Kamis, 07 Februari 2013

FanFiction - When Playgirl Falling in Love [chapter 5]

Author : nadira/hedgehogRating : 1-17 (enaknya berapa??)
Genre : romance, and others
NB : banyak typo dimana2....!!!!
No COPAS No PLAGIAT
COPAS?? TAKE OUT WITH FULL CREDIT

Main cast :
1. Han Gain
2. Kim YoonAh (Gain’s best friend)
3. Park Leeteuk as Leeteuk
4. Shin Yesung as Yesung
5. Lee Donghae as Donghae
6. Choi Kangin as Kangin (YoonAh’s boyfriend/husband)

Other cast :
1. Choi Siwon (Gain’s classmate in Inha University)
2. Kim Ryeowook (Gain’s Hoobae in Neul Paran High School)
3. Kim Kibum (Gain’s friendchat)
4. Cho Kyuhyun (Gain’s Hoobae in different unversity)
“oppa..ap....” belum sempat aku menyelesaikan ucapanku Donghae oppa tiba2 mencium bibirku. Ia memelukku erat. Aku membalas ciumannya. Ia mulai melumat bibirku dan dan memainkan lidahnya ke dalam mulutkua. Aku hanya bisa mengikuti gerakan lidahnya. Cukup lama kami melakukan french kiss,, hingga kemudian tangan kanan Donghae oppa masuk ke dalam kaos yang kupakai. Ia mengelus2 perutku dan terus naik kepunggungku.
Geli,, tp aku tak ingin berhenti. Donghae oppa kemudian menurunkan ciumannya ke leherku. Digigitnya leherku hingga menimbulkan bekas merah disana. Semakin lama ciumannya semakin turun, ia kini menelusuri lekuk pundakku. Tangannya perlahan membuka kaosku dan ia membalikkan tubuhku hingga sekarang aku di bawah dan ia di atasku. Donghae oppa kemudian membuka kaosnya juga, sekarang ia bertelanjang dada, sedangkan aku masih mengenakan bra. Ia makin liar bergerilya di dadaku. Aku hanya bisa melenguh dan meremas rambutnya.
Cukup lama, hingga akhirnya ia membuka seluruh bajuku dan juga bajunya, kami berdua sama2 tak ditutupi sehelai benangpun.
SKIIIPPPPP-----NO YADONG!!!!

Kami benar2 lelah setelah selesai melakukan hal itu. Donghae oppa kemudian melepas tubuhku. Aku membelakanginya dan merapatkan selimut yang menutupi tubuhku. Donghae oppa kemudian melingkarkan tangannya di perutku dan mempererat dekapannya di tubuhku. Kami tertidur tanpa mengenakan apapun lagi.

----skip : keeseokan paginya----
Errghh...aku merenggangkan tubuhku dan menoleh kebelakang. Donghae oppa msh tertidur rupanya. Saat akan beranjak dr kasur tiba2 tubuhku ditarik olehnya.
“shiro!! Biarkan aku memelukmu dulu!!” perintahnya.
“aku mau mandi oppa” rengekku.
“shiro...shiro...ayo kita lakukan lagi?!” ajaknya sambil menyeringai evil.
“andwae...kau hrs ke kantor oppa!! Kajja lepaskan pelukanmu...aku mau mandi” ujarku.
Akhirnya ia mau jg melepaskan pelukannya. Kuambil selimut kecil untuk menutupi tubuhku saat berjalan ke kamar mandi.
“chagi....aku ikut mandi dg-mu y?! Jebal..!!!” teriaknya dr luar pintu.
“andwae....nanti kau pst mcm2 lagi!!” balasku.
“dasar pelit!!!!” teriaknya lagi.
Dasar....seperti anak kecil saja tingkahnya. Setelah mandi aku lgsg menyuruhnya untuk bergantian mandi. Sambil menunggu Donghae oppa mandi, aku pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan. Saat sedang masak, tiba2 ada yg memelukku dr belakang.
“oppa...aku sedang memasak,, jgn seperti ini jebal!!” pintaku.
“andwae...td kau sdh menolak mandi dg ku,, jd aku tak akan melepaskannya skr” ujarnya.
“aiisshh,, knp kau jd....” blm sempat omonganku selesai, ia langsung membalik tubuhku, mencium bibirku sedangkan tangannya memeluk pinggangku erat.
“opp....a....le...pas....kan....ak...u....” aku tak bisa berbicara dg benar. Saat aku akan bersuara, Donghae oppa dg sigap menutup bibirku dg bibirnya. Nafasku terengah2, hingga akhirnya Donghae oppa melepaskan ciumannya.

“gomawo chagi..” ucapnya santai kemudian pergi jalan ke ruang menonton TV.
“yak...kalau kau melakukannya spt ini sekali lagi,, kubuang kau ke Sungai Han!!” kataku berteriak.
“tak mslh...saat kau membuangku,, aku akan menarik tanganmu” jawabnya santai.
“AWAS kalau kau mengulanginya,, kuadukan kau ke appa!!” teriakku.
“hahaha.....adukan saja nona cerewet!!” ujarnya.
Arrghh...dia selalu begitu. Dasar Donghae oppa namja PERVERT!!. Selesai masak, kuhidangkan makanan di meja ruang menonton TV. Kubiarkan ia makan sendiri. Aku duduk di sofa dg jarak yg jauh darinya. Kusilangkan tanganku di dada dan memalingkan wajahku agar tak menatapnya.
“ayolah chagi....jangan marah!!” rengeknya. Aku msh diam. Kena kau kukerjai.
“chagi....aku tak akan mengulanginya lg...yaksoe!!” lanjutnya.
“jeball..!!!” sambungnya. Aku tak bisa menahan tawa melihat wajah melasnya itu.
“hahaha.....kena kau,, makanya jgn mengerjaiku!!” ucapku penuh kemenangan.
“mwo?? Dasar,, AWAS kau ya?!” ujarnya.
Langsung saja Donghae oppa menggelitikku hingga aku terguling di sofa. Tubuhnya menahan tubuhku dari atas dan masih terus menggelitikku.
“oppa.....oppa....jebal....hentikan....jebal...geli oppa” pintaku pd-nya. Aku benar2 tak tahan. Aku tertawa sampai menangis.
Kemudian Donghae oppa menghentikan gerakannya. Dicium nya pipi kanan dan pipi kiriku. Tak lupa juga dikecupnya bibirku sekilas.
“aku menyukai tatapan matamu oppa” kataku yg masih dalam posisi di bawah tindihan tubuh Donghae oppa.
“aku menyukai semua yg ada padamu...SARANGHAE Gain,, jeongmal SARANGHAE” ucapnya.
“nde...nado jeongmal SARANGHAE oppa” balasku. Ganti aku yg mengecup bibirnya sekilas.
“sudah oppa...tubuhmu berat...ayo kita makan,, aku lapar” ujarku.
Kami akhirnya melanjutkan acara sarapan kami. Selesai sarapan, Donghae oppa pamit pulang. Kuantar ia keluar sampai depan pintu.
“bye bye chagi...bsk datanglah ke kantor dan bawakan aku bekal” ujarnya.
“nde oppa..jaljayo” ucapku.
Setelah menutup pintu, aku membereskan meja dan mencuci piring2 di dapur. Saat sedang mencuci piring, bel pintu berbunyi. Pasti itu Donghae oppa. Barangnya mungkin ada yang ketinggalan, batinku.
Aku segera menuju pintu. Saat aku membuka pintu, aku benar2 kaget melihat orang yang sedang berada di hadapanku. Kenapa harus dia?

“annyeong Gain-ah” sapa orang itu.
“nado annyeong......Yesung oppa” jawabku gugup.
“boleh aku masuk?” tanyanya.
“ahh...nde” ujarku bingung.
Kusuruh ia duduk dan kuambilkan ia minum, kemudian aku duduk.
“ternyata kau masih tinggal disini, aku kira kau sudah pindah” ucapnya membuyarkan lamunanku.
“aniyo..aku betah tinggal disini” balasku.
Aku benar2 gugup duduk dekat dg-nya. Aku tak tahu harus bicara apa. Banyak yg mau kutanyakan, tapi aku tak tahu harus mulai dr mana. Mulutku serasa terkunci dan tenggorokanku serasa kering.
“kau selama 2 tahun ini ada dimana oppa?” akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya.
“ahh..mianhe Gain-ah, saat aku pergi aku tak mengabarimu”
“saat aku menunggu balasan sms-mu, aku mendapat kabar kalau aku appa ku sedang sakit keras, aku langsung saja memesan tiket ke jepang krn appa dan eomma tinggal disana, aku tak sempat mengabarimu krn terburu2, disana aku hanya sempat merawat appa 2 hari, krn setelah itu appa meninggal dunia” jelasnya.
“knp kau tak balik kemari?” tanyaku.
“aku tak bisa” jawabnya.
“wae?” aku bertanya lagi.
“appa dan eomma menjodohkan dg anak teman appaku, aku tak bisa menolaknya karena itu wasiat terakhir appa sebelum ia meninggal” jawabnya.
Penjelasannya mampu membuatku sekali lagi tak bisa berkata apa2. Yesung oppa ternyata sudah menikah. Lalu, untuk apa ia kembali lg padaku kalau ia sudah menikah? Itu hanya akan membuatku semakin sakit. Mengetahui kedatangannya saja sudah membuatku sakit. Sakit krn aku tahu, aku tak mungkin bersamanya. Karena ku sudah bertunangan dan akan menikah dg orang lain.

“lalu, untuk apa kau menemuiku?” tanyaku lagi.
“aku ingin meminta kesempatan kedua darimu” jawabnya.
“kesempatan untuk apa? Kau sudah menikah, tak sadarkah kau akan hal itu?” balasku.
“aku sudah bercerai 2 bulan yang lalu” ucapnya singkat.
“mwo? Wae?” ujarku.
“eomma yg menyuruhku menceraikannya krn ternyata stlh pemeriksaan, ia ketahuan mandul, tak bisa memberi keturunan” jelasnya.
“kau tak mencintainya oppa?” tanyaku.
“kami dipertemukan bukan krn cinta, utk apa aku mencintainya? Lg pula aku sudah bercerai dg-nya” jelasnya.
“aku tau kau berbohong” ujarku setengah berbisik pada diriku sendiri.
“bagaimana Gain-ah, maukah kau memberiku kesempatan kedua?” tanyanya.
“tdk mungkin oppa, aku sudah bertunangan” jawabku dg berat hati.
“dg siapa?” tanyanya lagi.
“seseorang yang tak kenal pastinya” ujarku.
“kau sudah tak mencintaiku lagi?” tanyanya.
“mollayo....aku sudah tak yakin akan perasaanku ini” aku tak tahu harus menjawab apa, tak bisa dipungkiri aku masih mengharapkannya. Saat kami berdua diam, tiba-tiba ia berdiri. Ia berjalan ke arah pintu rumah. Aku tak mengikutinya, aku bingung dg hati dan pikiranku.

----skip : keesokan harinya, kantor----
Tok..tok..tok..
“masuklah” jawab orang itu.
“annyeong chagi, lg sibukkah?” tanyaku pd Donghae oppa.
“oh, kau rupanya, knp baru datang? Aku menunggumu dr td” jawabnya.
“mianhe chagi, aku td bangun kesiangan” ujarku beralasan.
“duduklah...cakkaman nde, aku tinggal memeriksa 1 dokumen lagi” ucapnya.
Kubuka bekal yang kubawa untuknya di meja tamu. Perlu kujelaskan agar kalian tidak bingung, ruangan kantornya termasuk lengkap dg berbagai fasilitas, semisal ruang tamu kecil dan TV, kamar mandi, meja kerja, lemari berukuran besar, serta kulkas. Bisa kalian bayangkan tentunya. Tak lama, kemudian ia menghampiriku dan mencium pipiku.
“gomawo chagi....ma’af sudah merepotkan” ujarnya lalu duduk di sampingku.
“kau tak makan chagi?” tanyanya.
“aniyo oppa,, aku sudah kenyang” jawabku beralasan.
Aku hanya melihatnya makan dg tatapan putus asa. Aku tak tahu harus memilih siapa. Aku mencintai keduanya. Tuhan...beri aku petunjukmu. Jangan membuatku memilih jalan yg salah.
“knp kau melihatku spt itu? kau sadar hah kalau ternyata calon suamimu ini tampan?” ujarnya membuyarkan lamunanku.
“hehe..PD sekali kau..sudah lanjutkan saja makanmu sana!” sahutku.
Selesai makan aku membereskan kotak bekal yang kubawa, kemudian aku pamit pulang. Donghae oppa menyuruhku untuk menemaninya sebentar, aku menolaknya karena aku mau mampir kerumah YoonAh.
“kalau begitu hati2lah dijalan, kau terlihat sedikit pucat” ujarnya menasehatiku.
“nde chagi...bye bye” ucapku.
Saat Donghae oppa membukakan pintu, aku langsung berbalik dan memeluknya. Erat...sangat erat.
“ada apa chagi? Gwenchanayo?” tanyanya bingung.
“aniyo oppa...aku hanya ingin memelukmu” jawabku.
Setelah kurasa aku cukup mendapatkan tenagaku lagi, aku melepaskan pelukanku dan pamit pulang.

----skip : rumah YoonAh----
“tumben kau datang sendiri? Mana Donghae oppa?” tanya YoonAh saat menyuruhku duduk dan menyuguhkanku minuman.
“tak bolehkah aku datang sendiri? Donghae oppa msh sibuk dg urusan kantor” sahutku.
“kau tetap saja tak berubah...pemarah!” ujarnya.
“terserah aku...YoonAh, aku mau bilang sesuatu, tp jangan bilang Donghae oppa, jebal!” pintaku.
“ada apa Gain-ah?” tanyanya.
“kemarin Yesung oppa datang kerumahku” jawabku.
“mwo? Wae? Eottoke?” tanyanya lagi.
“mollayo..ia hanya bilang kalau ia meminta kesempatan kedua untuk berbalikan dg-ku” jelasku.
“lalu kau jawab apa?” tanyanya msh penasaran.
“aku bilang aku sudah tunangan, aku harus apa YoonAh, nan eottoke?” aku balik bertanya.
“saranku hanya satu : pertahankan hubunganmu dg Donghae oppa!! Untuk kali ini, dengarkan nasihatku!!” uajrnya.

----skip : dirumah----
Masih blm ada titik terang meskipun aku sudah menceritakannya pada YoonAh. Aku malah dibuatnya semakin bingung dg nasihatnya barusan. Apa mskdnya y?! Arrgghh...dasar YoonAh, kau tak membantu sama sekali.
Tidur sajalah, kupikir besok lagi saja, aku benar2 pusing, aku butuh istirahat.

----skip : keesokan paginya di atap gedung kantor Donghae oppa----
To : chagi-ya
Datanglah ke atap kantormu, aku membutuhkanmu. sent

Tak ada balasan. Apa aku tak begitu penting? Entahlah, kuputuskan meneruskan menimati angin pagi dan indahnya langit. Kupejamkan mataku.
Saat sedang berkonsentrasi menikmati nikmatnya anugrah Tuhan, tiba2 dr belakang ada seseorang yg memelukku.

“waeyo chagi? Kau sdg ada mslh nde?!” tanya seseorang itu yang ternyata Donghae oppa.
“aniyo....aku hanya merindukanmu,, sangat merindukanmu” jawabku. Kupegang kedua tangannya. Kepererat dekapannya yg hangat. Donghae oppa tak berkata apa2, ia menyandarkan kepalanya pd bahuku dr belakang.
Han Gain POV END

Lee Donghae POV
“jangan pernah meninggalkanku chagi..jebal!!” ujarku memecah keheningan.
“aku tak akan meninggalkanmu oppa...tp dg 1 syarat” jawabnya.
“apa itu?” sahutku sambil membalik tubuhnya agar menghadapku.
“buat aku yakin kau benar2 mencintaku” ucapnya.
“apapun akan kulakukan untukmu...apapun itu,, asalkan aku tdk kehilanganmu” ujarku.
“gomawoyo oppa...jeongmal gomawo...entah bagaimana hidupku jika kau tak ada” jawabnya seraya menangis dlm pelukanku.
“jangan menangis chagi...” balasku sambil mengangkat wajahnya agar melihatku. Kuusap air mata yg keluar dr pipinya dg bibirku. Kemudian kucium lembut bibir mungil itu. kubiarkan ia menjelajahi perasaanku.
“sudah yakin?” tanyaku saat melepaskan ciumanku.
“nde....gomawo oppa”
“oppa,, mau tau apa yg kurasakan saat aku menerima berpacaran dg-mu?” lanjutnya.
“tentu saja,, apa itu?” tanyaku.
“bertemu dg-mu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihanku, dan mencintamu adalah di luar kemampuanku” jawabku.
“haha...siapa yg mengajarimu berkata manis spt itu?” tanyaku lagi.
“kau...” jawabnya santai kemudian memelukku lagi.
Cukup lama ia memelukku, saat melepas pelukan ia mencium pipiku lalu tersenyum.
“sudah cukup...skr energi sudah terkumpul banyak..banyak..banyak..banyaaakkk sekali” ucapnya.
Aku hanya tersenyum dan mengajaknya untuk turun.
Lee Donghae POV END

Author POV
Berbeda tempat, berbeda pula hal yang dialami. Di saat Gain mulai yakin akan cintanya pd Donghae, lain cerita dengan Yesung. Yesung terlihat tak punya harapan akan melanjutkan hidup seperti apa. Benar2 terlihat guratan putus asa pada wajahnya saat ini.
Author POV END

----apartemen Yesung----
Yesung POV
“yeobseyo ahjumma..bisa aku bicara dg Min-young?” tanyaku pada bibi yang menjaga rumah mantan istriku.
“nde....cakkaman” jawabnya.
8 menit kemudian. “yeobseyo” suara Min-young terdengar dr sebrang sana.
“annyeong Min-young ah,, aku Yesung oppa” sapaku, aku tak tahu harus bicara apa dg-nya.
“nde oppa aku sudah tahu...ada apa kau menelponku? Kau tak takut eomma mu marah jika kau ketauan menelponku” tanyanya.
“aniyo......Min-young, bisakah aku meminta 1 hal padamu?” aku balik bertanya.
“apa itu?” tanyanya lagi.
“besok datanglah ke apartemenku, alamatnya akan kukirimlewat sms...jebal jangan menolak!!” pintaku.
“geurae...tunggulah” ujarnya kemudian menutup telpon.
Segera kukirim alamatku padanya.
Sekarang aku sudah mantap, aku tahu apa yg harus kupertahankan, dan apa yang harusnya tetap kusimpan dalam2.

Kulayangkan smsku pada Gain.
To : little star
Gain-ah,, aku ingin mengatakan sesuatu. Sent

Tak lama ia membalas sms-ku.
From : little star
Nde..apa yg mau katakan oppa?

To : little star
Jika sekali lg aku tak hadir dikehidupanmu, akankah kau membenciku?. (sent)

From : little star
Wae oppa? Jika aku blh menebak, apakah oppa akan rujuk dg istri oppa?

Degg...tebakannya benar2 membuatku kaget. Knp ia bisa dg mudahnya menebak apa yg aku pikirkan? Apakah ia tak suka? Nan eottoke?
To : little star
Ehm...nde? bgmna kau tahu? Kau tdk marah?. (sent)

From : little star
Aniyo oppa...aku tdk akan marah. Aku sdh bisa merasakan kalau kau akan rujuk dg istrimu. Lagipula aku sdh menemukan penggantimu. Jd kau tak usah khawatir & merasa bersalah pd-ku^^

Aigoo...anak kecil yang dulu ku kenal skr benar2 sudah sangat dewasa. Calon suaminya pasti menjaganya dg baik. Aku benar2 bersyukur 1 masalahku telah selesai, semoga rencanaku besok berjalan baik Tuhan.
Yesung POV END

Han Gain POV
---skip : dalam kantor Donghae oppa----
Terima kasih Tuhan telah memberi petunjuk. Sekarang aku bisa tenang. Aku tak perlu menyakiti banyak hati lagi. Semua berjalan lancar. Aku harus menceritakan ini pada YoonAh.
Segera aku mengirim sms-ku, dan tak perlu waktu lama, kami sudah ber-sms-ria membahas apa yang baru saja kualami.
“serius sekali kau” sahut Donghae oppa mengagetkanku.
“hehe...dr pd aku mengganggumu bekerja, lbh baik aku konsentrasi bergosip dg YoonAh” jawabku.
“kau tak lapar hah? Ayo kita makan!” ajaknya.
“nde kajja...aku jg sudah lapar” ujarku kemudian bangkit dan berjalan keluar kantor dg Donghae oppa.
Han Gain POV END

Yesung POV
----skip : keesokan harinya di sore hari (apartemen Yesung)----
Tok...tok...tok...
Segera kubuka pintu. Aku benar2 senang saat melihat sosok cantik di dpn pintu apartemenku.
“kajja masuk,, tak baik di luar lama2” aku menyuruh Min-young masuk dan duduk.
“ada apa oppa menyuruhku kemari?” tanyanya tanpa basa basi.
“duduklah dulu” jawabku.
Ia menuruti perintahku untuk duduk. Kemudian aku menghampirinya dan berlutut dihadapannya.
“Park Min-young...dulu memang kita pernah menikah,, tp maukah kau sekali lagi menikah dg-ku?” ujarku seraya menunjukkan cincin pernikahan kami dulu.
“aku tdk bisa memberimu keturunan oppa...aku tak mau mengecewakanmu...kau bisa mendapatkan yg lbh baik dr aku” jawabnya.
“yang kumau hanya kau...eomma sudah kuberi tahu dan ia mau mengerti dg keadaanmu,, dan kita bisa mengadopsi anak kalau kau mau” sahutku meyakinkannya.
“kau yakin oppa dg keputusan mu?” tanyanya sedikit ragu.
“yakin..sangat yakin..eottoke?” tanyaku padanya.
Ia tak menjawab pertanyaanku. Ia malah langsung memelukku.
“nde oppa...aku mau...gomawo sudah mau menerimaku kembali” ujarnya disela2 tangisnya.
“tak perlu berterima kasih chagi...aku yg seharusnya berterima kasih pd-mu,, berkatmu aku tau arti penting-nya mencintai” jawabku seraya membalas pelukannya.
Yesung POV END

----skip : 1 bulan kemudian----
Han Gain POV
Donghae oppa....kau kemanaaaa?? Teriakku dalam hati. Sudah 3 hari ia tdk menelpon dan mengirimku sms. Apakah ia sesibuk itu sampai2 tak bisa meluangkan waktunya sedikitpun untukku? Menyebalkan....akan kubalas ia kalau ketemu nanti.
Han Gain POV END

Lee Donghae POV
----skip : Apartemen Lee Donghae----
Telpon dan sms dr Gain berkali2 menggetarkanHp-ku. Haha...rencana ku berhasil. Sekarang ia pasti sedang marah besar padaku. Berarti bisa dipastikan rencanaku untuk mengerjainya saat ia Ulang Tahun bakal berhasil. Hahh...aku bersyukur ia tdk ingat kalau hr ini ulang tahunnya.

Nah....semua persiapan telah kutata. Sekarang tinggal menyuruhnya datang kesini. Ku sms saja, nanti kalau ku telpon, ia malah banyak bertanya.
To : my angel
Chagi....nanti mlm datanglah ke apartemenku. Berdandanlah yang cantik. (sent)

Beberapa menit kemudian ia langsung membalas pesanku.
From : my angel
Eodisso?? Kau sdg selingkuh hah??

Kubiarkan saja sms-nya, sengaja tak kubalas agar ia penasaran. Sekarang tinggal mengambil pesanan kue,, dan sesuatu yg istimewa.

----skip : Toko kue Tous Le Jours----
“agassi....aku mau mengambil pesanan kueku” ujarku pada pelayan.
“nde....atas nama siapa?” tanyanya.
“ini” kuberikan bon tanda pembelian padanya.
“tuan lee donghae...cakkaman nde” jawabnya kemudian masuk ke dalam ruangan.
“ini tuan” ujarnya sambil menyerahkan kue pesananku.
“nde..gomawo” kuambil kue itu dan kutaruh di kursi depan sampir kursi supir.

Setelah mengambil kue, sekarang saatnya mengambil pesanan yang lain.

----skip : pusat perbelanjaan Myeongdong----
Sesampainya ditempat parkir, aku segera menuju bagian aksesoris.
“permisi...aku mau mengambil pesanan cincin” ujarku pada pelayan itu.
Setelah mengecek, ia langsung mengambilkan cincin yg kupesan.
Nah...sekarang semua persiapan telah kuambil. Tinggal menunggu nanti malam saja.

----skip : apartemen Donghae 19.00 KST----
From : my angel
Oppa..aku sudah dibwh. Aku yg naik atau kau mau menyusulku ke bwh spt yg kau suruh?

To : my angel
Nde...cakkaman,, aku segera kesana. (sent)

Langsung saja aku mengambil sapu tangan dan turun ke bawah. Kuhampiri Gain yang sedang duduk.
“ada apa mlm2 menyuruhku kemari?” tanyanya langsung saat tau aku menghampirinya.
“nanti saja ceritanya,, sekarang tutup matamu!” ujarku.
“andwae...untuk apa?” bantahnya.
“sudahlah menurut saja,, cerewet sekali kau ini” jawabku.
Ia langsung menutup matanya, kemudian aku kembali menutup matanya dg sapu tangan. Kutuntun ia menuju kamarku.
Saat sudah masuk ke dalam kamar. Kubuka penutup matanya.
“skr blh kah aku membuka mataku?” tanyanya.
“nde...bukalah” jawabku.
Tak pelak....ia langsung terperangah membelalakkan kedua matanya.

“oppa....” ujarnya terharu.
“kau ingat ulangtahun ku? Ohh...ini indah sekali, jejeran lilin membentuk gambar hati,, bunga mawar putih di setiap sudutnya,, oppa...kpn kau mempersiapkan semua ini?” lanjutnya.
“rahasia...” jawabku seraya mengedipkan satu matu mataku.
“gomawo oppa.....” ujarnya kemudian menangis.
“jangan menangis Gain-ah....kau msh marah padaku?” tanyaku sambil memeluknya.
“aniyo oppa....aku benar2 senang mendapat kejutan seperti ini” jawabnya.
Ku lepaskan pelukanku dr tubuhnya, aku berlutut dihadapannya dan kemudian mengeluarkan cincin.
“Han Gain,, mungkin aku bukanlah cinta pertamamu,, tp sudikah kau menjadi istriku dan menjadikanku cinta terakhirmu?” tanyaku.
“nde oppa....nde..aku bersedia” ia mengangguk kemudian berjongkok dan memelukku. Lagi2 ia kembali menangis.
Lee Donghae POV END

Han Gain POV
Tiba2 saja saat aku sedang memeluk Donghae oppa, aku mendengar suara nyanyian selamat ulang tahun.
“saengil chukka hamnida... saengil chukka hamnida... saengil chukka Han Gain... saengil chukka hamnida” ternyata itu appa, eomma, eommoni, Seohyun, YoonAh dan Kangin oppa.
“ohhh....gomawo yeorobun!!” ucapku seraya melepas memeluk Donghae oppa. Kemudian satu per satu mereka menghampiriku dan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun.

Sungguh malam yang indah dan paling berkesan dalam hidupku. Orang2 yang kusayang berada dekat dg-ku. Aku sangat berterim kasih pada Donghae oppa. Dia benar2 penyelamatku. SARANGHAE LEE DONGHAE ucapku dalam hati.
Han Gain POV END

----skip 1 bulan kemudian : pernikahan Lee Donghae & Han Gain----
Lee Donghae POV
Sekarang aku berdiri di altar menunggu kemunculan Gain. Tidak lama setelahnya, munculah sosok bidadari cantik yang menjelma menjadi sosok manusia dengan balutan gaun serba putih di dampingi oleh sang appa. Aku memfokuskan sepasang mataku melihat setiap detail sosok bidadari cantik yang berjalan dengan anggunnya ke arahku, senyuman masih terpampang di wajahnya di gandengan sang appa.

Lalu abeoji menyerahkan gandengan tangan Gain padaku seraya berujar “tolong jaga putri semata wayangku Donghae-ah” dan kemudian melepaskan tangannya dr tangan Gain.

Setelah mengucap janji setia dihadapan seluruh tamu, sang pendeta berkata “sekarang kalian resmi menjadi suami istri, dan kalian bisa memasang cincin pada pasangan masing2 sebagai simbol bersatunya pernikahan kalian”
Aku pun segera melingkarkan cincin itu pada jari manis Gain, dan begitu pula sebaliknya.

“kiss....kiss....kiss” teriak para tamu undangan disertai riuh ramai tepuk tangan mereka. Mendengar dukungan dari para tamu aku langsung mendekatkan wajahku pada wajah Gain. semakin dekat..dan semakin dekat. Kamipun berciuman dan semua orang bertepuk tangan.

*****THE END*****

Don't be Dark Reader
Leave Comment after you Read
HARGAI AUTHOR *\(^_^)/*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar