Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre
: romance, and others
No COPAS No PLAGIAT
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT
Main
cast :
1.
Han Gain
2.
Kim YoonAh (Gain’s best friend)
3.
Park Leeteuk as Leeteuk
4.
Shin Yesung as Yesung
5.
Lee Donghae as Donghae
6.
Choi Kangin as Kangin (YoonAh’s boyfriend/husband)
Other
cast :
1.
Choi Siwon (Gain’s classmate in Inha University)
2.
Kim Ryeowook (Gain’s Hoobae in Neul Paran High School)
3.
Kim Kibum (Gain’s friendchat)
4.
Cho Kyuhyun (Gain’s Hoobae in different unversity)
Kuambil
kartu nama dari tangan YoonAh. Ternyata benar, namanya Lee Donghae. Wah...alamatnya
dekat dg kampus. Disitu juga ada no.telpon.
Segera
kuketik no.yg tertera disana.
Turttt....turttt...turtttt....
“yeobseyo”
sapanya.
“nde...ehmm...benar
ini no.telp Tuan...ehm...Lee Donghae?” tanyaku hati2.
“nde...nugu?”
tanyanya balik.
“nan...ehm...aku
yg kmrn kau tolong saat terjebak di lift,, msh ingat?” aku bertanya kembali.
“ahhh.....aku
ingat,, hai agassi,, kau sudah baikan?” syukurlah ia masih mengenaliku.
“ya..sudah
lumayan baikan,, ehm...utk yg kmrn terima kasih banyak,, mianhe sdh merepotkanmu”
ucapku.
“haha...tak
apa2 nona cantik” jawabnya.
“ohya...hr
ini kau...ehm..ada waktu tdk?” tanyaku.
“cakkaman................Jang
PD-nim,, hari ini jdwl ku apa saja?” tanyanya pada orang disampingnya.
“......................”,
“nde......agassi, kau msh dsna?” sambungnya.
“nde....eottoke?”
tanyaku memastikan.
“baiklah,,
setelah ini pukul 19.00 KST kita bertemu di Hongik Sootbul Kalbi”
jawabnya.
“oke....see
u later tuan muda” ujarku.
“see
u later too nona cantik” jawabnya.
“eottoke?” tanya YooAh pensaran.
“nanti kami akan bertemu” jawabku.
“kalau gitu pulang sana, bersiap2, tubuhmu msh bau
rumah sakit” ledeknya sambil pura2 merasa bau dan menutup hidung.
“hahaha...nde”
“Kangin oppa,, aku pulang nde?” sambungku sambil
berjalan menghampiri Kangin oppa yg menggendong JinAh.
“hem...jaljayo Gain-ah” jawab Kangin oppa.
Sebelum pulang, kukecup pipi mungil JinAh.
----skip : dirumah----
Aku langsung meletakkan tas ku begitu saja, kemudian
mengambil handuk dan pergi mandi. Selesai mandi, aku mulai mengobrak-abrik isi
lemariku untuk memilih pakain yg cocok. Hemm,, utk apa repot2 memilih pakaian?
Aku kan sdg tdk berkencan?.
Kuputuskan utk mengenakan t-shirt dan jacket serta
celana jeans. Kuambil tas kecil, kumasukkan dompet dan ponsel kedalamnya. Selesai
bersiap2, aku langsung berangkat. Aku tak blh telat, aku tak mau mengecewakan
org yg sdh menyelamatkan nyawaku.
----skip : Universitas Hongik----
Hemm...trs aku hrs kmn y?! Aku tak hafal daerah ini.
Bagaimana ini?
Dert..dert..
From : tn. Donghae
Eodisso?? Aku sdh di Hongik Sootbul Kalbi.
Tak kubalas sms-nya, tp langsung kutelpon ia.
“yeobs.....”
“tuan Donghae....bisa kau menjemputku di Universitas
Hongik? Aku di dpn gerbang, aku tak tahu tempat yg kau janjikan itu, aku tak
hafal daerah sini” tanyaku memutus omongannya.
“ahh...nde,, cakkaman” jawabnya.
Tak sampai 7 menit ia sudah sampai ditempatku dengan
sepeda motornya. Syukurlah dia mau menjemput, dan syukur juga aku memutuskan
utk memakai celana.
Kemudian kami menuju tempat yang ia maksud. Ternyata
tempatnya dekat, mgkn kalo jalan kaki hanya sekita 10-15 menit saja. Tapi, knp harus
di kedai? Ramai pula. Aku ragu untuk masuk kesana.
“kajja kita masuk” ajaknya dan memilihkan 2 bangku
kosong.
“ehmm....tempat apa ini Tuan Lee Donghae?” tanyaku
sambil berbisik.
“ini tempat nongkrong mahasiswa/i Hongik,, makanya
ramai sekali,, lagipula makanan disini murah, tapi tak kalah enak”
“ahjumma.....aku pesan 1 kalbi, dakkalbi, dan jokbal”
ujarnya setengah berteriak krn suasana yg ramai.
“ohya,, jgn panggil aku tuan Lee Donghae,, aku lbh tua
1 thn dr mu!” sambungnya.
“bagaimana kau tau kalau kau lbh tua drku? Kau tau
umurku?” tanyaku.
“saat membawamu kerumah sakit, aku memeriksa tas mu
utk mencari kartu identitas, pihak dokter menanyakan namamu, sedangkan aku br pertama
kali bertemu dgmu, jd kuobrak-abrik sj tasmu” terangnya panjang lebar.
“ahhh.....nde” jawabku mengerti.
“ohya, Gain, dmn kau kuliah?” tanyanya.
“di Universitas Inha, kau?” aku balik bertanya.
Belum sempat ia menjawab, ahjumma datang mengantarkan pesanan
makanan kami.
“ini makanannya....selamat menikamti” ujar ahjumma
tersebut kemudian berlalu.
“aku di Universitas Hongik, hanya saja sudah lulus”
“ngobrolnya nanti saja,, kita makan dulu” ujarnya
seraya menyuruhku makan.
Hem...aku benar2 ragu akan memakannya atau tidak. Aku
tak pernah makan di kedai. Tapi baunya sangat enak. Kucoba sedkit saja lah,
ujarku dalam hati.
“mashitaaa....!!!!” aku berseru dan mengangkat 2
jempolku kearahnya seraya tersenyum.
“hahaha....apa kubilang,, cepat habiskan!!” lanjutnya.
Setelah kenyang, ia mengantarku pulang, awalnya aku
menolak, tapi ia memaksa alasannya krn terlanjur membawa 2 helm. Tak masuk akal
sih, tapi biarlah, lebih aman dr pd aku harus pulang sendiri.
Saat sampai di dpn rumah dan turun dr sepeda motor,
aku melihat ada mobil yg baru saja datang dr arah yg berlawanan berhenti di dpn
rumahku. Bukannya itu mobil appa?
“appa...eomma?” tanyaku kaget saat appa dan eomma
turun dr mobil.
Ettoke? Knp appa dan eomma hrs datang malam2 begini,
dan tdk memberitahuku dulu.
“Gain-ah, hbs dr mana?” tanya appa saat tahu kalau aku
bersama dengan seseorang.
“dr makan malam appa...ohya, dia Lee Donghae,, Lee
Donghae..appa,, appa Lee Donghae” jawabku dan memperkenalkan Donghae oppa.
“ohya,, kalau gitu aku pulang dulu ya,, aku tak mau
mengganggu acara keluargamu” ujarnya.
“tak mau mampir dulu oppa?” tanyaku.
“tak usah....gomawo utk hr ini Gain-ah,, ahujussi
ahjumma..aku pamit dulu,, annyeong” pamitnya.
“nde....jaljayo,, jangan ngebut2” nasihat eommaku.
Setelah Donghae oppa berlalu, kuajak appa dan eomma
msk. Kumasukkan barang2 mereka ke dlm bekas Kamar YoonAh. Lalu kubuatkan makan
malam utk appa dan eomma.
----skip : makan malam, ruang menonton TV----
Setelah makan malam selesai, kuceritakan semua
kejadian2 yg menimpaku. Mulai dr diselingkuhinya aku, hingga kejadian saat aku
terjebak dlm lift.
“syukurlah kau baik2 saja Gain-ah” ujar eomma saat
memelukku.
“kau sudah berterima kasih padanya?” tanya appa.
“blm...hehe,, aku tak tahu hrs berterima kasih spt
apa” jawabku.
“aigooo....appa terlalu memanjakanmu sampai kau tak
tahu bagaimana caranya berterima kasih!” ujar appa sambil menepuk keningnya.
“bukan begitu appa, aku hanya tdk sempat, mgkn bsk aku
akan memberikannya sesuatu” sahutku.
“kalau bgtu, lain kali ajak ia kerumah Gain” usul
eomma.
Setelah berbincang2, appa dan eomma msk kedlm kmr utk
tidur. Aku pun tak mau ketinggalan, jd aku jg masuk ke dlm kamarku. Ku sms
Donghae oppa sebelum pergi tidur.
To : donghae oppa
Kau sdh sampai rmh oppa? Mianhe br sms, appa dan eomma
br sj tidur. (sent)
5 menit, ada sms masuk ke ponselku.
From : donghae oppa
Dr 2jam yg lalu aku sdh sampai. Nde, gwenchana.
To : donghae oppa
Oppa, blh aku tanya sesuatu? (sent)
From : donghae oppa
Tentu, kau mau tanya apa?
To : donghae oppa
Appa dan eomma menyuruhkan memberikanmu sesuatu sbg
tanda terima ksh, kira2 mau apa? (sent)
From : donghae oppa
Hahaha...dasar anak manja kau. Tak usah memberiku
apa2. Asal kau mau menemaniku makan mlm bsk, kuanggap hutang budimu lunas.
Eottoke?
To : donghae oppa
Apapun utk mu penolongku,, hehehe. Aku tdr dulu y
oppa, aku sdh sgt mengantuk.
Good night, see u tomorrow night.^^ (sent)
From : donghae oppa
Haha...gomawo sweety. Good night too. Sweet dream.^^
----skip : keeseokan harinya----
“Gain,, ireona chagi,, kajja ireona!!” ujar eomma
mengguncang2 tubuhku.
“erghh...cakkaman eomma,, aku msh mengantuk” sahutku
sambil memperat selimut.
“yak....ireona!! skr sdh jam 9,, kau tdk kuliah hah?”
bentak eomma.
“mwo? Jam 9? Eomma,, knp kau tdk membangunkanku dr td?!”
aku lgsg beranjak dr kasur, mengambil handuk dan menuju kamar mandi.
“kau yg susah dibangunkan,, jgn salahkan eomma!” jawab
eomma.
----skip : ruang kelas----
Huahhh....syukurlah msh blm terlambat, batinku saat
aku sdh masuk kelas dan duduk. 5 menit kemudian dosenku sudah masuk ke ruangan.
“hei Gain,, kmn sj kau 2 minggu ini?” tanya Seohyun
setengah berbisik.
“aku lg banyak urusan, ohya, saat aku tdk masuk, ada
tgs apa saja?” tanyaku.
“ada 5 tugas, yg 2 sudah kukerjakan, aku kan baik”
jawabnya sambil terkekeh kecil.
“haha...ya kau memang yg terbaik, yg 3 itu biar aku
saja yg mengerjakan, kau tigl terima beres saja” ujarku.
“jinja? Huaa...Gain-ah,, kau memang yg terbaik”
sahutnya sambil mengacungkan jempol.
“hehehe....jgn lupa tugas nya krm ke e-mailku, oke?!”
perintahku.
“itu bisa di atur,, hbs ini kau ada kelas lg atau
tdk?” tanyanya.
“ada,, wae?” tanyaku balik.
“aku kira tak ada,, kakakku menyukaimu, aku ingin mengenalkannya
dg-mu” jawabnya.
“kpn2 sj y, hr ini aku ada janji, eottoke?” tanyaku
lg.
“nde....gwenchana” ujarnya.
Saat YoonAh berhenti kuliah, tinggal Seohyun saja yg
bisa kuanggap teman. Lainnya? Kurasa tidak, mereka hanya melihatku saat butuh
saja, jadi kuanggap temanku sebenarnya hanya Seohyun. Hemm...aku tak tahu
selama ini kalau Seohyun punya kakak, ternyata hubungan kami tdk terlalu dkt
juga.
----skip : di rumah sepulang kuliah----
“kau mau kemana? Knp berdandan secantik itu?” tanya
appa saat aku keluar kamar.
“Donghae oppa mengajakku makan malam appa” jelasku.
“ohh.....kalau gitu blg pd eomma jgn masak banyak2,,
kau kan mau makan diluar” perintahnya.
“nde...” kuhampiri eomma di dapur.
“eomma...aku mau keluar dulu,, jgn masak banyak2 kata
appa” ujarku.
“eodisso?” tanya eomma.
“mollayo eomma,, kata Donghae oppa ia mau mengajakku
makan malam” jelasku.
“nde...hati2, jgn pulang terlalu mlm” nasihatnya.
Saat sedang bicara dg eomma, tiba2 bel pintuku
berbunyi. Kubuka pintu, ternyata Donghae oppa sudah berdiri disana.
“annyeong....kau sdh siap?” tanyanya.
“nde...cakkaman oppa”
“appa...eomma...aku brkt dulu y?! Pai-pai” pamitku.
Setelah itu kami segera menuju restoran, kali ini
Donghae oppa tdk membawa sepeda motornya, melainkan membawa mobil, jd aku bisa
bernafas lega, karena aku sdg memakai dress potongan pendek. Dan.... Pakaiannya
pun beda dr yg kemarin, hr ini ia terlihat sangat tampan dg kemeja biru yg
dikenakannya.
----skip : restoran Myeongdong Gyoja----
Hemm...restoran ini tdk terlalu besar dan mewah spt
restoran2 pd umumnya. Knp Donghae oppa selalu mengajakku ke tempat spt ini
ya?!.
“mau pesan apa tuan?” tanya pelayan menghampiri kami
saat kami sudah duduk.
“kau mau apa?” tanyanya.
Kulihat buku menu...“hem...1 konguksu dan teh”
jawabku.
“kalau begitu 1 konguksu, 1calguksu, dan 2 teh”
uajrnya pd pelayan.
“nde...cakkaman” pelayan itu kemudian meninggalkan
kami.
“oppa,, blh aku tanya sesuatu?” tanyaku.
“blh,, apa itu?” jawbnya.
“knp kau suka makan ditempat2 spt ini?” tanyaku.
“haha...aku bukan tipe org yg suka makan ditempat
mewah, aku nyaman dg tempat seperti ini, krn yg makan disini beragam, jd aku
bisa tahu hal2 lain yg mgkn blm kuketahui” jelasnya.
“ahh..nde” aku mengangguk2an kepalaku.
“ceritakan ttg mu Gain-ah” pintanya.
“hemm...tdk bnyk yg bisa kuceritaka,, aku hanya anak
tunggal yg manja” jawabku.
“spt dugaanku...kau sdh punya namjachingu?” tanyanya.
“baru beberapa hr ini putus” jawabku enggan.
“ah..mianhe” ujarnya.
“gwenchana oppa...kalau kau?” tanyaku balik.
“aku msh sendiri, terakhir pacaran saat lulus SMA
dulu, aku terlalu sibuk mengurusi bisnis appaku” terangnya.
“memang appamu eodisso oppa?” tanyaku lg.
“dia sudah meninggal saat aku sdh lulus SMA”
ceritanya.
“mianhe oppa...aku tdk bermak....”
“tak apa Gain,, aku baik2 saja” jawabnya memotong
ucapanku.
Kemudian pesanan yg kami pesan datang. Kami tak banyak
bicara saat makan. Aku msh merasa bersalah krn menanyakan hal itu pdnya.
----skip : selesai makan, dalam perjalan pulang menuju
rumah----
“mianhe ne oppa atas ucapanku tadi” ujarku.
“tak apa Gain-sh, aku benar2 baik2 saja” jawabnya
seraya tersenyum.
“kalau begitu ceritakan ttg dirimu oppa” pintaku.
“hem....aku 2 bersaudara,, tp aku bukan anak kandung,,
aku anak angkat,, adikku skr msh kulish di Universitas Inh...aku sangat
bersyukur bisa bertemu dg keluargaku saat ini” jelasnya.
“lalu orangtua kandungmu eodisso oppa?” tanyaku.
“aku tak tahu...aku sdh tdk memperdulikannya lg...saat
appa msh hidup,, ia sangat menyayangiku, begitu juga eomma,, pdhl aku bukan
anak kandungnya...mereka tdk membeda2kan antara aku dan adikku,, malah aku kdg
merasa bersalah dg adikku,, ia sering dimarahi eomma krn malas...haha”
“sepeninggal appa,, aku mulai mengambil tugas ganda,,
menggantikan peran appa sbg direktur dan tetap meneruskan kuliah disela
kesibukkanku di kantor,, saat aku lelah,, eomma selalu ada untukku,, dia adalah
orang yg paling kusayang,, makanya aku tdk terlalu suka ketika org2 terlalu
mengelu2kanku,, aku bisa seperti ini bukan krn aku sendiri,, melainkan krn appa”
“hei...knp kau menangis?” lanjutnya saat melihat ke
arahku.
“kau sungguh keren oppa....andai aku bisa semandiri
itu” kataku.
“hahaha....kau bisa saja,, itu kan krn kau anak
tunggal” ujarnya.
“hemm...aku hrs bisa mandiri spt mu oppa” sahutku.
“kau pasti bisa.....” ujarnya seraya mengusap2
rambutku dan tersenyum.
“gomawo oppa” jawabku.
“ohya...siapa nama adikmu oppa? Mgkn aku mengenalnya,
aku kan jg kuliah di sana” tanyaku.
“Lee Seohyun, dia teman sekelasmu kan?” tebaknya.
“omo.....ternyata kau Seohyun’s oppa? Aigoo,, knp bisa
kebetulan spt ini?” tanyaku.
“haha....aku jg tdk tahu kalau kau teman Seohyun, aku
br tahu kemarin saat pulang dan menemukan fotomu dg-nya” terangnya.
“benar2 kebetulan,, salam untuk Seohyun y oppa,,
hehehe” ujarku.
“itu bisa diatur, yg penting kau mau makan malam dg-ku
lg” jawabnya.
“haha... asalkan aku di traktir” sahutku asal.
Kami terus menlanjutkan obrolan kami hingga tak terasa
ternyata sudah sampai di dpn rumah. Setelah berpamitan, aku langsung masuk ke
dalam rumah, ternyata appa dan eomma sdh tidur, pantas saja knp rumahku gelap. Aku
pun langsung menuju kamar dan pergi tidur.
----skip : 8 bulan kemudian, KELULUSAN----
“appa...eomma....disini” teriakku memanggil mereka saat
melihat appa dan eomma memasuki ruangan. Kemudian appa dan eomma menghampiriku.
“sudah kau kembali ketempat dudukmu sana” ujar appa.
“nde...appa,, ohya,, appa melihat dia tdk di luar?”
tanyaku.
“aniyo....mgkn dia terlambat....sudah duduk sana di
tempatmu” perintah appa.
Han Gain POV END
Author POV
----skip : 1 jam kemudian----
“annyeong aboeji (ayah mertua)....eommoni (ibu mertua),,
jeongsohamnida tadi aku telat,, msh ada urusan di kantor” sapa seorang namja pada
tuan dan nyonya Han.
“tak apa,, palli duduklah....dr td dia menunggumu,,
mgkn saat bertemu dgmu nanti,, dia bakal merajuk” ujar tuan Han.
“haha...aku sudah bisa menebaknya aboeji....aku sudah
hafal sifatnya” ujar namja tersebut.
----skip : 1 jam berselang setelah pesta kelulusan----
Prok.....prok.....prok.....
Akhirnya acara kelulusan telah selesai,, semua
mahasiswa dan para tamu meninggalakn ruangan 1 per satu. Gain segera menemui
orangtuanya.
“siapa kau? Knp bisa bersama appa dan eomma?” tanya
Gain pada namja itu.
“aigoo....calon anaeku ini pemarah sekali...aku kan
hanya telat chagi” jawab namja itu.
“aku bukan calon anae mu...appa,, eomma,, kajja kita
makan,, tinggalkan saja orang itu disini” ujar Gain.
“sudah...sudah...knp hrs bertengkar? Gain-ah,, jgn
egois,, Donghae kan hanya telat,, yg penting dia datang” ujar eomma. Dan ternyata
namja itu adalah Donghae.
“nde...aku setuju,, tuh chagi....dengarkan apa kata
eomma” sahut Donghae.
“aigoo....eomma,, sebenarnya anakmu itu siapa? Aku
atau Donghae oppa?”
“Aww...appoyo” lanjut Gaein seraya sambil memegang
keningnya yg di sentil tuan Han.
“kau itu sdh besar...knp msh bisa bicara spt itu,,
aishh....kuharap kau bisa mendidiknya dg benar” ujar appa sambil memegang
pundak Donghae.
“tenang saja aboeji,, kalau ia macam2 akan kubuang ia
ke Sungai Han” jawab Donghae yg disambut tawa oleh tuan dan nyonya Han.
Dan mereka berempatpun pergi makan siang. Yup, seperti
yang kalian Pikirkan. 6 bulan yang lalu, Donghae dan Gain resmi pacaran, lalu 1
bulan yang lalu Donghae melamar Gain dan melangsungkan pertunangan mereka.
Rencananya 3 bulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan atas permintaan
Donghae’s eomma.
----skip : 3 hari kemudian di rumah kontrakan Gain----
To : chagi-ya
Kau sdg sbk atau tdk chagi?? Aku mau ke supermarket,,
isi kulkasku habis. (sent)
Dert..dert..
From : chagi-ya
Aniyo,, wae chagi??
To : chagi-ya
Kau mau menemaniku ke supermarket?? (sent)
From : chagi-ya
Oke....tunggulah,, sebentar lg aku sampai disana dg
kecepatan cahaya....wussssshhh
Gain membaca sms terakhir sambil tertawa. Donghae
selalu bisa membuat Gain tersenyum semarah apapun Gain padanya, itulah mengapa
Gain menyetujui pertunangannya dengan Donghae. Gain percaya bahwa Donghae mampu
menjaganya tanpa ada pengkhianatan.
Author POV END
Han Gain POV
----skip : supermarket----
“ehmmm....tinggal buah yg blm kebeli” kataku sambil
mendorong keranjang troly.
“kau mau buah apa? Jangan lupa belikan aku semangka”
ujar Donghae oppa.
“nde...dasar cerewet” ujarku.
Ketika membeli buah, aku bertemu dengan Leeteuk.
“Teuk oppa.....annyeong” sapaku.
“annyeong Gain-ah...hei Donghae!” balas Leeteuk oppa.
“sedang apa oppa disini? Mana anaemu?” tanyaku.
“itu...” tunjuk Leeteuk oppa saat Victoria eonni dan
putri kecilnya Krystal yg berusia 5 bulan menghampiri kami.
Setelah berbincang2 sebentar,, kami berpisah,, aku
masih berputar di supermarket kembali ke chourt camilan. Di sana lagi2 aku
bertemu seseorang.
“hai Siwon oppa...hai Sooyoung eonni” sapaku.
“hai Gain-ah...hai Donghae,, sdg apa kalian disini?”
tanya Siwon oppa pd kami.
“menemani si cerewet berbelanja” jawab Donghae oppa.
“hahaha...bisa saja kau ini...kpn kalian menikah?”
tanyanya Siwon oppa.
“rencananya 3 bulan lagi hyung” jawab Donghae oppa.
“eonni kau hamil ya?! Brp bulan?” tanyaku.
“nde...sudah memasuki usia 6bulan...do’akan kami baik2
saja ya?!” jawab Sooyoung eonni.
“nde,, tp saat kau hadir di pertunanganku, perutmu blm
sebesar itu noona, jd aku tak tahu kalau ternyata kalau kau sdh hamil” balasku.
“aisshh....aku saja mengerti kalau Sooyoung noona sdg
mengandung....noona,, ma’afkan kebodohan calon anaeku y?!” ledek Donghae oppa
dan lagi2 aku jadi bahan tertawaan. Dasar Donghae oppa keterlaluan.
Setelah keranjang troly penuh oleh belanjaan, aku
segera kekasir dan membayar semuanya. Saat sudah sampai rumah, Donghae oppa
membantuku membawa belanjaan kedalam rumah.
Aku segera memasukkan belanjaanku kedalam kulkas,
sedangkan Donghae oppa memilih tidur di kamarku dr pd membantuku. Huft..dasar
tak berguna.
Sekarang bahan belanjaan sudah tertata, aku kemudian
menuju kamar. Kulihat Donghae oppa tertidur di kasurku. Hemm..ia pasti sangat
lelah, harus mengurusi urusan kantor serta menjagaku. Kudekati ia,, aku
berjongkok di samping kasur dan mengelus2 pipinya. Donghae oppa...Saranghae
bisikku pelan.
Tiba2 Donghae oppa membuka matanya dan menarikku ke
atas tubuhnya.
Chapter 4 END – next Chapter 5
Don't be Dark Reader
Leave Comment after you Read
HARGAI AUTHOR *\(^_^)/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar