Jumat, 08 Februari 2013

FanFiction - The Unexpected Love [chapter 1]

Author : nadira/hedgehog
Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre : Romance, Comedy, others
NB : banyak typo dimana2!!
No Copas,, No Plagiat
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT

Main cast :
Kim Jae Woon
Lee Donghae
Kim Jae Joong (Jae Woon’s father)

Second cast :
Henry Lau (Donghae’s oldfriend)
*Jae Woon’s bestfriends :
1. Shin Hye Kyung
2. Park Soo Jin
3. Park Soo Young

Author POV
----flasback ON----
House Kitchen : 10 years ago
Terlihat seorang laki2 paruh baya dengan seorang anak perempuan berumur 10 tahun sedang memasak berdua.
“suatu saat nanti,,appa akan membuka restoran masakan Korea yang enak....dan membuat para tamu tersenyum seperti Jae Woon” ujar sang appa pada putrinya, Jae Won.
“geureom appa....nanti aku akan jadi waiter nya” ucap Jae Woon dengan semangat.
“waitress Jae Woon,, bukan waiter.....” jawab appa Jae Woon.
----flashback OFF----
Author POV END

Kim Jae Woon POV
*Korean Treasure Restaurant
“andwae....andwae....lebih baik aku mati dr pd harus memakai baju itu appa” ucapku menolak usulan appa untuk mengenakan pakaian feminim seorang waitress.
“jebal Jae Woon-ah,, restoran kita kekurangan tenaga kerja....hanya kau satu2nya harapan appa” ujar appa masih bersikeras.
“andwae...andwae...andwae.....” balasku. Segera aku meninggalkan restauran yang juga merangkap sebagai rumah untuk pergi kesekolah. Gara2 perdebatan tadi, sekarang aku hampir telat ke sekolah dan lupa untuk sarapan.

*skip : Neul Parang High School : 5 menit sebelum masuk sekolah
Aku mencorat-coret koran yang kubeli dalam perjalanan ke sekolah. Aku ingin mendapatkan uang saku ku sendiri. Tapi bisnis appa sedang tidak baik. Harus dimana aku mencari kerja sambilan.
“pokoknya aku tidak akan memakai pakaian melambai2 itu” gumamku seraya menyandarkan kepalaku di meja.
“apanya yang melambai2??” tanya sahabatku tiba2 dan duduk di depan dan samping tempat dudukku.
“OMO...kau mengagetkanku Hyekyung-ah” ujarku.
“apa lagi yang keluhkan sekarang??” tanya Soojin.
“ada terlalu banyak masalah dalam hidupku” jawabku malas.
“aigoo...kalau kau trs2an mengeluh,, kebahagianmu bisa kabur tau” ujar Sooyoung ketus.
Dasar si kembar Soojin dan Sooyoung ini, selalu membuatku tak berkutik dg ucapannya.
“Jae Woon-ah punya kebahagiaan?? Jinja?? Tunjukkan padaku!!” seru Hyekyung.
“sebagai yeoja,, kau itu sama sekali tak peka,, jarang berdandan dan merawat diri” lanjutnya.
“yak!! Jaga ucapanmu...atau kubunuh kau” jawabku sambil berpura2 hendak memukul mereka.
“aigoo....dasar nenek sihir” ledek Soojin.
“hei...itu Kim-samnim sudah datang” ujar Sooyoung.
Kamipun kembali ke tempat duduk masing2.

*skip : Korean Treasure Restaurant/Jae Woon’s house
Saat aku membuka pintu, tak seperti biasanya aku sudah disuguhi aroma yang sangat harum. Hemmm....bau apa ini.
Aku pun menelusuri jejak aromanya dan sekarang sampailah aku di dapur. Aku tertegun saat melihat namja tampan di depanku. Sejak kapan appa punya kenalan namja setampan dia.
“ada apa yoeja alis botak?” tanyanya.
“mwo? Alis botak?” tanyaku tak percaya dg ucapannya itu.
“yak!!...dia siapa appa?” tanyaku saat appa baru saja keluar dr tempat penyimpanan.
“dia Lee Donghae...dia koki baru yang akan bekerja ditempat kita dan segala urusan restourant appa serahkan padanya” jelas appa.
“hah?” aku masih tak mengerti.
“restourant akan ditutup sementara...appa dan Donghae akan akan memulai persiapan”
“karena dia ini memiliki pengalaman di berbagai restourant terkenal sebelumnya...jd appa yakin dia bisa menjadikan retourant ini sesuai keinginan appa” jelas appa.

Setelah mendengar penjelasan appa, lalu aku menarik tangan appa agar sedikit menjauh dr Donghae.
“appa.....knp org hebat itu mau bekerja disini? Memangnya kita sanggup bayar gajinya? Apa appa tdk takut akan ditipu?” tanyaku sedikit berbisik.
“soal itu...ditempatnya dulu, dia nggak cocok dg pegawainya...ehm,, lalu krn itulah di pernah bekerja di kedai ramyun kenalan appa” jawabnya.

“tdk usah berbisik..aku tau apa yg kalian bicarakan” ujar Donghae.
“kurasa ada yg salah dr ucapan org ini?” ucapku tepat dihadapannya.
“tapi sehebat apappun dia...awas saja kalau sampai merusak image restourant kita” lanjutku.
“utk ukuran yeoja yg tdk mau membantu usaha appanya..kau tak pantas mengatakan itu” ujarnya.
“yak!!! Jaga bicaramu...sekarang siapa yg mau memakai pakaian melambai2 seperti itu...menjijikkan!!” jawabku.
“hemm..memang,, kalau kau memakai pakaian itu kau bakal jd bahan tertawaan”
“dan alis botak masih bisa kumaklumi...tapi rambut kasarmu itu...seperti benang kusut saja” ujarnya seraya memegang rambutku.
“yak namja sombong...terserah kau mau bilang apa...yg jelas aku tdk akan memakai pakaian itu” jawabku dan beranjak menuju kamar.
“ohya Jae Woon..krn gaji yg appa berikan tdk cukup utk nya menyewa sebuah kontrakan,, jd appa menyuruhnya utk tinggal dg kita” lanjut appa.
“mwwooo?????......andwae...andwae!!!!” ujarku makin tak percaya pada penjelasan appa.

*skip : kelas 2-5 : istirahat
“bagus kan kalau dia ganteng?!” ujar Soojin.
“tinggal serumah lagi....” ucap Hyekyung.
“bikin iri dech” goda Sooyoung.
“tolong berhenti...kalian malah membuatku semakin stres” jawabku.
“tapi kalau ada koki sehebat itu...mungkin saja nanti dia bakal masuk majalah” seru Hyekyung seraya memberikan majalah khusus chef2 terbaik.
“tapi dengan sifatnya yg kasar itu...mana mungkin dia masuk majalah” jawabku kemudian membuka majalah itu.
“mwoo?? Ini kan dia!!!” ujarku kaget saat tahu foto Donghae ada disana.
“jeongmal? dia kan Lee Donghae....koki masakan itali dan korea yg terkenal” ucap Soojin.
“dan gosipnya,, kerena keahliannya Lee Donghae lah divisi masakan Internasional Korean Restaurant menjadi terkenal”
“karena itulah Jae Woon-ah,, bersabarlah dg sifat buruknya” ucap Sooyoung.
“lain kali..kami akan datang untuk datang..jangan lupa kenalkan pada kami ya?!” pinta Hyekyung.
OMO....ini mimpi indah atau mimpi buruk.

*skip : Jae Woon’s house
Saat aku pulang appa dan Donghae sibuk dengan menu baru yg dikembangkan oleh Donghae sampai tidak menyadari kedatanganku. Tapi saat mereka menyadari kehadiranku tiba2 Donghae membawaku masuk ke dalam kamar mandi. Ia kemudian mengunci pintunya.
“yak!!...apa yg mau kau lakukan?!” tanyaku curiga.
“sudah..diam saja!!” jawabnya kemudian menundukkan kepalaku ke arah bath up.
Ia menyiram kelapaku dg air dan setelahnya mencuci rambutku.
Hem...pijatan tangannya dikepalaku sangat lembut.

“sudah” ujarnya dan mendongakkan kepalaku ke arah cermin.
“pakailah ini 2 hari sekali...itu baik untuk rambutmu” lanjutnya kemudian keluar meninggalkanku yg masih tertegun di dpn cermin.
Sekarang rambutku terasa sangat lembut. Aku tahu, ia pasti melakukan semua ini agar aku mau bekerja sbg waitress.

*skip : keesokan sorenya
“eottoke? Cocok tidak?” tanyaku pd appa dan Donghae saat aku memakai pakaian feminim waitress yg appa idam2kan.
“aigoo....putri appa cantik sekali” ujar appa dg mata berbinar.
“kyaa...apa2an penampilanmu itu Jae Woon” ujar Soojin, Sooyoung dan Hyekyung.
“ka...kalian...sejak kapan kalian disini?” tanyaku gugup.

“sudah jangan ribut...Jae Woon kemarilah!!” ucap Donghae kemudian menarik tanganku masuk ke kamar mandi.
“ganti bajumu...pakailah ini” ucapnya seraya memberiku bungkusan warna coklat kemudian pergi keluar. Segera kubuka bungkusan itu.

“ini pakaian normal” gumamku senang.
Setelah mengagganti pakaianku, aku segera keluar. Saat aku menuju dapur, aku melihat Donghae sedang asyik berbicara dengan Sooyoung, Soojin dan Hyekyung.

“sekarang restourant akan resmi dibuka...Jae Woon, Donghae bersiap2lah” ujar appa.
“ne appa” jawabku.
“baiklah...kalau gitu,, ayo kita pesan sesuatu” ujar Hyekyung. Kemudian mereka mencari tempat duduk utk mereka sendiri.

*skip : 20.00 KST
“gomawoyo sudah datang” ujarku pada tamu yg hendak pulang.
“aku pasti datang lagi!!...makanannya enak,, gadis penyambutnya jg manis” ucapnya kemudian pergi.

“dengar gak? Katanya aku manis” ucapku menyombongkan diri pada Donghae.
“ne..ne..palli kembali kerja” jawabnya.

“apa masih ada tempat?” tanya seorang pelanggan.
“antar mereka Jae Woon” suruh appa.
“ne...” jawabku

Saat aku mengantar pelanggan2 itu, aku mencium bau sake dr mulut mereka. Dan pelanggan2 lainnya juga mengeluhkan hal yg sama, tp mereka hanya berbisik2.

“anda mau pesan apa?” tanyaku.
“kamu pesan bir” jawab ahjussi 1.
“kalau pesan kakak ini saja” lanjut ahjussi 2 dan tiba2 menyentuh boko*gku.

“apa yg anda lakukan?” tanyaku.
Tp ahjussi itu malah memelukku.
“jebal...lepaskan!!” ujarku seraya mencoba melepas pelukan ahjussi itu. Pelanggan lain tdk ada yg berani bertindak.

“sayang sekali...karena restoran kami tdk menyediakan daging manusia” seru Donghae seraya menarik tubuhku dr pelukan ahjussi itu. Donghae jg mencengkram lengan ahjussi itu dg kuat.
“apa2an ini? Mau berbuat kasar pd tamu ya?” gertaknya.
“anda ingin hiburan lbh meriah? Gimana kalau saya kenalkan dg polisi wanita?” jawab Donghae seraya mengeluarkan ponsel.
“dasar kurang ajar” umpat ahjussi itu kemudian berjalan keluar restourant.

“woow...hebat sekali...hebat!!!” para tamu bersorak senang saat ahjussi2 itu pergi.
Aku segera berlari ke kamar mandi. Donghae mengejarku.
“aku kesal...sangat kesal”
“Cuma begitu saja aku tdk bisa menghadapinya”keluhku.
“sudahlah....kau tdk usah memaksakan diri...aku tdk tau apa yg sedang kau pikirkan...tp diam begini saja kau sudah manis kok”
“jadi gak usah mencoba untuk memaksakan diri...memangnya buat apa aku disini” ucapnya seraya mengelus rambutku pelan lalu pergi meninggalkanku.

Hemm..aku kalah telak...dia mengakui usahaku...memperlakukanku seperti wanita.
“Gomawoyo Donghae-ssi” gumamku pada diri sendiri.

*skip : keesokan paginya : kamar mandi
Hari ini tidak biasanya, restourant sekaligus rumahku mengalami pagi yang tenang.
“bertambah ya...sepertinya karena kerja terus aku jd berotot” gumamku di dpn cermin yang ada di dekat kamar mandi dengan hanya mengenakan bra dan lilitan handuk untuk menutupi tubuhku bagian bawah.

“abbonim....bisa tolong ambilkan aku shampoo?!”
Tiba-tiba saja seseorang muncul dr dalam kamar mandi dengan hanya memakai handuk.
“kyyaaa..........” aku sontak berteriak saat tahu kalau orang itu adalah Donghae.
Kim Jae Woon POV END

*skip : ruang makan
Lee Donghae POV
“yak!!..kau jangan seenaknya memanggil appaku dg sebutan abbonim...panggil dia ahjussi”
“dan jangan seenaknya memakai kamar mandi....aku tdk mau kejadian hr ini terulang” ujar Jae Woon.
“tdk usah kau beri tau aku juga malas mengulangnya...tdk ada yg bisa dilihat” jawabku santai sambil memakan roti.
“yak!!!...apa maksudmu?” tanyanya berteriak.
“tubuhmu itu seperti dandang” ucapku.
“PLAKK!!” tiba2 ia memukul kepalaku.
“dasar namja PERVERT!!!......sudahlah,, aku berangkat sekolah saja” ujarnya kemudian mengambil tas dan keluar rumah.
“Jae Woon-ah,, bawalah bekalmu” ujar abbonim saat Jae Woon hendak keluar.
“andwae!!!....suruh saja si mulut pedas itu yg makan” jawabnya.
“abbonim...apakah ia selalu seperti itu?!” tanyaku pada abbonim saat Jae Woon sudah keluar.
Jae Jong abbonim hanya menanggapi pertanyaanku dengan tersenyum dan ia kembali meneruskan makannya.
Lee Donghae POV END

*skip : istirahat sekolah : kelas 2-5 : 11.00 KST
Kim Jae Woon POV
“mwoo? Kau lupa membawa bekal cinta dr Donghae?!” seru Sooyoung.
“apanya yg penuh cinta...gara2 dia pagiku jd buruk”
“nah..kalian kan selalu makan bekalku dikit..sekarang bagi aku bekal kalian juga” lanjutku.
“bukannya kau dapat upah kerja sambilan di restourantmu?” tanya Soojin.
“aniyo...keuangan sedang krisis” jawabku malas.
“dasar kau..seharusnya kau bahagia bisa tinggal bersama Donghae-ssi” ucap Soojin.
“sudah tinggi,, tampan..mau memuatkan bekal lagi” sambung Hyekyung.
“biarpun sifatnya sedikit buruk, tp gak masalah...asal bisa liat senyumnya tiap hari” ujar Sooyoung santai.
“sedikit apanya?!!!!” teriakku.
“senyumnya itu Cuma digunakan waktu kerja aja..dia itu jarang ngomong,, bisanya cuma ngomel...dia jg membuatku kerja sampai capek bgt...memangnya aku budak!!!...benar2 belagu!!!...cuma bikin emosi saja!!!” seruku dengan emosi.
Tssiing....mereka hanya melihatku dengan bingung.

“tapi tetap saja...semakin sering bertengkar ada yg bilang malah bikin semakin dekat...iri deh” ucap Hyekyung menanggapi omonganku.

*skip : kelas 2-5 : 11.15 KST
“nggak kenyang” keluhku seraya merebahkan kepalaku di meja.
“jangan cerewet,, itu jg sudah untung kami mau membaginya” ujar Sooyoung.
“jeongmal....dasar pelit” gumamku.
“mwo??” tanya Sooyoung.
“ani...kajja kita makan” jawabku.

*skip : pulang sekolah : perjalanan pulang
Aku berhenti sejenak untuk membeli minuman kaleng. Kurogoh sakuku dan kutemukan koinnya. Saat koinnya sudah masuk aku menekan tombol minuman yang mau kupilih. Tapi nihil, minumannya tdk mau keluar.

“dasar sialan!!” umpatku dan kutendang kaleng kosong yang ada disamping kakiku sembarangan.
“AWW” ucap seseorang yg tdk sengaja terkena lemparan kaleng kosongku.
“mianhe.......” “ohh...kau rupanya...ini benar2 keberuntunganku” ujarku saat mengetahui kalau ternyata orang itu adalah Donghae.
“dasar PABO kau!!” ucapnya dan mengelus2 keningnya.
“yak!!!...mau kmn kau? Knp kau tdk jaga toko?” tanyaku.
“hari sabtu toko tutup lebih awal...aku mau mengunjungi tempat kerjaku sebelumnya....kau mau ikut?” tanyanya.
Wah...ide bagus, dengan begitu aku bisa mengetahui keburukannya di tempat kerjanya yg dulu. Jadi aku nanti punya alasan untuk memecatnya.
“yak!!...knp kau senyum2 sndri? Kau mau ikut atau tdk?” tanyanya.
“ne...tp kau yg bayar,, aku tdk punya uang” jawabku santai.

*skip : Internasional Korean Restaurant
“rasanya aku dan appa pernah kesini...waktu itu kau ada disini gak ya?” tanyaku.
“jangan celingak celinguk begitu” jawabnya

“selamat datang..ma’af saat ini kami sedang persiapan buka...silahkan anda menunggu disana” sambut seorang namja paruh baya.

“pak pemilik...lama tdk bertemu” sapanya.
“Donghae...kau rupanya...apa yg kau lakukan disini?” tanya orang itu dg ketus.
“aku ingin memberitahumu tempat kerjaku sekarang” jawabnya.
“paling2 kau sebentar lg jg akan di pecat...buang2 waktu saja” ujar pemilik restourant kemudian pergi meninggalkan kami.

Hihihi...ternyata dr dulu sikapnya memang buruk.
“yo...kau masih sering pindah tempat kerja ya Fishy” ujar seorang namja saat melihat Donghae.
“mwo? Kau masih kerja disini Mochi?” balasnya.
Fishy? Mochi? Apa itu?

“jangan panggil aku Mochi” seru namja itu.
“Bwahahaha......Fishy katanya...hahaha....yg satu lg orangnya agak bule tp namanya Mochi...ahahaha” aku tdk bisa menahan tawa saat menyadari kalau Fishy dan Mochi adalah julukan untuk mereka.
“tumben kau bawa yeoja...keliatannya dia gak sopan” ujar namja si teman Donghae.
“dia anak pemilik restourant tempat bekerjaku sekarang”
“oh...Donghae,, lama tdk bertemu,, ohya..kami ada menu baru yg utk musim panas ini” ujar koki2 junior itu.
“perlihatkan padaku!!” perintahnya.

Eh...mereka itu menghormatinya atau takut padanya?
“kok begini..seharusnya mereka gak suka padanya” gumamku.
“maksudmu Donghae? Kudengar ia pindah krn sering buat masalah di tempat kerjanya”
“aku sih memang kesal pdnya,, tp koki2 junior itu sangat kagum pdnya...mulut dan sikapnya yg angkuh itu jg bikin pak pemilik kesal padanya...krn kesal..aku mencoba mengusirnya dr sini” lanjut si Mochi.
Orang seperti itu wajar saja kalau di benci..tapi kalau sekarang aku mengeluarkannya.......
“kau pasti dibuat kesal oleh orang itu kan?” tanya si Mochi membuyarkan lamunanku seraya menyentuh bahu kiriku dg tangannya.
“biar kuperkenalkan diriku dulu...Henry Lau imnida...aku orang Kanada,, tp kakekku orang Korea..kau sendiri?” tanyanya.
“Kim Jae Woon imnida..kayaknya sih aku orang Korea asli” jawabku.

“Jae Woon nama yg bagus..nggak baik ngobrol sambil berdiri,, gimana kalau sambil minum teh?” ajaknya seraya memelukku dr belakang.
“lepaskan!!” ujarku.
Tiba2 Donghae datang dan berusaha melepas pelukan Henry dr tubuhku. Krn itu tdk sengaja pula tubuhku terhempas dan tak sengaja menyenggol vas bunga dibelakangku. Dan tak sengaja pula pecahan vasnya mengenai tanganku dan menyobek telapak tangan kiriku cukup panjang.
“Jae Woon-ah,, gwenchana?” tanya Donghae yg langsung menghampiriku.
“itu...itu...darah...ouhhh” bukannya menolong. Henry malah pingsan saat melihat darah keluar.
Sekarang para koki junior itu sibuk mengurusi Henry yg pingsan.
“3 blok dr sini ada dokter yg bisa mengobati lukamu...bisa jalan?” tanya Donghae padaku.
“ahh..oohh..” kepalaku pusing, dan aku tdk bisa menjawabnya.
“payah..angkat sendiri tanganmu!!” serunya kemudian menggendong tubuhku.
“bukakan pintunya” perintahnya.

*skip : Klinik Myeongdong
“knp pakai dijahit segala?..dokter itu berlebihan” ujarku saat dalam perjalanan pulang. Tiba2 saja Donghae memberikan jaketnya padaku.
“pakailah” ucapnya.
“ani...aniyo...ehm...nanti kotor” jawabku gugup.
“sudahlah...pakai saja” perintahnya.
Bagaimana ini...kenapa aku jd malu begini?!
“mianhe...” ujarnya. Dan berjalan didepanku.
Eottoke?!....kenapa dia malah bicara seperti itu?!...perasaanku jd campur aduk kan?!

*skip : sesampainya dirumah : malam hari : ruang makan
“appa sedang kumpul dg teman2 appa..makanan sudah appa siapkan..dimakan ya?!” kubaca surat yg ditinggalkan appa di atas meja makan.
“kumpul apanya...paling jg appa sedang asyik jln2” ujarku.
“selamat makan!!” ucap Donghae.

Jadi...malam ini aku hanya berdua saja dengan Donghae? Appa ini ada2 saja.
Saat akan makan, aku kesusahan memegang sumpitnya. Jadi kuletakkan kembali sumpitnya dan beranjak berdiri.
“ada apa?” tanyanya.
“aku nggak bisa pakai sumpitnya” jawabku malas.
“buka mulutmu” balasnya seraya menyodorkan makanan ke arahku.

Situasi apa ini?...Seolah kami...Ada apa dg ku sih?!...Dari td berlebihan gini?!
“kalau tanganmu gak cepet sembuh..restourant bs kerepotan” ujarnya membuyarkan lamunanku.

“PLAKK” kutepis tangannya.
“wae..waeyo?...” tanyanya.

****Ting..Tong****
“ada tamu” ujarku beralasan dan berjalan ke arah pintu depan.
Kenapa saat kurasa dia baik, ternyata kebaikannya hanya demi restourant. Rugi aku berdebar-debar karena dia.

“Jae Woon-ah!!!!”
Seru tamu itu seraya memelukku saat aku membukakan pintu.
“Kyaaa....” teriakku dan segera melepas pelukan Henry.
“knp kau kemari?” tanyaku pdnya.
“utk menjenguk keadaanmu dan minta ma’af pd orangtuamu” jawabnya.
“appaku sdg keluar,, kalo eommaku sdh tiada” ujarku.
“UWAAA...tinggal berdua saja dg yeoja SMA...dasar namja mesum” ucapnya saat melihat Donghae menghampiriku.
“aku Cuma menginap disini karena di suruh appa-nya” jawab Donghae santai.
“oohh....Jae Woon,, tanganmu eottoke?” tanya Henry pdku.
“Cuma dijahit sedikit...bukan masalah besar” jawabku seraya menunjukkan tanganku yg diperban.
Tapi tiba2 Henry menggenggam tanganku dan mengecupnya.
“appoyo?!” tanyanya.
“aa...ani..” jawabku dan melepas genggamannya.
Melihat hal itu Donghae kembali ke dalam dan masuk kekamarnya. Aku malas memperdulikannya. Yang aku inginkan hanya aku diperlakukan seperti wanita.

*skip : 3 hari kemudian : sore
“lagi2 kau menyisakan bekalmu...kemarin2 jg” keluh Donghae.
“itu krn kau memasukkan banyak gorengan di dlmnya” jawabku.
“oi cakkaman...aku blm selesai” ucapnya sedikit berteriak saat aku akan keluar.
“aku buru2,, teman2ku menunggu” jawabku.
Saat membuka pintu tiba di hadapanku sudah ada Henry dan lagi2 ia mencoba untuk  memelukku. Untungnya aku sudah hafal dan bisa menghindar.

“jebal Henry-ssi,, jangan lakukan itu lagi” ujarku.
“tapi aku kan merindukanmu Jae Woon-ah” jawabnya.
“eh...kenalanmu dtg lagi?” tanya appa saat tahu aku sdg berbincang dg seseorang.
“lho...lho...Henry?!...lama tdk bertemu ya?!” ujar appa saat tahu kenalanku adl Henry.
“heh?” ucap ku dan Donghae kompak.
“eh...Kim Jae Woon....” Henry menoleh pdku.
“jd ia putri Jae Jong-nim?” tanya Henry bingung.
“ia...dia putriku” jawab appa.
“kok tdk mirip dg-mu?” tanya Henry.

Chapter 1 END – next Chapter 2
Be Good Reader!! Don't be Dark Reader
After Read,, Leave Your Comment^^v
HARGAI AUTHOR *\(^.^)/*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar