku
tdk knp2 Hyuk-ah....hanya tdk enak badan saja” jawabku.
“oppa.....kalau
kau merasa sakit,, lbh baik tdk usah sekolah,, skr kau malah jadi seperti ini”
ujar Minyoung.
“nan
gwenchana Minyoung-ah” jawabku seraya tersenyum dan mengacak2 rambutnya lembut.
“kumohon
jaga kesehatanmu oppa...aku tdk mau kau sakit” ucapnya.
“ne
chagi” balasku.
“eheemmm....ehemmm”
seru Eunhyuk memutus percakapan kami.
“wae
Hyuk-ah,, kau cemburu pd kami eoh?” ledekku.
“aniyo.....ohya,,
td noonamu sudah kuhubungi,, sehabis kuliah baru dia akan kemari” jelasnya.
“ahh...ne,,
gomawo Hyuk-ah” balasku.
“kau
kembalilah kesekolah Minyoung-ah...sementara biar aku yang menjaganya...nanti
sepulang sekolah baru kau mampir lagi” usul Eunhyuk.
“tapi
oppa....”
“tak
ada tapi2an....kha,, pulanglah...aku sdh baikan” ujarku memutus ucapan
Minyoung.
“geurae....jaga
dirimu baik2 oppa...nnti aku pasti kemari lg....Eunhyuk oppa, aku titip Donghae
oppa ne?!” ucap Minyoung.
“ne....jaljayo
chagi” ujarku.
*skip
: 19.00 KST : RS Samsung Medical Center
“Hae-ah....kau
baik2 saja?” tanya Hyorin noona saat masuk kekamarku. Ku tengok dibelakangnya
sudah ada Kyuhyun oppa dan Hyesung noona.
“ne
noona...aku hanya tdk enak badan saja tadi” jawabku.
“kalau
gitu makanlah dulu...ini aku bawakan bubur....ini,, kau juga ku bawakan
jjajangmyeon” ujar Hyorin noona sembari memberikan bungkusan makanan pada
Eunhyuk.
“noona...kau
tdk bawa minum eoh?” tanyaku.
“OMO...aku
lupa” jawabnya seraya menepuk keningnya.
“cakkaman,,
aku belikan dulu....chagi,, kajja...antar aku beli minum” ujatnya sambil
menggandeng tangan Khuhyun oppa kemudian keluar untuk membeli minum.
Lee
Donghae POV END
*skip
: 10 menit kemudian : RS Samsung Medical Center
Park
Minyoung POV
Aisshh...seragamku
jadi basah begini.....kenapa tiba2 saja hujan sih?! Aku pun segera berlari
masuk ke RS setelah membayar uang taksi. Kuseka seragamku dengan sapu tangan
yang kubawa sebelum masuk ke dalam. Untung saja besok libur, aku jd tdk perlu
repot2 mengeringkannya.
Setelah
menyeka aku segera masuk dan menuju ruangan dimana Donghae oppa di rawat. Saat
menuju kamar Donghae oppa tak sengaja dr jarak yang cukup jauh aku melihat
Kyuhyun oppa bergandengan tangan dengan seseorang. Itu pasti Yeojachingunya
yang kemarin, tapi ada urusan apa di disini?! Diam2 aku mengikuti kemana
Kyuhyun oppa akan pergi. Ini kan arah menuju ruangan Donghae oppa?
Tak
lama kemudian aku melihat Kyuhyun oppa masuk ke dalam ruangan Donghae oppa. Aku
tak mengikutinya masuk. Aku memilih bersembunyi di dekat pintu. Kudengar suara
Donghae oppa memanggil seseorang dengan noona. Lebih tepatnya HYORIN noona.
Mwo?
Hyorin eonni adalah saudara Donghae oppa? Berarti Donghae oppa adalah adik dr
yeoja yang sudah merebut Kyuhyun oppa dariku?
Aku
masih tdk percaya dengan apa yang kudengar, aku pun memutuskan masuk kedalam.
Saat di dalam aku benar2 tidak percaya dengan yang kulihat. Seorang yeoja yang
kuyakini bukan noona-nya sedang asyik menyuapinya. Mereka terlihat mesra. Aku
segera berlari keluar ruangannya. Tak kuhiraukan suara Donghae oppa yang
menyuruhku berhenti.
Park
Minyoung POV END
Lee
Donghae POV
Aku
segera turun dari kasurku. Kulepas infus yang menancap ditanganku dengan kasar.
Aku segera berlari mengejar Minyoung. Kuabaikan teriakan mereka yang menyuruhku
kembali masuk. Kuabaikan pula keadaanku saat ini. Minyoung lebih penting.
Sekarang
aku berusaha mengejar Minyoung sekuat tenaga. Hujan diluar mengguyur tubuhku
yang berusaha tetap mengejarnya. Hingga akhirnya aku berhasil menahan tangan
Minyoung.
“lepaskan
tanganku....kau PENGKHIANAT!!!” ujarnya sambil menangis dan seraya berusaha
melepas genggaman tanganku.
“dengarkan
dulu penjelasanku....ayo kita masuk,, hujan sangat deras” jawabku terengah2,,
tenaga ku serasa habis.
“SHIRO!!!....pergi
kau” ia tetap berusaha melepas tangannya. Aku pun segera memeluknya. Semakin ia
berusaha melepas semakin erat pelukanku.
“LEPASKAN....LEPASKAN”
ia kembali memberontak.
“kumohon...dengarkan
dulu penjelasanku”
“buat
apa aku mendengar penjelasanmu? Kalian semua sudah membohongiku!!” akhirnya ia
berhenti memberontak dan terduduk lemas dijalan. Aku berjongkok dan kembali
memeluknya.
“kau
bersekongkol dengan semuanya agar mempermainkanku hah? Dan siapa yeoja itu?
selingkuhanmu eoh?” tanyanya masih dengan air mata yang terus keluar dari
matanya.
“kita
masuk dulu.....aku tdk mau kau sakit krn kehujanan” ajakku.
“SHIRO!!!....jelaskan
padaku sekarang!!!” pintanya.
“aku
tdk mengerti yang kau maksud chagi....tp yeoja itu adalah mantanku dulu,
Hyesung noona, kami sdh tdk ada hubungan apa2, percayalah, td dia hanya
menyuapiku saja” jelasku.
“lalu?
kau bersekongkol untuk mempermainkanku dengan Hyorin eonni eoh?” tanyanya lagi.
“bersekongkol
spt apa? Dan....bagaimana kau bisa tau nama noonaku?” tanyaku bingung.
“jangan
pura2 tak tahu...kau bersekongkol dengannya agar Kyuhyun oppa menjauhikukan?”
ucapnya.
“aku
benar2 tdk tahu....ayo kita masuk saja kujelaskan di dalam” ajakku.
Saat
akan berdiri lagi2 kepalaku terasa sangat sakit. Hingga aku kembali terduduk di
jalan.
“oppa...oppa...gwenchanayo?”
tanya Minyoung dengan cemas. Aku diam, tak menjawab.
“oppa...tanganmu
berdarah.....oppa,, jawab aku” ucapnya. Aku tdk bisa berkata apa2. Aku hanya
bisa memegang kepalaku yang terasa sakit.
“hidungmu
oppa...hidung berdarah....Tolong..siapapun Tolong kami...Tolong...To.....” aku
tidak bisa mendengar suara Minyoung. Dan tak tau lagi apa yang terjadi
selanjutnya.
*skip
: 3hari kemudian : RS Samsung Medical Center ICU Room
“Hae-ah..kau
sudah sadar?” tanya Hyorin noona saat melihat membuka mata. Ku sadarkan diriku,
lagi2 dibalut oleh infus dan alat bantu penafasan.
Belum
sempat aku menjawab, ia sudah keluar, dan sekarang ganti Minyoung masuk ke
dalam.
“Oppa...mianhe....gara2
aku kau jadi seperti ini...akupun sudah mendapat penjelasan dr mereka semua”
ujarnya seraya menangis. Aku tak menjawabnya. Ku raih tangannya dan ku taruh di
dadaku.
“knp
kau tdk menceritakan perihal sakitmu oppa? Kami semua sudah tau sekarang”
jelasnya.
Aku
tak bisa menjawabnya. Hanya mampu mengekspresikan perasaanku lewat air mata.
Ia
mengusap air mataku dengan lembut.
“jangan
menangis oppa.....mianhe,, jeongmal mianhe” ucapnya lagi.
“lebih
baik kita putus saja Minyoung-ah...aku tdk mau menyakitimu” ujarku pelan.
Tenaga belum benar2 pulih.
“aniyo....aku
tdk akan meninggalkanmu....biarkan aku ikut merasakan sakit yang kau rasakan”
jawabnya.
“jangan
keras kepala....aku tdk akan bisa membahagiakanmu lagi” ucapku.
“shiro....bersamamu
sudah merupakan kebahagian untukku” ujarnya bersikeras menentang ucapanku.
“kau
pasti bisa sembuh oppa...pasti” lanjutnya.
Aku
kembali menangis. Tak kusangkan jika Minyoung akan mencintaiku setulus ini.
“sudah
oppa...jangan menangis lagi....”
“kutinggal
sebentar ne oppa...eomma dan appamu ingin melihat keadaanmu” lanjutnya kemudian
keluar.
Sekarang
appa dan eomma sudah disampingku. Mereka berdua menangis.
“mianhe
Hae-ah,, kami menyesal tdk bisa menjagamu dg baik.....mianhe” ujar appa. Baru
kali ini aku melihat appa dan eomma menangis.
“kami
memang orangtua yang tdk berguna....knp harus kau? Knp tdk kami saja yg di
posisimu” ucap appa lagi. Kulihat eomma yang hanya sanggup menangis.
“aniyo....aku
saja yg salah,, tdk bisa menjadi anak yang berbakti pada appa dan eomma”
jawabku.
Kali
ini appa dan eomma hanya sanggup menangis. Tdk menanggapi ucapanku lagi.
Lee
Donghae POV END
*skip
: 1 bulan kemudian : gereja Angelican Cathedral
Park
Minyoung POV
Disini
esok hari kami akan mengikat cinta suci kami. Ya.....seminggu setelah keluar
RS, Donghae oppa melamarku. Meskipun appa ragu karena tahu akan perihal sakit
yang diderita Donghae oppa, aku tetap meyakinkan appa kalau aku pasti bahagia.
Dan appa pun tak ragu lagi. Kedua belah pihak, baik appa dan eomma Donghae oppa
maupun appa dan eomma ku merestui hubungan kami. Jadilah kami memutuskan untuk
segera menikah.
Persiapannya
tdk banyak, karena kami hanya mengundang kerabat dekat kami saja. Aku ingin
pernikahan yang sederhana, tetapi tak mengurangi kesakralannya.
“kau
suka dengn dekorasinya?” tanya Donghae oppa membuyarkan lamunanku.
“ne
oppa...aku suka dekorasinya...dominan putih dan mawar putih disekitarnya...seperti
warna salju” jawabku.
“aku
pun menunggu datangnya salju pertamaku” ucapnya sedikit dengan raut wajah
kekecewaan.
“kau
pasti bisa melihat salju pertamamu oppa...ani....bukan hanya pertama, tapi
seterusnya” ujarku.
“ne...gomawo”
jawabny seraya mencium keningku.
“ohya...ada
hadiah yang mau kuberikan untukmu” lanjutnya.
“apa
oppa? Dr td aku tdk melihatmu membawa hadiah,, apakah hadiahnya dimobil?”
tanyaku.
“ani....tp
ada syaratnya kalau kau mau hadiahnya” ucapnya.
“apa
itu?” tanyaku penasaran.
“pakai
ini” jelasnya seraya mengeluarkan penutup mata berwarna biru.
“hanya
itu saja....oke!!” aku pun mengambil penutup mata dan memasangnya. Kemudian
Donghae oppa menuntunku masuk ke dalam mobilnya. Di perjalanan aku tertidur
karena lelah dan mengantuk.
*skip
: a place that still kept in secret
Setelah
memarkir mobil yang entah dimana, Donghae oppa menuntun turun dan berjalan. Aku
sempat mendengar ia membuka pintu, tapi tidak mengajakku masuk.
“lepaskan
penutup matamu” ujarnya.
“ini.....ini.....untukku?”
tanyaku tak percaya.
“ne....rumah
kecil ini adalah hadiah pernikahanku untukmu” jawabnya.
Aku
pun tak sabar untuk masuk ke dalam. Sesampainya di dalam tak hentinya2 aku
mengagumi dekorasi indah rumah ini.
Rumah
ini memang tdk besar, tapi indah. Ada 2 kamar dilantai atas, setiap kamar
memiliki kamar mandi masing2. Ada ruangan untuk bersantai yang menghadap
keluar, serta taman kecil yang dipenuhi mawar putih.
Dilantai
bawah terdapat dapur, ruang makan, ruang keluarga, 1 kamar tidur, dan 1 kamar
mandi, dan juga kolam renang kecil.
“oppa....ini
bagus sekali” ujarku kemudian memeluknya.
“kau
suka....mianhe kalau tdk sebesar rumahmu,, uangku tdk cukup untuk membelinya”
jelasnya.
“aniyo
oppa...ini sangat bagus....dr mana kau mendapat uang sebanyak ini?” tanyaku
heran.
“uang
sakuku tdk sedikit...ingat!! aku putra pemilik Hyundai” jawabnya seraya
tersenyum dan mengusap rambutku pelan.
“ne...dasar
sombong kau” ucapku.
“kajja
kita pulang....bsk pasti akan menjadi hari yang melelahkan” ajaknya.
Donghae
oppa pun mengantarku pulang sebelum akhirnya dia sendiri pulang kerumahnya.
Park
Minyoung POV END
*skip
: the next day : 10.00 KST : gereja Angelican Cathedral
Author
POV
Dengan
dibalut gaun dan jas serba putih, Donghae dan Minyoung mengucap janji setia
mereka di depan pendeta,, saksi,, serta tamu yang hadir. Tak henti2nya kedua
mempelai mengumbar senyum bahagia mereka pada semua orang yang hadir di
pernikahan mereka.
Pernikahan
yang sederhana itu tetap tak mengurangi kebahagiaan mereka. Semua para tamu
undangan pun tak luput memberikan selamat serta do’a pada Donghae dan Minyoung.
Author
POV END
*skip
: rumah baru : 19.19 KST
Lee
Donghae POV
“chagi....kajja
kita tidur....aku lelah” ajakku seraya menaruh tubuhku dikasur.
“ini...minum
obatmu dulu...baru tidur” uajrnya kemudian memberikanku obat dan air putih.
Setelah
minum obat, Minyoung naik kekasur dan tidur disampingku. Kupeluk tubuhnya dari
belakang.
“oppa....kau
sangat mencintaiku kan?” tanyanya.
Kontan
langsung kubalik tubuhnya agar menghadapku.
“knp
kau bertanya seperti itu...tentu saja aku mencintaimu...sangat mencintaimu”
jelasku seraya mengecup keningnya.
“kalau
begitu....ayo kita lakukan ‘itu’,, apakah kau tdk mau memberi orangtua kita
cucu?” ajaknya dengan wajah memerah.
“kau
malu eoh?...hehe,, tanpa kau suruh pun aku akan melakukan ‘itu’ untukmu...tapi
tdk untuk anak...kau masih harus sekolah” jawabku.
“aku
sudah bicara dengan appa dan eomma,, aku akan meneruskan sekolah dengan
homeschooling....dan mereka setuju...lg pula aku kan memang murid yang cerdas
oppa” jelasnya.
“geurae....tapi
kau sungguh2 dg ucapanmu? Aku mgkn tdk bisa hidup lama lagi” ujarku.
“aniyo
oppa...jangan katakan itu lagi....aku sudah memutuskan,, aku tdk akan
menyesalinya” jawabnya.
“baiklah...kajja
kita mulai” ucapku. Saat akan membuka pakaiannya ia malah menutupi wajahnya.
“knp
kau tutupi wajahmu?” tanyaku.
“aku
malu oppa” jawabnya.
“lucu
sekali...kau yang mengajak,, tp kau juga yg malu”
Akhirnya
perlahan2 aku mulai mencium bibirnya. Dan ************you know what they do in
their first night as a couple************
Lee
Donghae POV END
*skip
: keesokan harinya
Park
Minyoung POV
Kubuka
mataku perlahan....rupanya sudah pagi. Saat akan bangun, tangan Donghae oppa
tiba2 kembali memelukku.
“chagi....biarkan
aku bangun” ucapku.
Saat
akan melepas pelukannya, kulihat wajah Donghae oppa pucat. Kusentuh keningnya.
Ternyata panas.
“oppa...kau
sakit?” tanyaku. Ia hanya menggelengkan kepalanya.
Akupun
melepaskan pelukannya dan berganti pakaian. Ku bantu juga Donghae oppa
mengganti pakaiannya. Kutelpon taksi.
*skip
: RS seoul national university
“suamiku
tdk apa kan uisha?” tanyaku saat uisha keluar dr ruangan Donghae oppa
diperiksa.
“pendarahan
di otaknya semakin parah....keadaannya pun tdk menentu....dia harus di rawat”
jelas uisha.
Aku
tdk bisa menyembunyikan kesedihanku.
“yang
tabah nyonya Lee” ujar uisha kemudian berlalu dr hadapanku.
Kuusap
air mataku sebelum kembali keruangan Donghae oppa, aku tdk mau ia khawatir.
“kau
habis menangis eoh?” ujarnya saat aku mendekatinya.
“aniyo...td
aku kelilipan...ohya oppa,, uisha bilang kau harus dirawat di RS” jelasku.
“SHIRO...aku
tdk suka berlama2 dirumah sakit” bantahnya.
“jangan
keras kepala oppa.....dengarkan ucapanku” ujarku.
“ani...aku
tdk mau mendengarkan ucapanmu...” bantahnya lagi.
“aigoo.....suamiku
benar2 keras kepala...geurae,, tapi kau harus menuruti ucapanku dan uisha”
jawabku.
“ne....istriku
memang pengertian” ujarnya.
Aku
pun kemudian menuju ruangan uisha. Setelah mendiskusikan dengan uisha, 2 hari
berikutnya Donghae oppa sudah boleh pulang.
Park
Minyoung POV END
*skip
: 2 hari kemudian : 10.00 KST
Lee
Donghae POV
“pakailah
ini” ujar Minyoung seraya memberikanku syal, penutup telinga dan sarung tangan.
“wae?
Skr bukan musim dingin....cukup syal saja chagi” jawabku.
“sekarang
musim gugur sudah hampir mendekati musim dingin chagi....kau tdk tahu betapa
dinginnya udara di luar” jelasnya.
“ne.....cerewet
sekali anaeku ini” jawabku kemudian menuruti Minyoung untuk mengenakan syal,
sarung tangan dan penutup telinga.
*skip
: dirumah : 10.45 KST
“leganya
sudah dirumah....chagi,, tolong nyalakan penghangat ne?!” pintaku.
“ne...cakkaman”
jawabnya.
Setelah
menyalakan penghangat ruangan, aku dan Minyoung bersantai di ruang keluarga.
“chagi...saat
aku dirumah sakit kemarin,, kau tdk memberitahu keluargaku kan?!” tanyaku
memulai pembicaraan.
“aniyo....aku
tdk mau membuat mereka khawatir” jawabnya kemudian menyandarkan kepalanya di
pundakku. Kurangkul tubuhnya dr samping.
“gomawo
chagi....mianhe membuatku menderita seperti ini....di umurmu yang baru 15tahun”
ujarku.
“aku
bahagia oppa....tdk sedikitpun aku merasa menderita krn mu” jelasnya.
“aku
benar2 beruntung memilikimu” ucapku dan mempererat pelukanku. Kuhadapkan
tubuhnya agar mengarah padaku. Ia hanya menunduk. Kuangkat dagunya, kukecup
bibirnya. Cukup lama kami berciuman, akhirnya kubopong tubuhnya ke dalam kamar.
Dan ************you know what they do in as a couple************
Lee
Donghae POV END
*skip
: 3 minggu kemudian : RS seoul national university
Park
Minyoung POV
“sudah
ada tanda2nya?” tanya Donghae oppa.
“blm
ada oppa....mana ada orang hamil secepat itu oppa” jawabku.
Akhir2
ini Donghae sering bolak balik masuk RS karena keadaannya yang tidak menentu.
Tubuhnya semakin kurus. Wajahnya pun pucat. Aku pun semakin sering berbohong
pada keluarga kami kalau Donghae oppa baik2 saja.
“besok
aku sudah keluar RS....blh aku minta sesuatu padamu” pintaku.
“apa
itu?” tanyanya.
“buatkan
aku sup rumput laut” jawabku.
“untuk
apa? Ulangtahunmu kan sudah lewat” balasnya.
“sudahlah...buatkan
saja...oke?!” ujarku.
“ne...”
“sekarang
oppa tidurlah.....minum obatmu dulu jangan lupa” lanjutnya.
Setelah
minum obat, aku segera membaringkan tubuhku.
*skip
: keesokan siangnya : kediaman Lee Donghae : ruang makan
“ini
makanlah....habis itu jangan lupa minum obat” ujar Minyoung saat menaruh sup
rumput laut di atas meja.
“saengil
cukkae hamnida Minyoung-ah” ujarku seraya mengeluarkan bungkusan kecil.
“ini
ulangtahunku?” tanyanya lalu berdiri untuk melihat kalender.
Terdapat
lingkaran merah muda tepat pada tanggal 10 Desember.
“oppa...kau
ingat ulang tahunku eoh?” tanyanya.
“geureom!!!....cepat
buka” jawabku.
Minyoung
pun mengambil hadiahku dan membukanya.
“ini
cantik oppa...sangat cantik” ucapnya saat melihat hadiah kalung pemberianku.
“sini
kupakaikan” ujarku.
Kemudian
Minyoung berjongkok di depanku dan membelakangiku. Ia mengankat rambutnya agar
membuatku lebih mudah saat memasang kalungnya.
“dr
mana kau mendapatkan kalung ini oppa?” tanyanya.
“aku
titip suster yang merawatku dirumah sakit untuk membelinya” jelasku.
“gomawo
oppa” jawabny kemudian memelukku.
Ting...tong....
Tak
lama kemudian pintu rumah berbunyi.
“tolong
bukakan pintu Minyoung-ah” seruku.
“ne...”
“nuguya??”
ujarnya saat membuka pintu.
“saengil
cukkae hamnida..... saengil cukkae hamnida....saranghaeyo Lee Minyoung....
saengil cukkae hamnida”
“kalian.......”
ujar Minyoung seraya menangis. Aku segera menghampiri dan memeluknya.
“jangan
menangis Minyoung-ah.....ini kan ulangtahunmu” ujar Gaeul.
“gomawo...ternyata
kalian semua masih ingat ulangtahunku” jawabnya.
Segera
kusuruh appa, eomma, eommoni, abeoji, Gaeul-ah, Jungsoo hyung, Hyorin noona,
dan Kyuhyun hyung untuk masuk.
“di
dalam rasanya lebih hangat” ujar Hyorin noona.
“geureom...sebentar
lagi kan sudah musim dingin chagi” jawab Kyuhyun hyung.
“Jungsoo-ah,
tolong ambil piring...ayo kita makan....” perintah eommoni.
Jungsoo
hyung segera menuju dapur disusul Gaeul untuk mengambil peralatan makan.
Hari
ini semua keluarga berkumpul bersama. Benar2 hari yang membahagiakan. Aku
sungguh tak mengira bisa merasakan momen seperti ini.
*skip
: 23.00 KST
“kami
pulang dulu chagi....jaga kesehatanmu baik2” nasehat eomma padaku dan Minyoung.
“ne...kalian
hati2lah di jalan” ujar Minyoung.
Setelah
mengantar mereka sampai depan, aku mengajak Minyoung masuk.
“kajja
kita tidur oppa” ajak Minyoung.
“ne...”
akupun mengikutinya berbaring dikasur.
Minyoung
tidur membelakangiku, membiarkanku agar bisa memeluknya.
“gomawo
oppa....aku tak akan melupakan kejadian hari ini” uajrnya.
“ne...tidurlah,,
sudah malam” jawabku.
Hari
ini aku sangat berterima kasih pada Tuhan. Karena ia telah menyisipkan sebagian
kebahagiaan ke dalam sisa hidupku.
*skip
: 1 minggu kemudian
“oppa....buka
pintunya” ujar Minyoung menggedor pintu kamar mandi.
Aku
tak menjawabnya, aku berusaha untuk menahan sakit di kepalaku.
“oppa....jawab
aku....atau kudobrak pintunya” ancamnya.
“ani....aku....hanya
sedang...mandi” jawabku sedikit terengah2. Kunyalakan kran air agar Minyoung
tak mendengar apa yang terjadi di dalam. Sekarang aku benar2 bermandikan peluh.
Tak
lama kemudian Minyoung sudah masuk ke dalam. Entah dengan cara apa.
“oppa....knp
kau seperti ini?” ujarnya saat melihat kondisiku.
Minyoung
kemudian membopong tubuhku keluar dan membaringkanku di kasur. Ia kemudian
mengambil ponselnya dan menghubungi RS untuk mengirim ambulans.
Lee
Donghae POV END
*skip
: 3 hari kemudian : RS seoul national university : ruang perawatan
Park
Minyoung POV
“oppa....kumohon,,
jika kau sakit,, bilanglah sakit,, jangan kau rasakan sakitmu sendiri,, biarkan
aku ikut merasakannya” ujarku.
“ne.....ohya,,
kau kemari tdk membawa makanan eoh? Aku lapar” ucapnya.
“dasar
kau...sebentar lagi eomma,, appa,, eommoni dan abeoji akan datang...mereka bilang
akan membawakanmu makanan” jelasku.
“ne....Minyoung-ah,,
apa salju sudah turun?” tanyanya.
“belum
oppa....tp sepertinya sebentar lagi salju akan turun” jawabku.
Tiba2
saja aku merasakan perutku sangat sakit. Aku pun segera masuk ke kamar mandi.
Serasa ingin muntah, tapi tidak bisa. Benar2 mual perutku saat ini.
“Minyoung-ah,,
gwenchana?” tanyanya dr luar.
“gwenchana
oppa...perutku hanya mual” jawabku saat keluar.
“kajja...oppa
kembalilah ke kasur” lanjutku.
“mungkin
kau hamil”
“periksakan
saja....mumpung kau sudah di RS” lanjutnya.
“geurae”
aku segera menuju bagian apotik. Kubeli 3 macam testpack yang berbeda. Kemudian
aku kembali keruangan Donghae oppa.
“sudah
kau periksa?” tanyanya saat melihatku masuk.
“belum
oppa...ini baru kubeli” jawabku.
“palli....kau
coba” ujarnya.
Lalu
aku masuk ke kamar mandi.
*skip
: 8 menit kemudian
“eottoke?”
tanya Donghae oppa saat tahu aku sudah keluar.
“positif
oppa” jawabku seraya berlari ke arahnya dan memeluknya.
“jeongmal?
gomawo Minyoung-ah,, gomawo...” ujarnya dan mempererat memelukku.
“kenapa
kalian berpelukan seperti itu?” tanya eomma saat masuk. Kemudian kulihat appa,
eommoni, dan abeoji masuk ke dalam.
“Minyoung
hamil emmoni” jawab Donghae oppa dengan wajah sumringah.
“jeongmal?
oohh...cukkae chagi....cukkae” ujar eomma.
Sekarang
mereka bergantian memelukku. Aku tak kalah gembiranya dengan mereka. Sekarang
ditubuhku sudah ada Donghae junior.
Malamnya
semua Hyorin eonni, Kyuhyun oppa, Jungsoo oppa, Gaeul-ah, Eunhyuk oppa dan Yuri
eonni (yeojachingu Eunhyuk oppa) datang ke RS hanya untuk sekedar memberiku
selamat atas kehamilanku. Aku benar2 beruntung dikelilingi orang2 yang
mencintaiku.
*skip
: 24 Desember malam hari
Kami
semua berkumpul di RS untuk merayakan malam natal dengan Donghae oppa. Semua bersuka
cita. Tak lupa kami berdo’a bersama untuk kesembuhan Donghae oppa dan
kehamilanku.
Park
Minyoung POV END
*skip
; keesokan paginya : 25 Desember
Lee
Donghae POV
“Minyoung-ah....ireona...palli”
seru ku mengguncang2 tubuh Minyoung yang ada disampingku.
“erggh..wae
oppa?” jawabnya.
“salju....salju
sudah turun” ujarku menunjuk keluar jendela.
“ne...kau
benar oppa” balasnya.
“palli....kenakan
jaketmu...kita keluar” ucapku.
“aniyo...diluar
sangat dingin...kau tdk boleh keluar”
“lagipula
sebentar lagi keluarga kita akan datang...aku pasti dimarahi hbs2an kalau
mengajakmu keluar” lanjutnya.
“jebal!!!!.........just
once!!!!” pintaku seraya memeluknya.
“kutanyakan
uisha dulu” jawabnya.
Minyoung
pun keluar kamar untuk meminta ijin pada uisha. 10 menit kemudian ia sudah
kembali lagi.
“cepat...kenakan
ini....tapi ingat!!! hanya sebentar saja” ucapnya.
“asyikk!!!”
aku pun dengan segera mengenakan jaket tebal, dengan syal, penutup telinga,
serta sarung tangan.
Lee
Donghae POV END
*skip
: diluar
Park
Minyoung POV
“indahnya.......ini
salju pertamaku....ini salju pertamaku” ujar Donghae oppa dengan gembira. Aku
hanya tersenyum melihat tingkahnya yang seperti anak kecil itu.
From
: eomma
Neo
eodisso chagi? Kami semua menunggumu di sini.
To
: eomma
Cakkaman
eomma, Donghae oppa masih bermain salju, sebentar lagi kami kesana. (sent)
Akhirnya
setelah lelah bermain salju, ia menghampiriku dan duduk disampingku. Ia
menyandarkan kepalanya di bahuku.
“haengbokkeyo....tapi
aku juga lelah” ucapnya.
Saat
aku menoleh, kulihat hidung Donghae oppa mengeluarkan darah.
“oppa...oppa....gwenchana?”
aku mengguncang2 tubuhnya. Tapi Donghae oppa tak menjawab, ia pingsan.
Aku
pun segera memanggil perawat.
Park
Minyoung POV END
Author
POV
Kemudian
uisha dan perawat membawa Donghae ke dalam ICU room. Minyoung dan semua
keluarganya tidak diperbolehkan untuk masuk. Mereka menunggu dengan cemas.
Tak
lama kemudian uisha keluar.
“ma’af
nyonya Lee,, kami tidak bisa menyelamatkan suami anda” ujar uisha. Seketika
semua menangis disertai rasa tidak percaya.
“andwae....andwae....bukan
seperti ini....kau pasti salah,, aku istrinya,, jd aku tahu dia pasti masih
hidup”
Minyoungpun
menerobos masuk kedalam ruangan. Diguncang2nya tubuh Donghae.
“oppa....iroena...palli
ireona....ayo kita main salju”
“oppa....jangan
diamkan aku,, aku tau kau hanya berpura2....palli...bangunlah”
“oppa........jangan
tinggalkan aku oppa.......”
“Tuhan...ambil
juga nyawaku....biarkan aku bersama suamiku....kumohon Tuhan....” teriaknya
sekali lagi dengan tangisan yang tak kunjung berhenti.
“nyonya
Lee...tenanglah!!” ujar uisha.
“oppa......kumohon
bangunlah!!!!” teriak Minyoung lagi kemudian dia di tarik oleh Hyorin dan
Hyorinpun mencoba menenangkan Minyoung.
*skip
2 tahun kemudian
“eomma...apa
sekalang appa di sulga?” tanya seorang bocah lelaki di depan nisan bertuliskan
nama Lee Donghae. Wajahnya terlihat sangat mirip dengan Donghae.
“ne
chagi...sekarang appamu sudah bahagia di surga” jawab sang eomma yang ternyata
dia adalah Minyoung.
“boleh
aku pelgi ke tempat appa? Aku lindu appa” ujar bocah itu dengan kepala
tertunduk.
“kau
tidak boleh bilang spt itu Minhoo-ya” tegur sang eomma.
“ne
oemma....mianhe” jawab Minhoo.
“kajja
kita pulang....hari sudah sore...minggu depan kita berkunjung lagi
kesini...oke?!” ujar Minyoung pada anaknya.
“ne
eomma...appa,, Minhoo pulang dulu...Minhoo lindu appa...dadah appa” pamitnya
kemudian menggandeng tangan sang eomma dan berjalan meninggalkan makam.
Author
POV END
*****THE
END*****
Be Good Reader!! Don't be Dark Reader!!
After Read,, Please Leave Your Comment^^v
HARGAI AUTHOR *\(^.^)/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar