Author
: nadira/hedgehogRating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre
: romance, and others
No COPAS No PLAGIAT
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT
Main
cast :
1.
Han Gain
2.
Kim YoonAh (Gain’s best friend)
3.
Park Leeteuk as Leeteuk
4.
Shin Yesung as Yesung
5.
Lee Donghae as Donghae
6.
Choi Kangin as Kangin (YoonAh’s boyfriend/husband)
Other
cast :
1.
Choi Siwon (Gain’s classmate in Inha University)
2.
Kim Ryeowook (Gain’s Hoobae in Neul Paran High School)
3.
Kim Kibum (Gain’s friendchat)
4.
Cho Kyuhyun (Gain’s Hoobae in different unversity)
“oppa..ap....” belum sempat aku menyelesaikan ucapanku
Donghae oppa tiba2 mencium bibirku. Ia memelukku erat. Aku membalas ciumannya.
Ia mulai melumat bibirku dan dan memainkan lidahnya ke dalam mulutkua. Aku
hanya bisa mengikuti gerakan lidahnya. Cukup lama kami melakukan french kiss,,
hingga kemudian tangan kanan Donghae oppa masuk ke dalam kaos yang kupakai. Ia
mengelus2 perutku dan terus naik kepunggungku.
Geli,, tp aku tak ingin berhenti. Donghae oppa
kemudian menurunkan ciumannya ke leherku. Digigitnya leherku hingga menimbulkan
bekas merah disana. Semakin lama ciumannya semakin turun, ia kini menelusuri
lekuk pundakku. Tangannya perlahan membuka kaosku dan ia membalikkan tubuhku
hingga sekarang aku di bawah dan ia di atasku. Donghae oppa kemudian membuka
kaosnya juga, sekarang ia bertelanjang dada, sedangkan aku masih mengenakan bra.
Ia makin liar bergerilya di dadaku. Aku hanya bisa melenguh dan meremas
rambutnya.
Cukup lama, hingga akhirnya ia membuka seluruh bajuku
dan juga bajunya, kami berdua sama2 tak ditutupi sehelai benangpun.
SKIIIPPPPP-----NO YADONG!!!!
Kami benar2 lelah setelah selesai melakukan hal itu.
Donghae oppa kemudian melepas tubuhku. Aku membelakanginya dan merapatkan
selimut yang menutupi tubuhku. Donghae oppa kemudian melingkarkan tangannya di
perutku dan mempererat dekapannya di tubuhku. Kami tertidur tanpa mengenakan
apapun lagi.
----skip : keeseokan paginya----
Errghh...aku merenggangkan tubuhku dan menoleh
kebelakang. Donghae oppa msh tertidur rupanya. Saat akan beranjak dr kasur
tiba2 tubuhku ditarik olehnya.
“shiro!! Biarkan aku memelukmu dulu!!” perintahnya.
“aku mau mandi oppa” rengekku.
“shiro...shiro...ayo kita lakukan lagi?!” ajaknya
sambil menyeringai evil.
“andwae...kau hrs ke kantor oppa!! Kajja lepaskan
pelukanmu...aku mau mandi” ujarku.
Akhirnya ia mau jg melepaskan pelukannya. Kuambil
selimut kecil untuk menutupi tubuhku saat berjalan ke kamar mandi.
“chagi....aku ikut mandi dg-mu y?! Jebal..!!!”
teriaknya dr luar pintu.
“andwae....nanti kau pst mcm2 lagi!!” balasku.
“dasar pelit!!!!” teriaknya lagi.
Dasar....seperti anak kecil saja tingkahnya. Setelah
mandi aku lgsg menyuruhnya untuk bergantian mandi. Sambil menunggu Donghae oppa
mandi, aku pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan. Saat sedang masak, tiba2 ada
yg memelukku dr belakang.
“oppa...aku sedang memasak,, jgn seperti ini jebal!!”
pintaku.
“andwae...td kau sdh menolak mandi dg ku,, jd aku tak
akan melepaskannya skr” ujarnya.
“aiisshh,, knp kau jd....” blm sempat omonganku
selesai, ia langsung membalik tubuhku, mencium bibirku sedangkan tangannya
memeluk pinggangku erat.
“opp....a....le...pas....kan....ak...u....” aku tak
bisa berbicara dg benar. Saat aku akan bersuara, Donghae oppa dg sigap menutup
bibirku dg bibirnya. Nafasku terengah2, hingga akhirnya Donghae oppa melepaskan
ciumannya.
“gomawo
chagi..” ucapnya santai kemudian pergi jalan ke ruang menonton TV.
“yak...kalau
kau melakukannya spt ini sekali lagi,, kubuang kau ke Sungai Han!!” kataku
berteriak.
“tak
mslh...saat kau membuangku,, aku akan menarik tanganmu” jawabnya santai.
“AWAS
kalau kau mengulanginya,, kuadukan kau ke appa!!” teriakku.
“hahaha.....adukan
saja nona cerewet!!” ujarnya.
Arrghh...dia
selalu begitu. Dasar Donghae oppa namja PERVERT!!. Selesai masak, kuhidangkan
makanan di meja ruang menonton TV. Kubiarkan ia makan sendiri. Aku duduk di
sofa dg jarak yg jauh darinya. Kusilangkan tanganku di dada dan memalingkan
wajahku agar tak menatapnya.
“ayolah
chagi....jangan marah!!” rengeknya. Aku msh diam. Kena kau kukerjai.
“chagi....aku
tak akan mengulanginya lg...yaksoe!!” lanjutnya.
“jeball..!!!”
sambungnya. Aku tak bisa menahan tawa melihat wajah melasnya itu.
“hahaha.....kena
kau,, makanya jgn mengerjaiku!!” ucapku penuh kemenangan.
“mwo??
Dasar,, AWAS kau ya?!” ujarnya.
Langsung
saja Donghae oppa menggelitikku hingga aku terguling di sofa. Tubuhnya menahan
tubuhku dari atas dan masih terus menggelitikku.
“oppa.....oppa....jebal....hentikan....jebal...geli
oppa” pintaku pd-nya. Aku benar2 tak tahan. Aku tertawa sampai menangis.
Kemudian
Donghae oppa menghentikan gerakannya. Dicium nya pipi kanan dan pipi kiriku.
Tak lupa juga dikecupnya bibirku sekilas.
“aku
menyukai tatapan matamu oppa” kataku yg masih dalam posisi di bawah tindihan
tubuh Donghae oppa.
“aku
menyukai semua yg ada padamu...SARANGHAE Gain,, jeongmal SARANGHAE” ucapnya.
“nde...nado
jeongmal SARANGHAE oppa” balasku. Ganti aku yg mengecup bibirnya sekilas.
“sudah
oppa...tubuhmu berat...ayo kita makan,, aku lapar” ujarku.
Kami
akhirnya melanjutkan acara sarapan kami. Selesai sarapan, Donghae oppa pamit
pulang. Kuantar ia keluar sampai depan pintu.
“bye
bye chagi...bsk datanglah ke kantor dan bawakan aku bekal” ujarnya.
“nde
oppa..jaljayo” ucapku.
Setelah
menutup pintu, aku membereskan meja dan mencuci piring2 di dapur. Saat sedang
mencuci piring, bel pintu berbunyi. Pasti itu Donghae oppa. Barangnya mungkin ada
yang ketinggalan, batinku.
Aku
segera menuju pintu. Saat aku membuka pintu, aku benar2 kaget melihat orang
yang sedang berada di hadapanku. Kenapa harus dia?
“annyeong
Gain-ah” sapa orang itu.
“nado
annyeong......Yesung oppa” jawabku gugup.
“boleh
aku masuk?” tanyanya.
“ahh...nde”
ujarku bingung.
Kusuruh
ia duduk dan kuambilkan ia minum, kemudian aku duduk.
“ternyata
kau masih tinggal disini, aku kira kau sudah pindah” ucapnya membuyarkan
lamunanku.
“aniyo..aku
betah tinggal disini” balasku.
Aku
benar2 gugup duduk dekat dg-nya. Aku tak tahu harus bicara apa. Banyak yg mau
kutanyakan, tapi aku tak tahu harus mulai dr mana. Mulutku serasa terkunci dan
tenggorokanku serasa kering.
“kau
selama 2 tahun ini ada dimana oppa?” akhirnya aku memberanikan diri untuk
bertanya.
“ahh..mianhe
Gain-ah, saat aku pergi aku tak mengabarimu”
“saat
aku menunggu balasan sms-mu, aku mendapat kabar kalau aku appa ku sedang sakit
keras, aku langsung saja memesan tiket ke jepang krn appa dan eomma tinggal
disana, aku tak sempat mengabarimu krn terburu2, disana aku hanya sempat
merawat appa 2 hari, krn setelah itu appa meninggal dunia” jelasnya.
“knp
kau tak balik kemari?” tanyaku.
“aku
tak bisa” jawabnya.
“wae?”
aku bertanya lagi.
“appa
dan eomma menjodohkan dg anak teman appaku, aku tak bisa menolaknya karena itu
wasiat terakhir appa sebelum ia meninggal” jawabnya.
Penjelasannya
mampu membuatku sekali lagi tak bisa berkata apa2. Yesung oppa ternyata sudah
menikah. Lalu, untuk apa ia kembali lg padaku kalau ia sudah menikah? Itu hanya
akan membuatku semakin sakit. Mengetahui kedatangannya saja sudah membuatku
sakit. Sakit krn aku tahu, aku tak mungkin bersamanya. Karena ku sudah
bertunangan dan akan menikah dg orang lain.
“lalu,
untuk apa kau menemuiku?” tanyaku lagi.
“aku
ingin meminta kesempatan kedua darimu” jawabnya.
“kesempatan
untuk apa? Kau sudah menikah, tak sadarkah kau akan hal itu?” balasku.
“aku
sudah bercerai 2 bulan yang lalu” ucapnya singkat.
“mwo?
Wae?” ujarku.
“eomma
yg menyuruhku menceraikannya krn ternyata stlh pemeriksaan, ia ketahuan mandul,
tak bisa memberi keturunan” jelasnya.
“kau
tak mencintainya oppa?” tanyaku.
“kami
dipertemukan bukan krn cinta, utk apa aku mencintainya? Lg pula aku sudah
bercerai dg-nya” jelasnya.
“aku
tau kau berbohong” ujarku setengah berbisik pada diriku sendiri.
“bagaimana
Gain-ah, maukah kau memberiku kesempatan kedua?” tanyanya.
“tdk
mungkin oppa, aku sudah bertunangan” jawabku dg berat hati.
“dg
siapa?” tanyanya lagi.
“seseorang
yang tak kenal pastinya” ujarku.
“kau
sudah tak mencintaiku lagi?” tanyanya.
“mollayo....aku
sudah tak yakin akan perasaanku ini” aku tak tahu harus menjawab apa, tak bisa
dipungkiri aku masih mengharapkannya. Saat kami berdua diam, tiba-tiba ia
berdiri. Ia berjalan ke arah pintu rumah. Aku tak mengikutinya, aku bingung dg
hati dan pikiranku.
----skip
: keesokan harinya, kantor----
Tok..tok..tok..
“masuklah”
jawab orang itu.
“annyeong
chagi, lg sibukkah?” tanyaku pd Donghae oppa.
“oh,
kau rupanya, knp baru datang? Aku menunggumu dr td” jawabnya.
“mianhe
chagi, aku td bangun kesiangan” ujarku beralasan.
“duduklah...cakkaman
nde, aku tinggal memeriksa 1 dokumen lagi” ucapnya.
Kubuka
bekal yang kubawa untuknya di meja tamu. Perlu kujelaskan agar kalian tidak
bingung, ruangan kantornya termasuk lengkap dg berbagai fasilitas, semisal
ruang tamu kecil dan TV, kamar mandi, meja kerja, lemari berukuran besar, serta
kulkas. Bisa kalian bayangkan tentunya. Tak lama, kemudian ia menghampiriku dan
mencium pipiku.
“gomawo
chagi....ma’af sudah merepotkan” ujarnya lalu duduk di sampingku.
“kau
tak makan chagi?” tanyanya.
“aniyo
oppa,, aku sudah kenyang” jawabku beralasan.
Aku
hanya melihatnya makan dg tatapan putus asa. Aku tak tahu harus memilih siapa.
Aku mencintai keduanya. Tuhan...beri aku petunjukmu. Jangan membuatku memilih
jalan yg salah.
“knp
kau melihatku spt itu? kau sadar hah kalau ternyata calon suamimu ini tampan?”
ujarnya membuyarkan lamunanku.
“hehe..PD
sekali kau..sudah lanjutkan saja makanmu sana!” sahutku.
Selesai
makan aku membereskan kotak bekal yang kubawa, kemudian aku pamit pulang.
Donghae oppa menyuruhku untuk menemaninya sebentar, aku menolaknya karena aku
mau mampir kerumah YoonAh.
“kalau
begitu hati2lah dijalan, kau terlihat sedikit pucat” ujarnya menasehatiku.
“nde
chagi...bye bye” ucapku.
Saat
Donghae oppa membukakan pintu, aku langsung berbalik dan memeluknya.
Erat...sangat erat.
“ada
apa chagi? Gwenchanayo?” tanyanya bingung.
“aniyo
oppa...aku hanya ingin memelukmu” jawabku.
Setelah
kurasa aku cukup mendapatkan tenagaku lagi, aku melepaskan pelukanku dan pamit
pulang.
----skip
: rumah YoonAh----
“tumben
kau datang sendiri? Mana Donghae oppa?” tanya YoonAh saat menyuruhku duduk dan
menyuguhkanku minuman.
“tak
bolehkah aku datang sendiri? Donghae oppa msh sibuk dg urusan kantor” sahutku.
“kau
tetap saja tak berubah...pemarah!” ujarnya.
“terserah
aku...YoonAh, aku mau bilang sesuatu, tp jangan bilang Donghae oppa, jebal!”
pintaku.
“ada
apa Gain-ah?” tanyanya.
“kemarin
Yesung oppa datang kerumahku” jawabku.
“mwo?
Wae? Eottoke?” tanyanya lagi.
“mollayo..ia
hanya bilang kalau ia meminta kesempatan kedua untuk berbalikan dg-ku” jelasku.
“lalu
kau jawab apa?” tanyanya msh penasaran.
“aku
bilang aku sudah tunangan, aku harus apa YoonAh, nan eottoke?” aku balik
bertanya.
“saranku
hanya satu : pertahankan hubunganmu dg Donghae oppa!! Untuk kali ini, dengarkan
nasihatku!!” uajrnya.
----skip
: dirumah----
Masih
blm ada titik terang meskipun aku sudah menceritakannya pada YoonAh. Aku malah
dibuatnya semakin bingung dg nasihatnya barusan. Apa mskdnya y?!
Arrgghh...dasar YoonAh, kau tak membantu sama sekali.
Tidur
sajalah, kupikir besok lagi saja, aku benar2 pusing, aku butuh istirahat.
----skip
: keesokan paginya di atap gedung kantor Donghae oppa----
To
: chagi-ya
Datanglah
ke atap kantormu, aku membutuhkanmu. sent
Tak
ada balasan. Apa aku tak begitu penting? Entahlah, kuputuskan meneruskan
menimati angin pagi dan indahnya langit. Kupejamkan mataku.
Saat
sedang berkonsentrasi menikmati nikmatnya anugrah Tuhan, tiba2 dr belakang ada
seseorang yg memelukku.
“waeyo
chagi? Kau sdg ada mslh nde?!” tanya seseorang itu yang ternyata Donghae oppa.
“aniyo....aku
hanya merindukanmu,, sangat merindukanmu” jawabku. Kupegang kedua tangannya.
Kepererat dekapannya yg hangat. Donghae oppa tak berkata apa2, ia menyandarkan
kepalanya pd bahuku dr belakang.
Han
Gain POV END
Lee
Donghae POV
“jangan
pernah meninggalkanku chagi..jebal!!” ujarku memecah keheningan.
“aku
tak akan meninggalkanmu oppa...tp dg 1 syarat” jawabnya.
“apa
itu?” sahutku sambil membalik tubuhnya agar menghadapku.
“buat
aku yakin kau benar2 mencintaku” ucapnya.
“apapun
akan kulakukan untukmu...apapun itu,, asalkan aku tdk kehilanganmu” ujarku.
“gomawoyo
oppa...jeongmal gomawo...entah bagaimana hidupku jika kau tak ada” jawabnya
seraya menangis dlm pelukanku.
“jangan
menangis chagi...” balasku sambil mengangkat wajahnya agar melihatku. Kuusap
air mata yg keluar dr pipinya dg bibirku. Kemudian kucium lembut bibir mungil
itu. kubiarkan ia menjelajahi perasaanku.
“sudah
yakin?” tanyaku saat melepaskan ciumanku.
“nde....gomawo
oppa”
“oppa,,
mau tau apa yg kurasakan saat aku menerima berpacaran dg-mu?” lanjutnya.
“tentu
saja,, apa itu?” tanyaku.
“bertemu
dg-mu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihanku, dan mencintamu adalah di
luar kemampuanku” jawabku.
“haha...siapa
yg mengajarimu berkata manis spt itu?” tanyaku lagi.
“kau...”
jawabnya santai kemudian memelukku lagi.
Cukup
lama ia memelukku, saat melepas pelukan ia mencium pipiku lalu tersenyum.
“sudah
cukup...skr energi sudah terkumpul banyak..banyak..banyak..banyaaakkk sekali”
ucapnya.
Aku
hanya tersenyum dan mengajaknya untuk turun.
Lee
Donghae POV END
Author
POV
Berbeda
tempat, berbeda pula hal yang dialami. Di saat Gain mulai yakin akan cintanya
pd Donghae, lain cerita dengan Yesung. Yesung terlihat tak punya harapan akan
melanjutkan hidup seperti apa. Benar2 terlihat guratan putus asa pada wajahnya
saat ini.
Author
POV END
----apartemen
Yesung----
Yesung
POV
“yeobseyo
ahjumma..bisa aku bicara dg Min-young?” tanyaku pada bibi yang menjaga rumah
mantan istriku.
“nde....cakkaman”
jawabnya.
8
menit kemudian. “yeobseyo” suara Min-young terdengar dr sebrang sana.
“annyeong
Min-young ah,, aku Yesung oppa” sapaku, aku tak tahu harus bicara apa dg-nya.
“nde
oppa aku sudah tahu...ada apa kau menelponku? Kau tak takut eomma mu marah jika
kau ketauan menelponku” tanyanya.
“aniyo......Min-young,
bisakah aku meminta 1 hal padamu?” aku balik bertanya.
“apa
itu?” tanyanya lagi.
“besok
datanglah ke apartemenku, alamatnya akan kukirimlewat sms...jebal jangan menolak!!”
pintaku.
“geurae...tunggulah”
ujarnya kemudian menutup telpon.
Segera
kukirim alamatku padanya.
Sekarang
aku sudah mantap, aku tahu apa yg harus kupertahankan, dan apa yang harusnya
tetap kusimpan dalam2.
Kulayangkan
smsku pada Gain.
To
: little star
Gain-ah,,
aku ingin mengatakan sesuatu. Sent
Tak
lama ia membalas sms-ku.
From
: little star
Nde..apa
yg mau katakan oppa?
To
: little star
Jika
sekali lg aku tak hadir dikehidupanmu, akankah kau membenciku?. (sent)
From
: little star
Wae
oppa? Jika aku blh menebak, apakah oppa akan rujuk dg istri oppa?
Degg...tebakannya
benar2 membuatku kaget. Knp ia bisa dg mudahnya menebak apa yg aku pikirkan?
Apakah ia tak suka? Nan eottoke?
To
: little star
Ehm...nde?
bgmna kau tahu? Kau tdk marah?. (sent)
From
: little star
Aniyo
oppa...aku tdk akan marah. Aku sdh bisa merasakan kalau kau akan rujuk dg
istrimu. Lagipula aku sdh menemukan penggantimu. Jd kau tak usah khawatir &
merasa bersalah pd-ku^^
Aigoo...anak
kecil yang dulu ku kenal skr benar2 sudah sangat dewasa. Calon suaminya pasti
menjaganya dg baik. Aku benar2 bersyukur 1 masalahku telah selesai, semoga
rencanaku besok berjalan baik Tuhan.
Yesung
POV END
Han
Gain POV
---skip
: dalam kantor Donghae oppa----
Terima
kasih Tuhan telah memberi petunjuk. Sekarang aku bisa tenang. Aku tak perlu
menyakiti banyak hati lagi. Semua berjalan lancar. Aku harus menceritakan ini
pada YoonAh.
Segera
aku mengirim sms-ku, dan tak perlu waktu lama, kami sudah ber-sms-ria membahas
apa yang baru saja kualami.
“serius
sekali kau” sahut Donghae oppa mengagetkanku.
“hehe...dr
pd aku mengganggumu bekerja, lbh baik aku konsentrasi bergosip dg YoonAh”
jawabku.
“kau
tak lapar hah? Ayo kita makan!” ajaknya.
“nde
kajja...aku jg sudah lapar” ujarku kemudian bangkit dan berjalan keluar kantor
dg Donghae oppa.
Han
Gain POV END
Yesung
POV
----skip
: keesokan harinya di sore hari (apartemen Yesung)----
Tok...tok...tok...
Segera
kubuka pintu. Aku benar2 senang saat melihat sosok cantik di dpn pintu
apartemenku.
“kajja
masuk,, tak baik di luar lama2” aku menyuruh Min-young masuk dan duduk.
“ada
apa oppa menyuruhku kemari?” tanyanya tanpa basa basi.
“duduklah
dulu” jawabku.
Ia
menuruti perintahku untuk duduk. Kemudian aku menghampirinya dan berlutut
dihadapannya.
“Park
Min-young...dulu memang kita pernah menikah,, tp maukah kau sekali lagi menikah
dg-ku?” ujarku seraya menunjukkan cincin pernikahan kami dulu.
“aku
tdk bisa memberimu keturunan oppa...aku tak mau mengecewakanmu...kau bisa
mendapatkan yg lbh baik dr aku” jawabnya.
“yang
kumau hanya kau...eomma sudah kuberi tahu dan ia mau mengerti dg keadaanmu,,
dan kita bisa mengadopsi anak kalau kau mau” sahutku meyakinkannya.
“kau
yakin oppa dg keputusan mu?” tanyanya sedikit ragu.
“yakin..sangat
yakin..eottoke?” tanyaku padanya.
Ia
tak menjawab pertanyaanku. Ia malah langsung memelukku.
“nde
oppa...aku mau...gomawo sudah mau menerimaku kembali” ujarnya disela2
tangisnya.
“tak
perlu berterima kasih chagi...aku yg seharusnya berterima kasih pd-mu,,
berkatmu aku tau arti penting-nya mencintai” jawabku seraya membalas
pelukannya.
Yesung
POV END
----skip
: 1 bulan kemudian----
Han
Gain POV
Donghae
oppa....kau kemanaaaa?? Teriakku dalam hati. Sudah 3 hari ia tdk menelpon dan
mengirimku sms. Apakah ia sesibuk itu sampai2 tak bisa meluangkan waktunya
sedikitpun untukku? Menyebalkan....akan kubalas ia kalau ketemu nanti.
Han
Gain POV END
Lee
Donghae POV
----skip
: Apartemen Lee Donghae----
Telpon
dan sms dr Gain berkali2 menggetarkanHp-ku. Haha...rencana ku berhasil.
Sekarang ia pasti sedang marah besar padaku. Berarti bisa dipastikan rencanaku
untuk mengerjainya saat ia Ulang Tahun bakal berhasil. Hahh...aku bersyukur ia
tdk ingat kalau hr ini ulang tahunnya.
Nah....semua
persiapan telah kutata. Sekarang tinggal menyuruhnya datang kesini. Ku sms
saja, nanti kalau ku telpon, ia malah banyak bertanya.
To
: my angel
Chagi....nanti
mlm datanglah ke apartemenku. Berdandanlah yang cantik. (sent)
Beberapa
menit kemudian ia langsung membalas pesanku.
From
: my angel
Eodisso??
Kau sdg selingkuh hah??
Kubiarkan
saja sms-nya, sengaja tak kubalas agar ia penasaran. Sekarang tinggal mengambil
pesanan kue,, dan sesuatu yg istimewa.
----skip
: Toko kue Tous Le Jours----
“agassi....aku
mau mengambil pesanan kueku” ujarku pada pelayan.
“nde....atas
nama siapa?” tanyanya.
“ini”
kuberikan bon tanda pembelian padanya.
“tuan
lee donghae...cakkaman nde” jawabnya kemudian masuk ke dalam ruangan.
“ini
tuan” ujarnya sambil menyerahkan kue pesananku.
“nde..gomawo”
kuambil kue itu dan kutaruh di kursi depan sampir kursi supir.
Setelah
mengambil kue, sekarang saatnya mengambil pesanan yang lain.
----skip
: pusat perbelanjaan Myeongdong----
Sesampainya
ditempat parkir, aku segera menuju bagian aksesoris.
“permisi...aku
mau mengambil pesanan cincin” ujarku pada pelayan itu.
Setelah
mengecek, ia langsung mengambilkan cincin yg kupesan.
Nah...sekarang
semua persiapan telah kuambil. Tinggal menunggu nanti malam saja.
----skip
: apartemen Donghae 19.00 KST----
From
: my angel
Oppa..aku
sudah dibwh. Aku yg naik atau kau mau menyusulku ke bwh spt yg kau suruh?
To
: my angel
Nde...cakkaman,,
aku segera kesana. (sent)
Langsung
saja aku mengambil sapu tangan dan turun ke bawah. Kuhampiri Gain yang sedang
duduk.
“ada
apa mlm2 menyuruhku kemari?” tanyanya langsung saat tau aku menghampirinya.
“nanti
saja ceritanya,, sekarang tutup matamu!” ujarku.
“andwae...untuk
apa?” bantahnya.
“sudahlah
menurut saja,, cerewet sekali kau ini” jawabku.
Ia
langsung menutup matanya, kemudian aku kembali menutup matanya dg sapu tangan.
Kutuntun ia menuju kamarku.
Saat
sudah masuk ke dalam kamar. Kubuka penutup matanya.
“skr
blh kah aku membuka mataku?” tanyanya.
“nde...bukalah”
jawabku.
Tak
pelak....ia langsung terperangah membelalakkan kedua matanya.
“oppa....”
ujarnya terharu.
“kau
ingat ulangtahun ku? Ohh...ini indah sekali, jejeran lilin membentuk gambar
hati,, bunga mawar putih di setiap sudutnya,, oppa...kpn kau mempersiapkan
semua ini?” lanjutnya.
“rahasia...”
jawabku seraya mengedipkan satu matu mataku.
“gomawo
oppa.....” ujarnya kemudian menangis.
“jangan
menangis Gain-ah....kau msh marah padaku?” tanyaku sambil memeluknya.
“aniyo
oppa....aku benar2 senang mendapat kejutan seperti ini” jawabnya.
Ku
lepaskan pelukanku dr tubuhnya, aku berlutut dihadapannya dan kemudian
mengeluarkan cincin.
“Han
Gain,, mungkin aku bukanlah cinta pertamamu,, tp sudikah kau menjadi istriku
dan menjadikanku cinta terakhirmu?” tanyaku.
“nde
oppa....nde..aku bersedia” ia mengangguk kemudian berjongkok dan memelukku.
Lagi2 ia kembali menangis.
Lee
Donghae POV END
Han
Gain POV
Tiba2
saja saat aku sedang memeluk Donghae oppa, aku mendengar suara nyanyian selamat
ulang tahun.
“saengil
chukka hamnida... saengil chukka hamnida... saengil chukka Han Gain... saengil
chukka hamnida” ternyata itu appa, eomma, eommoni, Seohyun, YoonAh dan Kangin
oppa.
“ohhh....gomawo
yeorobun!!” ucapku seraya melepas memeluk Donghae oppa. Kemudian satu per satu
mereka menghampiriku dan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun.
Sungguh
malam yang indah dan paling berkesan dalam hidupku. Orang2 yang kusayang berada
dekat dg-ku. Aku sangat berterim kasih pada Donghae oppa. Dia benar2
penyelamatku. SARANGHAE LEE DONGHAE ucapku dalam hati.
Han
Gain POV END
----skip
1 bulan kemudian : pernikahan Lee Donghae & Han Gain----
Lee
Donghae POV
Sekarang
aku berdiri di altar menunggu kemunculan Gain. Tidak lama setelahnya, munculah
sosok bidadari cantik yang menjelma menjadi sosok manusia dengan balutan gaun
serba putih di dampingi oleh sang appa. Aku memfokuskan sepasang mataku melihat
setiap detail sosok bidadari cantik yang berjalan dengan anggunnya ke arahku,
senyuman masih terpampang di wajahnya di gandengan sang appa.
Lalu
abeoji menyerahkan gandengan tangan Gain padaku seraya berujar “tolong jaga
putri semata wayangku Donghae-ah” dan kemudian melepaskan tangannya dr tangan
Gain.
Setelah
mengucap janji setia dihadapan seluruh tamu, sang pendeta berkata “sekarang
kalian resmi menjadi suami istri, dan kalian bisa memasang cincin pada pasangan
masing2 sebagai simbol bersatunya pernikahan kalian”
Aku
pun segera melingkarkan cincin itu pada jari manis Gain, dan begitu pula sebaliknya.
“kiss....kiss....kiss”
teriak para tamu undangan disertai riuh ramai tepuk tangan mereka. Mendengar
dukungan dari para tamu aku langsung mendekatkan wajahku pada wajah Gain.
semakin dekat..dan semakin dekat. Kamipun berciuman dan semua orang bertepuk
tangan.
*****THE
END*****
Don't be Dark Reader
Leave Comment after you Read
HARGAI AUTHOR *\(^_^)/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar