Jumat, 08 Februari 2013

FanFiction - Memories of Love [chapter 2]

Author : nadira/hedgehog
Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre : Romance, sad, and others
NB : banyak typo dimana2!!
No Copas,, No Plagiat
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT

Main cast :
Park Minyoung
Lee Donghae
Cho Gaeul (Minyoung’s bestfriend)

Second cast :
Cho Kyuhyun (Gaeul’s oldbrother)
Park Jungsoo (Minyoung’s oldbrother)
Lee Hyorin (Donghae’s oldsister)
Shin Hyesung (Hyorin’s bestfriend/Donghae’s exgirlfriend)

*skip : sementara itu dikediaman keluarga Lee (kamar Donghae) : 21.00 KST
Lee Donghae POV
“palli...palli...palli....” ucap Hyorin noona menarik selimutku.
“aniyoooo....” aku berusaha mempertahankan selimutku agar tetap menutupi tubuhku.
“palliiii........” kali ini Hyorin noona berusaha lebih keras menarik selimutku.
“aniyo noonaaaa....a..kuu....mengan..tuk...” aku memperkuat mempertahankan selimutku.
Tiba2... “PLAK!!!” pukulan Hyorin noona mendarat dg manis di kepalaku.
“AAWW..appoyo noona” ujarku meringis kesakitan.
“kalo gitu ayo cpt bangun...!!! kau sehbs pulang sekolah hanya tidur saja...atau mau kupukul lg?” ucapnya seraya mengangkat tangan kirinya hendak memukulku lg.
“ne ne ne ne...aku bangun” jawabku sambil menutupi kepalaku dg bantal.
“AWAS kalau kau tdk segera bangun, mandi, dan makan malam...kubunuh kau!!” ancamnya kemudian berjalan keluar kamar.
“ne...dasar yeoja tua tak laku” ujarku setengah berbisik.
“mwo???” Hyorin noona berbalik dan menghampiriku lg.
“kau td blg apa?” tanyanya.
“aniyo...aku tdk blg apa2,, kha..keluar sana,, aku mau mandi” jawabku seraya mendorong tubuh Hyorin noona keluar kamar kemudian mengunci kamarku.
Kupatuhi perintah noona utk segera mandi...aku tak mau melawannya...aku masih sayang pada nyawaku.

Setelah mandi aku langsung turun ke bawah. Kulihat Hyorin noona sedang sibuk menelpon seseorang, mungkin Kyuhyun hyung. Saat tahu aku turun, ia menghentikan pembicaraan dan sedikit menjauhkan ponselnya dari mulut dan telinganya.
“ohh..kau sudah turun rupanya..cepat makan!!” perintahnya kemudian melanjutkan perbincangannya di telpon.
Selalu seperti ini, sendiri. Tak apalah, toh aku sudah berprinsip kalo aku tdk punya orangtua. Kuhabiskan makananku dg cepat kemudian duduk disamping noona dan mengganti chanel TV.
“PLAKK” lg2 ia memukul kepalaku, aku hanya meringis dan mengusap2 kepalaku.
“yak!!...knp kau ganti? Aku msh menonton” omelnya.
“noona..tak bisakah kau bicara baik2? Selalu saja kepalaku yg kau incar utk dipukul” ucapku.
“kalo gitu jangan ganti channelnya!!!” ujarnya sedikit berteriak.
“kau kan td tdk menontonnya?! Knp skr tdk blh kuganti?” aku balas berteriak.
“td Kyuhyun oppa menelpon,, skr kan sudah selesai!!” lagi2 ia berteriak.
“dasar yeoja TUA!!!” ejekku kemudian segera berlari ke arah kamar.
“yak!!!...berhenti kau!!!!” balas Hyorin noona seraya bangkit dr duduknya dan mengejarku.
Dengan cepat aku mengunci pintuku saat sudah sampai di dalam. Aku tertawa penuh kemenangan.
Ddokk...ddokk...ddokk...
“yak!!..cepat buka kamarmu!!!” ujarnya sambil terus memukul2 pintuku.
“tidak akan yeoja TUA....hahahha” jawabku riang.
“AWAS SAJA KAU...tak akan kubiarkan kau hidup!!!” ancamnya kemudian berlalu.
Hahhh...kejar2an dengan Hyorin noona benar2 memacu adrenalin. Lelah sekali rasanya. Sepertinya lebih baik aku tidur.
Lee Donghae POV END

*skip : 11.00 KST : kantin sekolah
Park Minyoung POV
Aku menikmati makananku di kantin sekolah sendiri. Aku sedang tidak ingin bicara dengan Gaeul, aku masih sakit hati saat mengetahui kalau ternyata oppa Gaeul sudah mempunyai yeojachingu. Aku benar2 merasa dibohongi. Saat sedang makan tiba2 aku dikejutkan oleh kedatangan seorang namja.
“annyeong Minyoung-ah...boleh aku duduk disini?” tanya namja itu yang ternyata Donghae oppa.
“ne..duduklah” jawabku malas.
“Minyoung-ah..knp makananmu hanya kau aduk2 saja?” tanyanya.
“aniyo...aku hanya sedang tak ingin makan...oppa,, tolong jangan ajak bicara aku lagi, aku malas ditatap oleh yeojadeul seperti itu?” jawabku sambil melirik sedikit ke arah yeojadeul yang menatapku seakan hendak menerkamku.
“hahaha.... biarkan saja,, mereka memang seperti itu”
“ehmm...knp kau sendiri? Gaeul-ah eodisso?” lanjutnya.
“molla oppa...mgkn dia di kelas” jawabku agak malas.
“ohya,, hbs ini kau ada acara apa?” tanyanya lagi sambil meneruskan makan.
“makanlah dulu oppa...jangan bicara sambil makan,, nanti kau bisa tersedak” ujarnya.
“eemmhh....” jawabnya.
Donghae oppa benar2 lucu kalau makan, terlihat seperti anak kecil. Sisa nasi dan makanannya tercecer di sekitar meja. Ternyata benar, tidak ada orang yang sempurna. Ku akui dia memang tampan, tapi kebiasaannya saat makan benar2 tak terduga. Tapi cuckuplah untuk membuatku sedikit tersenyum melihat tingkahnya itu.
“nah...aku sudah selesai makan,, skr jawab pertanyaanku!” ucapnya.
“aniyo oppa...mungkin hanya bermain games,, wae?” tanyaku.
“kau mau keluar dg ku? Aku ingin mengajakmu jalan2...tolong jangan tolak permintaanku ini...JEBAL!!!” pintanya seraya menangkupkan kedua tangannya.
“hahaha...ne oppa...tapi cepat turunkan kedua tanganmu itu oppa,, aku tidak mau orang2 salah paham” jawabnya.
“gomawo Minyoung-ah....gomawoyo” ujarnya bahagia. Segera kami bertukar no.ponsel dan aku memberi tahunya alamat rumahku.
“kalau gitu aku masuk kelas dulu ne oppa?! Aku tidak mau terlambat!” pamitku.
“ne....” jawabnya dengan senyum sumringah.
Saat berdiri, aku tau aku menjadi pusat perhatian yeojadeul itu, tak kuhiraukan mereka dan berjalan menuju kelas.

*skip : di kelas 1-4
“Minyoung-ah,, kau dr mana saja? Knp tidak mengajakku?!” tanya Gaeul saat melihatku masuk kelas dan duduk dibangkuku.
“kantin...aniyo,, aku hanya ingin sendiri” jawabku berbohong.
“geuraeyo?? Kau tdk sedang berbohongkan?” tanyanya lagi.
“ne...” jawabku.
“kau bohong!! Katakan padaku Minyoung-ah,, kau sudah tdk menganggapku sahabat eoh?”  ujarnya dan sedikit terisak. Aku jadi tidak tega melihatnya.
“nan gwenchana Gaeul-ah....sudah,, jangan sampai kau menangis,, aku tidak mau melihat wajah jelekmu itu” ujar ku sedikit bercanda.
“aahh...aku tidak jelek,, kau yang jelek” jawabnya. Ia kemudian memelukku.
“kalau kau ada masalah katakan padaku Minyoung-ah...” ujarnya kemudian melepaskan pelukannya.
“ne...ohya,, aku ingin bilang sesuatu,, tp kau jangan marah ne?!” tanyaku.
“ne...palli,, kau mau bilang apa!” jawabnya.
“ehhmm...Donghae oppa mengajakku keluar td,, kau tdk marahkan?!” aku bertanya dengan hati2.
“mwo? Kau mau keluar dengan Donghae oppa?!” ujarnya setengah berteriak. Kontan langsung kututup mulutnya. Aku tidak mau yeoja 1 kelas memusuhiku hanya gara2 hal tidak penting.
“sssttt....jangan keras2 Gaeul-ah!!” ucapku kemudian melepas tanganku.
“aahhh ne ne....tenang saja Minyoung-ah,, aku tidak marah kok” jawabnya meyakinkanku.
“tenang saja Gaeul-ah,, kami sedang tidak berkencan kok,, ia hanya mengajakku keluar saja” jelasku. Aku tidak mau Gaeul marah dan salah paham.
“gwenchana Minyoung-ah...aku tidak mencintainya kok,, aku hanya penggemar setianya” ujarnya.
“hehe...gomawo” ucapku.
Tak lama setelahnya Shin-samnim masuk kekelas.
Park Minoyung POV END

*skip : 19.00 KST
Lee Donghae POV
“hei.....tumben kau cepat pulang Hae-ah??” tanya Hyorin noona saat tahu aku masuk ke rumah. Tak kuhiraukan pertanyaannya, aku segera berjalan ke kamarku.
“yak!!! Jawab pertanyaanku kalau aku tanya!!!” ucap Hyorin noona berteriak. Aku tetap diam.
Setelah di dalam kamar, aku langsung mengambil ponselku di dalam tas dan meng-sms Minyoung.
To : Park Minyoung
Annyeong Minyoung-ah...hr jadi kan?? (sent)

2 menit kemudian. Dert..dert..
From : Park Minyoung
Ne oppa....jam brp kau menjemputku??

To : Park Minyoung
Jam 20.00 KST,, bersiap2 lah^^

Yes!!! Akhirnya aku keluar dengan Minyoung. Aku pun segera mandi dan bersiap2.
Kulihat jam dan menunjukkan pukul 19.30 KST,, aku harus berangkat sekarang,, aku tidak mau mengecewakan pujaan hatiku. Kusambar helm dan mengambil kunci sepeda motorku kemudian berjalan keluar kamar.
“Hae-ah,, eodisso?” tanya Hyorin noona saat melihatku berpakaian rapi.
“rahasia....ohya noona,, helm mu dmn? Aku pinjam!” tanyaku.
“di kamar,, ambil saja!!” ujarnya.
Aku ke kamar noona dan mengambil helm miliknya. Kemudian kupacu sepedaku menuju rumah Minyoung.

*skip : 19.57 KST : Park Minyoung’s house
Wah....rapi sekali rumahnya. Tamannya indah. Aku kemudian membunyikan bel rumahnya.
Ting..tong..
Cklek...tak lama kemudian pintu terbuka.
“kau sudah sampai rupanya....cakkaman ne oppa,, aku pamit dulu” ujarnya.
Saat Minyoung hendak berbalik, ku tahan ia.
“cakkaman Minyoung-ah,, biarkan aku juga minta ijin ke orangtuamu” pintaku.
“ne...kajja” jawabnya.
Aku mengikutinya dari belakang untuk menemui orangtua Minyoung.
“eomma,, appa,, aku keluar dulu ne?!” pamitnya pada kedua orangtuanya.
“ahjumma,, ahjussi,, aku ajak Minyoung keluar dulu ne?!” ujarku melanjutkan ucapan Minyoung.
“ne...hati2,, tolong jaga anakku!!” jawab appa Minyoung.
“jangan pulang malam2 ne?!” lanjut eomma Minyoung.
Setelah berpamitan aku kemudian membonceng Minyoung menuju Menara N Seoul.

*skip : Menara N Seoul
Setelah sampai di tujuan, kuajak ia untuk naik ke atas menara. Pemandangan dari atas lebih indah dari pada hanya melihat2nya dr bawah menara.
“kyaa....areumdaptta....neomu areumdaptta” ujar Minyoung saat sudah sampai di atas.
“haengbokkeyo?” tanyaku.
“hem...haengbokke” jawabnya.
Kubiarkan ia sibuk menikmati indahnya malam di atas menara N Seoul.
“oppa...gomawo” ucapnya dan menghadapkan  wajahnya ke arahku.
“ne....gwenchana” jawabku.
“oppa...aku blh tanya sesuatu?” tanyanya dan kembali melihat ke depan.
“ne...silahkan” jawabku.
“kau pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan?” tanyanya dengan mimik wajah serius.
“geureom....” jawabku.
“jinjayo? kau kan sangat populer oppa,, bgmna bisa?” ia kembali bertanya.
“haha...aku tdk sepopuler itu Minyoung-ah” ujarku merendah.
“ceritakan padaku oppa,, bgmna bisa kau ditolak oleh yeoja?!” pintanya.
“geurae...dulu aku pernah menyukai chingu noona-ku,, aku menyukainya sejak kelas 1 SMA,, tapi sayangnya ia sudah mempunyai namjachingu”
“ia sempat putus dengan namjachingunya,, lalu kemudian aku mencoba untuk mendekatinya dan 1 bulan setelahnya kami berpacaran,, aku benar2 bahagia saat itu,, sayangnya...aku kurang beruntung” jelasku.
“wae oppa? Kau kan sudah mendapatkannya” tanyanya.
“ternyata diam2 ia masih sering berhubungan dengan mantannya,, dan ia juga berselingkuh dariku,, saat memutuskan berpacaran denganku,, ia juga sudah berbaikan dg namjachingunya” lanjutku.
“OMO....jahat sekali dia oppa....lalu?” ia kembali bertanya.
“aku memutus hubunganku dengannya...aku tak mau berlarut2 dalam kenanganku itu” jawabku seraya tersenyum.
“kau sangat kuat oppa...kau hebat” ujarnya dan mengacungkan 2 jempol tangannya ke hadapanku.
“hahaha...aku tidak sekuat itu” ucapku.
“Minyoung-ah,, skr blh aku yang ganti bertanya?” sambungku.
“ne oppa” jawabnya.
“tak ingin kah kau mencoba utk menjadi yeojachinguku? Tak apa meski kau tak mencintaiku,, kalau kau sudah tdk nyaman lg berpacaran dg-ku,, kau blh memutusku kpn saja” ucapku.
“oppa,, knp bicara spt itu? lagipula,, kalau aku menyetujuinya,, aku takut aku akan menjadi yeoja yg jahat oppa” jelasnya.
“aniyo...aku tak akan berfikiran seperti itu Minyoung-ah,, eottoke?” tanyaku memastikan.
“ehhmmmm....jika aku menyetujuinya,, gwenchanayo?” ia balik bertanya.
“ne...gwenchana...aku tak akan membocorkan rahasia kita” jawabku.
“geurae...tp aku tdk menjamin akan memilihmu oppa” ujarnya.
“tak apa,, apa salahnya mencoba?! Dan kita lihat hasil akhirnya nanti” kataku meyakinkan.
“kalau begitu,, skr kita resmi berpacaran ne?!” tanyaku seraya mendekatkan wajahku ke wajahnya.
Spontan ia mendorong tubuhku. Wajah Minyoung terlihat memerah.
“op..oppa....jgn lakukan hal itu,, kau membuatku malu” ucapnya.
“haha...aku kan tdk melakukan apa2,, atau kau mau melakukan apa2?” tanyaku sambill memasang wajah semringai.
“ani...aniyo” ia menjawabnya dg gugup.
“”aku hanya bercanda Minyoung-ah...hehe” ujarku seraya mengusap2 lembut rambutnya.
Tiba2 terdengar suara...kruuukk....kruuukkk...
“emmhh...oppa...aku lapar” ujarnya agak malu2.
“OMO...aku lupa blm mengajakmu makan,, kajja kita makan malam dulu,, baru hbs itu aku mengantarmu pulang” ajakku.
Ia hanya mengangguk tanda menyetujui ucapanku. Ku genggam tangannya saat kami turun. Heemm...sungguh malam yang indah.
Lee Donghae POV END

*skip : 1 bulan kemudian : libur sekolah musim panas
*kediaman keluarga Park : dapur
Park Minyoung POV
Dosirak sudah selesai kusiapkan,, saatnya mandi dan bersiap2. Aku pun segera masuk ke kamar untuk mandi. Selesai mandi, aku menuju almari, ku ambil atasan yg agak panjang berwarna biru dan hot-pants putih. Ku poles wajahku dg make-up tipis. Sekarang aku sudah siap. Kulirik arlojiku,, ternyata sudah pukul 10.00 KST.
Ku sambar tas biru kecil yang sepadan dengan atasan yang kupakai, kutaruh dompet, kacamata hitam, dan make-up seperlunya.
Ku sambar ponselku, kutekan speed dials number 4. 10 detik kemudian aku sudah tersambung.

Donghae : yeobseyo Minyoung-ah
Minyoung : ne..oppa,, kau tdk lupa dg janji mu kan??
Donghae : aniyo....ini aku sudah mau berangkat kerumahmu
Minyoung : oke...jaljayo oppa
Donghae : ne

Tuut..tuut.. setelah sambungan telpon terputus, aku segera turun kebawah.
“neo eodisso?” tanya Jungsoo oppa saat melihatku turun dr kamar.
“jalan2....eomma appa eodisso?” tanyaku.
“tadi pagi mereka bilang mau pergi kencan” jawabnya.
“ahh...ne” aku mengangguk2.
Sambil menunggu kedatangan Donghae oppa,, aku memilih duduk di depan TV menemani Jungsoo oppa.
“Minyoung-ah,, kpn kau akan mengajak Gaeul-ah menginap disini lagi?” tanyanya memulai pembicaraan.
“mollayo oppa” jawabku. Beberapa hari yang lalu aku mengajak Gaeul menginap dirumahku karena ada tugas yang harus segera kami selesaikan. Begitu melihat Jungsoo oppa, Gaeul tak henti2nya memuji Jungsoo oppa. Kasihan Gaeul, dia sudah salah menilai orang.
“lain kali ajak dia kemari!” ujar Jungsoo oppa.
“wae oppa? Jangan2......” sengaja aku tak meneruskan ucapanku.
“ani...aku tdk menyukainya” jawabnya.
“yg bilang kau menyukainya siapa oppa? Aku kan tdk blg spt itu” ujarku menggodanya.
“aiisshh....dasar kurang ajar kau!!...sudahlah lupakan!!” ucapnya.
“hahaha...oppa,, wajahmu memerah...blg saja kalau kau menyukainya” ledekku.
“aniyo....sudah,, pergi sana!!” ujarnya seraya memalingkan wajahnya dan pura2 serius menonton TV.
“oppaku jatuh cinta...oppaku jatuh cinta...oppaku jatuh cinta” ucapku kembali menggodanya.
Jungsoo oppa tiba2 memukulku dengan bantal yang ia bawa. Aku tak mau kalah, kubalas ia. Hingga akhirnya kami perang bantal.

Ting..tong...
Perang bantal kami terhenti saat mendengar suara bel rumah berbunyi. Itu pasti Donghae oppa. Aku pun segera membuka pintu. Ternyata benar itu Donghae oppa. Aku mengajak Donghae oppa ke dalam untuk berpamitan ke Jungsoo oppa. Selesai berpamitan, aku ambil dosirak dan kupakai sepatu kets dengan warna putih. Hari ini kami naik mobil karena cuaca sedang panas2nya.

*skip : Pantai Eurwangni pukul : 11.47 KST
“indahnya......pantai di musim panas adalah yang terbaik” ucapku saat kami berdua sudah sampai.
“geureom.....makanya aku mengajakmu kemari” ujarnya.
“hehe...gomawo oppa” jawabku.

Kami segera melepas alas kaki yang kami pakai. Aku dan Donghae oppa menuju bibir pantai agar lebih puas menikmati pantai. Kami bermain air sepuasnya disana.
Setelah lelah bermain air, kami akhirnya menuju tempat yang agak jauh dr bibir pantai. Disana aku dan Donghae oppa bersantai menikmati semilirnya angin musim panas sambil mengeringkan pakaian kami yg basah gara2 bermain air tadi.

Semenjak berpacaran dengan Donghae oppa aku benar2 merasakan kebahagiaan. Tetap saja tak bisa kupungkiri, aku masih menginginkan Kyuhyun oppa. Tapi entah mengapa akhir2 ini jantungku selalu tak aman saat berada dekat Donghae oppa. Berdetak lebih cepat seakan akan lepas dr tubuhku. Setiap kata romantis yang diucapkannya pun selalu mampu mampu membuat wajahku bersemu merah. Aku belum berani menyimpulkan kalau mungkin saja aku mulai mencintainya. Itu masih terlalu cepat.

“chagi-ya....ayo kita ambil dosirakmu...aku sudah lapar” ujarnya membuyarkan lamunanku.
“ne...kajja” jawabku.
Kami berdua kembali menuju mobil dan mengambil dosirak serta tikar kecil untuk alas kami duduk. Setelah itu kami kembali menuju pantai.
Kemudian kami memilih tempat yang lumayan jauh dr bibir pantai. Disana kami menikamti dosirak yang kubuat.
“mashita!!!” ujar Donghae oppa dengan mulut yang penuh dg makanan.
“jangan bicara saat makan oppa” balasku.
Selesai makan, kubereskan tempat bekalku, kemudian duduk mendekat ke Donghae oppa. Kusandarkan kepalaku di pundaknya.
“kau mau pulang sekarang atau menunggu sunset?” tanyanya.
“sudah lama aku tidak melihat sunset” jawabku.
“baiklah....kita tunggu sunset,, baru kemudian kau ku antar pulang” lanjutnya.
Aku tak menjawab perkataannya. Kupejamkan mataku menikmati momen indah ini.
Park Minyoung POV END

Lee Donghae POV
“chagi-ya...kau tidur?” tanyaku pada Minyoung.
“aniyo oppa,, aku hanya ingin menenangkan pikiranku” jawabnya.
Kubiarkan ia terpejam dan kurangkul pinggangnya. Cukup lama kami terdiam hingga akhirnya sunset yang kami tunggu datang. Benar2 pemandangan yang indah.
“kyeopta....” ujarnya tetap dalam posisi semula.
Kulepas rangkulanku, ku ubah posisiku menjadi merangkulnya dr belakang.
Ku ciumi rambutnya perlahan dan semakin lama ciuman ku turun ke pundaknya. Sekarang Minyoung makin mempererat pelukanku.
Kuputar tubuhnya dan kuhadapkan wajahnya ke arahku. Semakin lama wajahku dan wajahnya hanya berjarak beberapa centi saja. Ku dekatkan lagi, dan sekarang ku tempelkan bibirku dengan bibirnya. Kucium lembut bibir mungilnya, dan ia membalas ciumanku. Cukup lama kami berciuman hingga akhirnya aku melepaskan ciumanku. Kemudian ku cium ke dua pipinya.
Lee Donghae POV END

Park Minoyung POV
Sekarang aku benar2 akan mati. Saat Donghae oppa menciumku, jantungku seakan berhenti berdetak. Itu tadi benar2 maniss.....batinku.
“msh mau lagi?” tanyanya menggodaku.
“aniyo oppa,, aku tidak mau mati muda” jawabku.
“wae?” ia kembali bertanya.
“ketika kau menciumku tadi,, jantungku rasanya tiba2 berhenti bekerja” jelasku.
“haha..ada2 saja kau ini....atau.....itu td ciuman pertamamu?” tanyanya.
“ne...” jawabku seraya menunduk. Aku benar2 malu.
“kalau begitu,, itu sama2 ciuman pertama kita” ujarnya sambil tersenyum.
“jinjayo? kukira kau sering berciuman oppa” ucapku.
“aniyo....aku tdk akan memberikan ciuman pertamaku pd sembarang yeoja...hanya yang benar2 kusuka saja baru aku akan memberikannya” jelasnya.
“oppa....kau membuatku makin malu” jawabku dan menutup wajahku.
“tak usah malu chagi....palli jangan menutup wajahmu lagi!” perintahnya.
Kujauhkan kedua tanganku dari wajahku.
“begitu baru cantik” ujarnya menggodaku.
“kajja kita pulang...aku tdk mau membuat orangtuamu khawatir” ajaknya.
Kami berdua bergegas menuju mobil. Kemudian kami sudah duduk, Donghae oppa memacu mobilnya mengantarku pulang.
“oppa...knp kau tdk pernah menceritakan ttg keluargamu?” tanyaku saat kami dalam perjalan pulang.
“tak ada yg spesial dr keluargaku yg bisa kuceritakan” jawabnya singkat.
“ayolah oppa...aku kan sdh sering menceritakan keluargaku,, skr giliranmu” ujarku.
“ne...ne...dasar keras kepala”
“aku sama spt mu,, 2 bersaudara. Bedanya,, kakakku adalah yoeja. Kami berdua sangat2 akrab,, meskipun sering kali noona menyiksaku. Orangtuaku berbeda dg orangtuamu yg tiap selalu ada dirumah,, orangtuaku selalu sibuk dengan pekerjaannya,, dan jarang sekali ada dirumah” lanjutnya.
“kau tak merindukan mereka oppa?” tanyaku.
“aniyo....aku lbh merindukan noonaku jika ia tak disampingku” jawabnya dengan wajah sedikit memendam perasaan rindu.
“secantik apa noonamu oppa? Apa lbh cantik dr aku?” candaku.
“tentu saja lbh cantik noonaku” jawabnya seraya tertawa meledekku.
“jeongmal? pasti lbh cantik aku” ujarku tak mau kalah.
“haha..ne,, kau yg paling cantik” ucapnya menghiburku.
“kpn2,, kenalkan aku pd noonamu oppa ne?!,, aku ingin tahu knp kau sampai bgtu menyayanginya” pintaku.
“ne...pasti akan ku kenalkan” jawabnya.
Tak lama kemudian aku tertidur.

*skip : 30 menit kemudian : kediaman keluarga Park
“chagi-ya...palli ireona,, kita sudah sampai” sayup2 aku mendengar suara Donghae oppa. Kubuka mataku perlahan.
“kita sudah sampai dirumahmu chagi...kajja kita masuk” ajaknya.
Donghae oppa mengantarku sampai dalam rumah. Kemudian ku panggil eomma dan appa utk menemui Donghae oppa. Setelah berpamitan, kuantar ia sampai di dpn pintu.
“tidur yg nyenyak chagi...” ucapnya seraya mengecup keningku lalu berbalik dan berjalan keluar.
“ne oppa...jaljayo!!” jawabku.
Kupandangi tubuhnya dari belakang. Tiba2 saja, aku sudah merindukannya sekarang.
Park Minyoung POV END

Chapter 2 END – next Chapter 3
Be Good Reader!! Don't be Dark Reader!!
After Read,, Please Leave Your Comment^^v
HARGAI AUTHOR *\(^.^)/*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar