Jumat, 08 Februari 2013

FanFiction - Memories of Love [chapter 4]

Author : nadira/hedgehog
Rating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre : Romance, sad, and others
NB : banyak typo dimana2!!
No Copas,, No Plagiat
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT

Main cast :
Park Minyoung
Lee Donghae
Cho Gaeul (Minyoung’s bestfriend)

Second cast :
Cho Kyuhyun (Gaeul’s oldbrother)
Park Jungsoo (Minyoung’s oldbrother)
Lee Hyorin (Donghae’s oldsister)
Shin Hyesung (Hyorin’s bestfriend/Donghae’s exgirlfriend)

*skip : klinik sekolah : 15 kemudian

Hemm...bau apa ini...aku dimana....
Perlahan2 aku mulai membuka kedua mataku. Kali ini kulihat Minyoung di hadapanku dg wajah cemasnya.
“oppa...kau sudah bangun?” tanyanya.
“neo gwenchana Hae-ah?” kali ini Eunhyuk yang bertanya.
Aku tdk bisa menjawab pertanyaan mereka. Kepalaku benar masih terasa sakit.
“oppa....kita ke rumah sakit ne?!...kau terlihat pucat sekali” ujar Minyoung.
Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan.
“jangan keras kepala Hae-ah,, akan ku telpon RS sekarang” ucap Eunhyuk.
Langsung saja kupegang tangan Eunhyuk yang saat itu ada disampingku.
“aku...baik....baik....saja” jawabku terputus2.
“kali ini jangan keras kepala!!” ujar Eunhyuk kemudian melepas tanganku dan ia langsung menelpon rumah sakit.
“oppa.......” seru Minyoung seraya menangis.
“jangan menangis chagi.....aku hanya sakit biasa” jawabku memaksakan tersenyum.
Minyoung mengabaikan ucapanku, ia masih terus menangis.
Aku tak bisa berkata banyak. Aku lelah. Aku ingin tidur.

*skip : RS Samsung Medical Center : ruang perwatan
Kali ini dimana lagi aku...kenapa bau obatnya sangat menyengat.
Aku kembali membuka mataku perlahan. Kulihat Minyoung dan Eunhyuk.
Saat aku mencoba bangun, tubuhku serasa sangat sakit. Sampai2 Eunhyuk harus membantuku untuk duduk.
“kau knp Hae-ah?” tanya Eunhyuk.
“aku tdk knp2 Hyuk-ah....hanya tdk enak badan saja” jawabku.
“oppa.....kalau kau merasa sakit,, lbh baik tdk usah sekolah,, skr kau malah jadi seperti ini” ujar Minyoung.
“nan gwenchana Minyoung-ah” jawabku seraya tersenyum dan mengacak2 rambutnya lembut.
“kumohon jaga kesehatanmu oppa...aku tdk mau kau sakit” ucapnya.
“ne chagi” balasku.
“eheemmm....ehemmm” seru Eunhyuk memutus percakapan kami.
“wae Hyuk-ah,, kau cemburu pd kami eoh?” ledekku.
“aniyo.....ohya,, td noonamu sudah kuhubungi,, sehabis kuliah baru dia akan kemari” jelasnya.
“ahh...ne,, gomawo Hyuk-ah” balasku.
“kau kembalilah kesekolah Minyoung-ah...sementara biar aku yang menjaganya...nanti sepulang sekolah baru kau mampir lagi” usul Eunhyuk.
“tapi oppa....”
“tak ada tapi2an....kha,, pulanglah...aku sdh baikan” ujarku memutus ucapan Minyoung.
“geurae....jaga dirimu baik2 oppa...nnti aku pasti kemari lg....Eunhyuk oppa, aku titip Donghae oppa ne?!” ucap Minyoung.
“ne....jaljayo chagi” ujarku.

*skip : 19.00 KST : RS Samsung Medical Center
“Hae-ah....kau baik2 saja?” tanya Hyorin noona saat masuk kekamarku. Ku tengok dibelakangnya sudah ada Kyuhyun oppa dan Hyesung noona.
“ne noona...aku hanya tdk enak badan saja tadi” jawabku.
“kalau gitu makanlah dulu...ini aku bawakan bubur....ini,, kau juga ku bawakan jjajangmyeon” ujar Hyorin noona sembari memberikan bungkusan makanan pada Eunhyuk.
“noona...kau tdk bawa minum eoh?” tanyaku.
“OMO...aku lupa” jawabnya seraya menepuk keningnya.
“cakkaman,, aku belikan dulu....chagi,, kajja...antar aku beli minum” ujatnya sambil menggandeng tangan Khuhyun oppa kemudian keluar untuk membeli minum.
Lee Donghae POV END

*skip : 10 menit kemudian : RS Samsung Medical Center
Park Minyoung POV
Aisshh...seragamku jadi basah begini.....kenapa tiba2 saja hujan sih?! Aku pun segera berlari masuk ke RS setelah membayar uang taksi. Kuseka seragamku dengan sapu tangan yang kubawa sebelum masuk ke dalam. Untung saja besok libur, aku jd tdk perlu repot2 mengeringkannya.
Setelah menyeka aku segera masuk dan menuju ruangan dimana Donghae oppa di rawat. Saat menuju kamar Donghae oppa tak sengaja dr jarak yang cukup jauh aku melihat Kyuhyun oppa bergandengan tangan dengan seseorang. Itu pasti Yeojachingunya yang kemarin, tapi ada urusan apa di disini?! Diam2 aku mengikuti kemana Kyuhyun oppa akan pergi. Ini kan arah menuju ruangan Donghae oppa?
Tak lama kemudian aku melihat Kyuhyun oppa masuk ke dalam ruangan Donghae oppa. Aku tak mengikutinya masuk. Aku memilih bersembunyi di dekat pintu. Kudengar suara Donghae oppa memanggil seseorang dengan noona. Lebih tepatnya HYORIN noona.
Mwo? Hyorin eonni adalah saudara Donghae oppa? Berarti Donghae oppa adalah adik dr yeoja yang sudah merebut Kyuhyun oppa dariku?
Aku masih tdk percaya dengan apa yang kudengar, aku pun memutuskan masuk kedalam. Saat di dalam aku benar2 tidak percaya dengan yang kulihat. Seorang yeoja yang kuyakini bukan noona-nya sedang asyik menyuapinya. Mereka terlihat mesra. Aku segera berlari keluar ruangannya. Tak kuhiraukan suara Donghae oppa yang menyuruhku berhenti.
Park Minyoung POV END

Lee Donghae POV
Aku segera turun dari kasurku. Kulepas infus yang menancap ditanganku dengan kasar. Aku segera berlari mengejar Minyoung. Kuabaikan teriakan mereka yang menyuruhku kembali masuk. Kuabaikan pula keadaanku saat ini. Minyoung lebih penting.
Sekarang aku berusaha mengejar Minyoung sekuat tenaga. Hujan diluar mengguyur tubuhku yang berusaha tetap mengejarnya. Hingga akhirnya aku berhasil menahan tangan Minyoung.
“lepaskan tanganku....kau PENGKHIANAT!!!” ujarnya sambil menangis dan seraya berusaha melepas genggaman tanganku.
“dengarkan dulu penjelasanku....ayo kita masuk,, hujan sangat deras” jawabku terengah2,, tenaga ku serasa habis.
“SHIRO!!!....pergi kau” ia tetap berusaha melepas tangannya. Aku pun segera memeluknya. Semakin ia berusaha melepas semakin erat pelukanku.
“LEPASKAN....LEPASKAN” ia kembali memberontak.
“kumohon...dengarkan dulu penjelasanku”
“buat apa aku mendengar penjelasanmu? Kalian semua sudah membohongiku!!” akhirnya ia berhenti memberontak dan terduduk lemas dijalan. Aku berjongkok dan kembali memeluknya.
“kau bersekongkol dengan semuanya agar mempermainkanku hah? Dan siapa yeoja itu? selingkuhanmu eoh?” tanyanya masih dengan air mata yang terus keluar dari matanya.
“kita masuk dulu.....aku tdk mau kau sakit krn kehujanan” ajakku.
“SHIRO!!!....jelaskan padaku sekarang!!!” pintanya.
“aku tdk mengerti yang kau maksud chagi....tp yeoja itu adalah mantanku dulu, Hyesung noona, kami sdh tdk ada hubungan apa2, percayalah, td dia hanya menyuapiku saja” jelasku.
“lalu? kau bersekongkol untuk mempermainkanku dengan Hyorin eonni eoh?” tanyanya lagi.
“bersekongkol spt apa? Dan....bagaimana kau bisa tau nama noonaku?” tanyaku bingung.
“jangan pura2 tak tahu...kau bersekongkol dengannya agar Kyuhyun oppa menjauhikukan?” ucapnya.
“aku benar2 tdk tahu....ayo kita masuk saja kujelaskan di dalam” ajakku.
Saat akan berdiri lagi2 kepalaku terasa sangat sakit. Hingga aku kembali terduduk di jalan.
“oppa...oppa...gwenchanayo?” tanya Minyoung dengan cemas. Aku diam, tak menjawab.
“oppa...tanganmu berdarah.....oppa,, jawab aku” ucapnya. Aku tdk bisa berkata apa2. Aku hanya bisa memegang kepalaku yang terasa sakit.
“hidungmu oppa...hidung berdarah....Tolong..siapapun Tolong kami...Tolong...To.....” aku tidak bisa mendengar suara Minyoung. Dan tak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya.

*skip : 3hari kemudian : RS Samsung Medical Center ICU Room
“Hae-ah..kau sudah sadar?” tanya Hyorin noona saat melihat membuka mata. Ku sadarkan diriku, lagi2 dibalut oleh infus dan alat bantu penafasan.
Belum sempat aku menjawab, ia sudah keluar, dan sekarang ganti Minyoung masuk ke dalam.
“Oppa...mianhe....gara2 aku kau jadi seperti ini...akupun sudah mendapat penjelasan dr mereka semua” ujarnya seraya menangis. Aku tak menjawabnya. Ku raih tangannya dan ku taruh di dadaku.
“knp kau tdk menceritakan perihal sakitmu oppa? Kami semua sudah tau sekarang” jelasnya.
Aku tak bisa menjawabnya. Hanya mampu mengekspresikan perasaanku lewat air mata.
Ia mengusap air mataku dengan lembut.
“jangan menangis oppa.....mianhe,, jeongmal mianhe” ucapnya lagi.
“lebih baik kita putus saja Minyoung-ah...aku tdk mau menyakitimu” ujarku pelan. Tenaga belum benar2 pulih.
“aniyo....aku tdk akan meninggalkanmu....biarkan aku ikut merasakan sakit yang kau rasakan” jawabnya.
“jangan keras kepala....aku tdk akan bisa membahagiakanmu lagi” ucapku.
“shiro....bersamamu sudah merupakan kebahagian untukku” ujarnya bersikeras menentang ucapanku.
“kau pasti bisa sembuh oppa...pasti” lanjutnya.
Aku kembali menangis. Tak kusangkan jika Minyoung akan mencintaiku setulus ini.
“sudah oppa...jangan menangis lagi....”
“kutinggal sebentar ne oppa...eomma dan appamu ingin melihat keadaanmu” lanjutnya kemudian keluar.
Sekarang appa dan eomma sudah disampingku. Mereka berdua menangis.
“mianhe Hae-ah,, kami menyesal tdk bisa menjagamu dg baik.....mianhe” ujar appa. Baru kali ini aku melihat appa dan eomma menangis.
“kami memang orangtua yang tdk berguna....knp harus kau? Knp tdk kami saja yg di posisimu” ucap appa lagi. Kulihat eomma yang hanya sanggup menangis.
“aniyo....aku saja yg salah,, tdk bisa menjadi anak yang berbakti pada appa dan eomma” jawabku.
Kali ini appa dan eomma hanya sanggup menangis. Tdk menanggapi ucapanku lagi.
Lee Donghae POV END

*skip : 1 bulan kemudian : gereja Angelican Cathedral
Park Minyoung POV
Disini esok hari kami akan mengikat cinta suci kami. Ya.....seminggu setelah keluar RS, Donghae oppa melamarku. Meskipun appa ragu karena tahu akan perihal sakit yang diderita Donghae oppa, aku tetap meyakinkan appa kalau aku pasti bahagia. Dan appa pun tak ragu lagi. Kedua belah pihak, baik appa dan eomma Donghae oppa maupun appa dan eomma ku merestui hubungan kami. Jadilah kami memutuskan untuk segera menikah.
Persiapannya tdk banyak, karena kami hanya mengundang kerabat dekat kami saja. Aku ingin pernikahan yang sederhana, tetapi tak mengurangi kesakralannya.
“kau suka dengn dekorasinya?” tanya Donghae oppa membuyarkan lamunanku.
“ne oppa...aku suka dekorasinya...dominan putih dan mawar putih disekitarnya...seperti warna salju” jawabku.
“aku pun menunggu datangnya salju pertamaku” ucapnya sedikit dengan raut wajah kekecewaan.
“kau pasti bisa melihat salju pertamamu oppa...ani....bukan hanya pertama, tapi seterusnya” ujarku.
“ne...gomawo” jawabny seraya mencium keningku.
“ohya...ada hadiah yang mau kuberikan untukmu” lanjutnya.
“apa oppa? Dr td aku tdk melihatmu membawa hadiah,, apakah hadiahnya dimobil?” tanyaku.
“ani....tp ada syaratnya kalau kau mau hadiahnya” ucapnya.
“apa itu?” tanyaku penasaran.
“pakai ini” jelasnya seraya mengeluarkan penutup mata berwarna biru.
“hanya itu saja....oke!!” aku pun mengambil penutup mata dan memasangnya. Kemudian Donghae oppa menuntunku masuk ke dalam mobilnya. Di perjalanan aku tertidur karena lelah dan mengantuk.

*skip : a place that still kept in secret
Setelah memarkir mobil yang entah dimana, Donghae oppa menuntun turun dan berjalan. Aku sempat mendengar ia membuka pintu, tapi tidak mengajakku masuk.
“lepaskan penutup matamu” ujarnya.
“ini.....ini.....untukku?” tanyaku tak percaya.
“ne....rumah kecil ini adalah hadiah pernikahanku untukmu” jawabnya.
Aku pun tak sabar untuk masuk ke dalam. Sesampainya di dalam tak hentinya2 aku mengagumi dekorasi indah rumah ini.
Rumah ini memang tdk besar, tapi indah. Ada 2 kamar dilantai atas, setiap kamar memiliki kamar mandi masing2. Ada ruangan untuk bersantai yang menghadap keluar, serta taman kecil yang dipenuhi mawar putih.
Dilantai bawah terdapat dapur, ruang makan, ruang keluarga, 1 kamar tidur, dan 1 kamar mandi, dan juga kolam renang kecil.
“oppa....ini bagus sekali” ujarku kemudian memeluknya.
“kau suka....mianhe kalau tdk sebesar rumahmu,, uangku tdk cukup untuk membelinya” jelasnya.
“aniyo oppa...ini sangat bagus....dr mana kau mendapat uang sebanyak ini?” tanyaku heran.
“uang sakuku tdk sedikit...ingat!! aku putra pemilik Hyundai” jawabnya seraya tersenyum dan mengusap rambutku pelan.
“ne...dasar sombong kau” ucapku.
“kajja kita pulang....bsk pasti akan menjadi hari yang melelahkan” ajaknya.
Donghae oppa pun mengantarku pulang sebelum akhirnya dia sendiri pulang kerumahnya.
Park Minyoung POV END

*skip : the next day : 10.00 KST : gereja Angelican Cathedral
Author POV
Dengan dibalut gaun dan jas serba putih, Donghae dan Minyoung mengucap janji setia mereka di depan pendeta,, saksi,, serta tamu yang hadir. Tak henti2nya kedua mempelai mengumbar senyum bahagia mereka pada semua orang yang hadir di pernikahan mereka.
Pernikahan yang sederhana itu tetap tak mengurangi kebahagiaan mereka. Semua para tamu undangan pun tak luput memberikan selamat serta do’a pada Donghae dan Minyoung.
Author POV END

*skip : rumah baru : 19.19 KST
Lee Donghae POV
“chagi....kajja kita tidur....aku lelah” ajakku seraya menaruh tubuhku dikasur.
“ini...minum obatmu dulu...baru tidur” uajrnya kemudian memberikanku obat dan air putih.
Setelah minum obat, Minyoung naik kekasur dan tidur disampingku. Kupeluk tubuhnya dari belakang.
“oppa....kau sangat mencintaiku kan?” tanyanya.
Kontan langsung kubalik tubuhnya agar menghadapku.
“knp kau bertanya seperti itu...tentu saja aku mencintaimu...sangat mencintaimu” jelasku seraya mengecup keningnya.
“kalau begitu....ayo kita lakukan ‘itu’,, apakah kau tdk mau memberi orangtua kita cucu?” ajaknya dengan wajah memerah.
“kau malu eoh?...hehe,, tanpa kau suruh pun aku akan melakukan ‘itu’ untukmu...tapi tdk untuk anak...kau masih harus sekolah” jawabku.
“aku sudah bicara dengan appa dan eomma,, aku akan meneruskan sekolah dengan homeschooling....dan mereka setuju...lg pula aku kan memang murid yang cerdas oppa” jelasnya.
“geurae....tapi kau sungguh2 dg ucapanmu? Aku mgkn tdk bisa hidup lama lagi” ujarku.
“aniyo oppa...jangan katakan itu lagi....aku sudah memutuskan,, aku tdk akan menyesalinya” jawabnya.
“baiklah...kajja kita mulai” ucapku. Saat akan membuka pakaiannya ia malah menutupi wajahnya.
“knp kau tutupi wajahmu?” tanyaku.
“aku malu oppa” jawabnya.
“lucu sekali...kau yang mengajak,, tp kau juga yg malu”
Akhirnya perlahan2 aku mulai mencium bibirnya. Dan ************you know what they do in their first night as a couple************
Lee Donghae POV END

*skip : keesokan harinya
Park Minyoung POV
Kubuka mataku perlahan....rupanya sudah pagi. Saat akan bangun, tangan Donghae oppa tiba2 kembali memelukku.
“chagi....biarkan aku bangun” ucapku.
Saat akan melepas pelukannya, kulihat wajah Donghae oppa pucat. Kusentuh keningnya. Ternyata panas.
“oppa...kau sakit?” tanyaku. Ia hanya menggelengkan kepalanya.
Akupun melepaskan pelukannya dan berganti pakaian. Ku bantu juga Donghae oppa mengganti pakaiannya. Kutelpon taksi.

*skip : RS seoul national university
“suamiku tdk apa kan uisha?” tanyaku saat uisha keluar dr ruangan Donghae oppa diperiksa.
“pendarahan di otaknya semakin parah....keadaannya pun tdk menentu....dia harus di rawat” jelas uisha.
Aku tdk bisa menyembunyikan kesedihanku.
“yang tabah nyonya Lee” ujar uisha kemudian berlalu dr hadapanku.
Kuusap air mataku sebelum kembali keruangan Donghae oppa, aku tdk mau ia khawatir.
“kau habis menangis eoh?” ujarnya saat aku mendekatinya.
“aniyo...td aku kelilipan...ohya oppa,, uisha bilang kau harus dirawat di RS” jelasku.
“SHIRO...aku tdk suka berlama2 dirumah sakit” bantahnya.
“jangan keras kepala oppa.....dengarkan ucapanku” ujarku.
“ani...aku tdk mau mendengarkan ucapanmu...” bantahnya lagi.
“aigoo.....suamiku benar2 keras kepala...geurae,, tapi kau harus menuruti ucapanku dan uisha” jawabku.
“ne....istriku memang pengertian” ujarnya.
Aku pun kemudian menuju ruangan uisha. Setelah mendiskusikan dengan uisha, 2 hari berikutnya Donghae oppa sudah boleh pulang.
Park Minyoung POV END

*skip : 2 hari kemudian : 10.00 KST
Lee Donghae POV
“pakailah ini” ujar Minyoung seraya memberikanku syal, penutup telinga dan sarung tangan.
“wae? Skr bukan musim dingin....cukup syal saja chagi” jawabku.
“sekarang musim gugur sudah hampir mendekati musim dingin chagi....kau tdk tahu betapa dinginnya udara di luar” jelasnya.
“ne.....cerewet sekali anaeku ini” jawabku kemudian menuruti Minyoung untuk mengenakan syal, sarung tangan dan penutup telinga.

*skip : dirumah : 10.45 KST
“leganya sudah dirumah....chagi,, tolong nyalakan penghangat ne?!” pintaku.
“ne...cakkaman” jawabnya.
Setelah menyalakan penghangat ruangan, aku dan Minyoung bersantai di ruang keluarga.
“chagi...saat aku dirumah sakit kemarin,, kau tdk memberitahu keluargaku kan?!” tanyaku memulai pembicaraan.
“aniyo....aku tdk mau membuat mereka khawatir” jawabnya kemudian menyandarkan kepalanya di pundakku. Kurangkul tubuhnya dr samping.
“gomawo chagi....mianhe membuatku menderita seperti ini....di umurmu yang baru 15tahun” ujarku.
“aku bahagia oppa....tdk sedikitpun aku merasa menderita krn mu” jelasnya.
“aku benar2 beruntung memilikimu” ucapku dan mempererat pelukanku. Kuhadapkan tubuhnya agar mengarah padaku. Ia hanya menunduk. Kuangkat dagunya, kukecup bibirnya. Cukup lama kami berciuman, akhirnya kubopong tubuhnya ke dalam kamar. Dan ************you know what they do in as a couple************
Lee Donghae POV END

*skip : 3 minggu kemudian : RS seoul national university
Park Minyoung POV
“sudah ada tanda2nya?” tanya Donghae oppa.
“blm ada oppa....mana ada orang hamil secepat itu oppa” jawabku.
Akhir2 ini Donghae sering bolak balik masuk RS karena keadaannya yang tidak menentu. Tubuhnya semakin kurus. Wajahnya pun pucat. Aku pun semakin sering berbohong pada keluarga kami kalau Donghae oppa baik2 saja.
“besok aku sudah keluar RS....blh aku minta sesuatu padamu” pintaku.
“apa itu?” tanyanya.
“buatkan aku sup rumput laut” jawabku.
“untuk apa? Ulangtahunmu kan sudah lewat” balasnya.
“sudahlah...buatkan saja...oke?!” ujarku.
“ne...”
“sekarang oppa tidurlah.....minum obatmu dulu jangan lupa” lanjutnya.
Setelah minum obat, aku segera membaringkan tubuhku.

*skip : keesokan siangnya : kediaman Lee Donghae : ruang makan
“ini makanlah....habis itu jangan lupa minum obat” ujar Minyoung saat menaruh sup rumput laut di atas meja.
“saengil cukkae hamnida Minyoung-ah” ujarku seraya mengeluarkan bungkusan kecil.
“ini ulangtahunku?” tanyanya lalu berdiri untuk melihat kalender.
Terdapat lingkaran merah muda tepat pada tanggal 10 Desember.
“oppa...kau ingat ulang tahunku eoh?” tanyanya.
“geureom!!!....cepat buka” jawabku.
Minyoung pun mengambil hadiahku dan membukanya.
“ini cantik oppa...sangat cantik” ucapnya saat melihat hadiah kalung pemberianku.
“sini kupakaikan” ujarku.
Kemudian Minyoung berjongkok di depanku dan membelakangiku. Ia mengankat rambutnya agar membuatku lebih mudah saat memasang kalungnya.
“dr mana kau mendapatkan kalung ini oppa?” tanyanya.
“aku titip suster yang merawatku dirumah sakit untuk membelinya” jelasku.
“gomawo oppa” jawabny kemudian memelukku.

Ting...tong....
Tak lama kemudian pintu rumah berbunyi.
“tolong bukakan pintu Minyoung-ah” seruku.
“ne...”
“nuguya??” ujarnya saat membuka pintu.
“saengil cukkae hamnida..... saengil cukkae hamnida....saranghaeyo Lee Minyoung.... saengil cukkae hamnida”
“kalian.......” ujar Minyoung seraya menangis. Aku segera menghampiri dan memeluknya.
“jangan menangis Minyoung-ah.....ini kan ulangtahunmu” ujar Gaeul.
“gomawo...ternyata kalian semua masih ingat ulangtahunku” jawabnya.
Segera kusuruh appa, eomma, eommoni, abeoji, Gaeul-ah, Jungsoo hyung, Hyorin noona, dan Kyuhyun hyung untuk masuk.

“di dalam rasanya lebih hangat” ujar Hyorin noona.
“geureom...sebentar lagi kan sudah musim dingin chagi” jawab Kyuhyun hyung.
“Jungsoo-ah, tolong ambil piring...ayo kita makan....” perintah eommoni.
Jungsoo hyung segera menuju dapur disusul Gaeul untuk mengambil peralatan makan.
Hari ini semua keluarga berkumpul bersama. Benar2 hari yang membahagiakan. Aku sungguh tak mengira bisa merasakan momen seperti ini.

*skip : 23.00 KST
“kami pulang dulu chagi....jaga kesehatanmu baik2” nasehat eomma padaku dan Minyoung.
“ne...kalian hati2lah di jalan” ujar Minyoung.
Setelah mengantar mereka sampai depan, aku mengajak Minyoung masuk.
“kajja kita tidur oppa” ajak Minyoung.
“ne...” akupun mengikutinya berbaring dikasur.
Minyoung tidur membelakangiku, membiarkanku agar bisa memeluknya.
“gomawo oppa....aku tak akan melupakan kejadian hari ini” uajrnya.
“ne...tidurlah,, sudah malam” jawabku.
Hari ini aku sangat berterima kasih pada Tuhan. Karena ia telah menyisipkan sebagian kebahagiaan ke dalam sisa hidupku.

*skip : 1 minggu kemudian
“oppa....buka pintunya” ujar Minyoung menggedor pintu kamar mandi.
Aku tak menjawabnya, aku berusaha untuk menahan sakit di kepalaku.
“oppa....jawab aku....atau kudobrak pintunya” ancamnya.
“ani....aku....hanya sedang...mandi” jawabku sedikit terengah2. Kunyalakan kran air agar Minyoung tak mendengar apa yang terjadi di dalam. Sekarang aku benar2 bermandikan peluh.
Tak lama kemudian Minyoung sudah masuk ke dalam. Entah dengan cara apa.
“oppa....knp kau seperti ini?” ujarnya saat melihat kondisiku.
Minyoung kemudian membopong tubuhku keluar dan membaringkanku di kasur. Ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi RS untuk mengirim ambulans.
Lee Donghae POV END

*skip : 3 hari kemudian : RS seoul national university : ruang perawatan
Park Minyoung POV
“oppa....kumohon,, jika kau sakit,, bilanglah sakit,, jangan kau rasakan sakitmu sendiri,, biarkan aku ikut merasakannya” ujarku.
“ne.....ohya,, kau kemari tdk membawa makanan eoh? Aku lapar” ucapnya.
“dasar kau...sebentar lagi eomma,, appa,, eommoni dan abeoji akan datang...mereka bilang akan membawakanmu makanan” jelasku.
“ne....Minyoung-ah,, apa salju sudah turun?” tanyanya.
“belum oppa....tp sepertinya sebentar lagi salju akan turun” jawabku.
Tiba2 saja aku merasakan perutku sangat sakit. Aku pun segera masuk ke kamar mandi. Serasa ingin muntah, tapi tidak bisa. Benar2 mual perutku saat ini.
“Minyoung-ah,, gwenchana?” tanyanya dr luar.
“gwenchana oppa...perutku hanya mual” jawabku saat keluar.
“kajja...oppa kembalilah ke kasur” lanjutku.
“mungkin kau hamil”
“periksakan saja....mumpung kau sudah di RS” lanjutnya.
“geurae” aku segera menuju bagian apotik. Kubeli 3 macam testpack yang berbeda. Kemudian aku kembali keruangan Donghae oppa.
“sudah kau periksa?” tanyanya saat melihatku masuk.
“belum oppa...ini baru kubeli” jawabku.
“palli....kau coba” ujarnya.
Lalu aku masuk ke kamar mandi.

*skip : 8 menit kemudian
“eottoke?” tanya Donghae oppa saat tahu aku sudah keluar.
“positif oppa” jawabku seraya berlari ke arahnya dan memeluknya.
“jeongmal? gomawo Minyoung-ah,, gomawo...” ujarnya dan mempererat memelukku.

“kenapa kalian berpelukan seperti itu?” tanya eomma saat masuk. Kemudian kulihat appa, eommoni, dan abeoji masuk ke dalam.
“Minyoung hamil emmoni” jawab Donghae oppa dengan wajah sumringah.
“jeongmal? oohh...cukkae chagi....cukkae” ujar eomma.
Sekarang mereka bergantian memelukku. Aku tak kalah gembiranya dengan mereka. Sekarang ditubuhku sudah ada Donghae junior.

Malamnya semua Hyorin eonni, Kyuhyun oppa, Jungsoo oppa, Gaeul-ah, Eunhyuk oppa dan Yuri eonni (yeojachingu Eunhyuk oppa) datang ke RS hanya untuk sekedar memberiku selamat atas kehamilanku. Aku benar2 beruntung dikelilingi orang2 yang mencintaiku.

*skip : 24 Desember malam hari
Kami semua berkumpul di RS untuk merayakan malam natal dengan Donghae oppa. Semua bersuka cita. Tak lupa kami berdo’a bersama untuk kesembuhan Donghae oppa dan kehamilanku.
Park Minyoung POV END

*skip ; keesokan paginya : 25 Desember
Lee Donghae POV
“Minyoung-ah....ireona...palli” seru ku mengguncang2 tubuh Minyoung yang ada disampingku.
“erggh..wae oppa?” jawabnya.
“salju....salju sudah turun” ujarku menunjuk keluar jendela.
“ne...kau benar oppa” balasnya.
“palli....kenakan jaketmu...kita keluar” ucapku.
“aniyo...diluar sangat dingin...kau tdk boleh keluar”
“lagipula sebentar lagi keluarga kita akan datang...aku pasti dimarahi hbs2an kalau mengajakmu keluar” lanjutnya.
“jebal!!!!.........just once!!!!” pintaku seraya memeluknya.
“kutanyakan uisha dulu” jawabnya.
Minyoung pun keluar kamar untuk meminta ijin pada uisha. 10 menit kemudian ia sudah kembali lagi.
“cepat...kenakan ini....tapi ingat!!! hanya sebentar saja” ucapnya.
“asyikk!!!” aku pun dengan segera mengenakan jaket tebal, dengan syal, penutup telinga, serta sarung tangan.
Lee Donghae POV END

*skip : diluar
Park Minyoung POV
“indahnya.......ini salju pertamaku....ini salju pertamaku” ujar Donghae oppa dengan gembira. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya yang seperti anak kecil itu.

From : eomma
Neo eodisso chagi? Kami semua menunggumu di sini.

To : eomma
Cakkaman eomma, Donghae oppa masih bermain salju, sebentar lagi kami kesana. (sent)

Akhirnya setelah lelah bermain salju, ia menghampiriku dan duduk disampingku. Ia menyandarkan kepalanya di bahuku.
“haengbokkeyo....tapi aku juga lelah” ucapnya.
Saat aku menoleh, kulihat hidung Donghae oppa mengeluarkan darah.
“oppa...oppa....gwenchana?” aku mengguncang2 tubuhnya. Tapi Donghae oppa tak menjawab, ia pingsan.
Aku pun segera memanggil perawat.
Park Minyoung POV END

Author POV
Kemudian uisha dan perawat membawa Donghae ke dalam ICU room. Minyoung dan semua keluarganya tidak diperbolehkan untuk masuk. Mereka menunggu dengan cemas.
Tak lama kemudian uisha keluar.
“ma’af nyonya Lee,, kami tidak bisa menyelamatkan suami anda” ujar uisha. Seketika semua menangis disertai rasa tidak percaya.
“andwae....andwae....bukan seperti ini....kau pasti salah,, aku istrinya,, jd aku tahu dia pasti masih hidup”
Minyoungpun menerobos masuk kedalam ruangan. Diguncang2nya tubuh Donghae.
“oppa....iroena...palli ireona....ayo kita main salju”
“oppa....jangan diamkan aku,, aku tau kau hanya berpura2....palli...bangunlah”
“oppa........jangan tinggalkan aku oppa.......”
“Tuhan...ambil juga nyawaku....biarkan aku bersama suamiku....kumohon Tuhan....” teriaknya sekali lagi dengan tangisan yang tak kunjung berhenti.
“nyonya Lee...tenanglah!!” ujar uisha.
“oppa......kumohon bangunlah!!!!” teriak Minyoung lagi kemudian dia di tarik oleh Hyorin dan Hyorinpun mencoba menenangkan Minyoung.

*skip 2 tahun kemudian
“eomma...apa sekalang appa di sulga?” tanya seorang bocah lelaki di depan nisan bertuliskan nama Lee Donghae. Wajahnya terlihat sangat mirip dengan Donghae.
“ne chagi...sekarang appamu sudah bahagia di surga” jawab sang eomma yang ternyata dia adalah Minyoung.
“boleh aku pelgi ke tempat appa? Aku lindu appa” ujar bocah itu dengan kepala tertunduk.
“kau tidak boleh bilang spt itu Minhoo-ya” tegur sang eomma.
“ne oemma....mianhe” jawab Minhoo.
“kajja kita pulang....hari sudah sore...minggu depan kita berkunjung lagi kesini...oke?!” ujar Minyoung pada anaknya.
“ne eomma...appa,, Minhoo pulang dulu...Minhoo lindu appa...dadah appa” pamitnya kemudian menggandeng tangan sang eomma dan berjalan meninggalkan makam.
Author POV END

*****THE END*****

Be Good Reader!! Don't be Dark Reader!!

After Read,, Please Leave Your Comment^^v

HARGAI AUTHOR *\(^.^)/*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar